40 Views
Oleh Mochamad Nasrudin
Lahirnya
Syi’ah itu setelah terjadinya perang Shiffin. Dulunya umat Islam
bersatu di kepemimpinan rosululloh, abu bakar,umar, dan hingga menjelang
akhir pemerintahan Ustman.
Syi’ah itu setelah terjadinya perang Shiffin. Dulunya umat Islam
bersatu di kepemimpinan rosululloh, abu bakar,umar, dan hingga menjelang
akhir pemerintahan Ustman.
Ada
satu tokoh yang dituduh di dalam sejarah Islam sebagai biang terjadinya
fitnah dan perpecahan di kalangan umat Islam. Dialah Abdullah bin
Saba. Dia disebut sebagai agen Yahudi yang sengaja disisipkan untuk
menghancurkan persatuan umat Islam
satu tokoh yang dituduh di dalam sejarah Islam sebagai biang terjadinya
fitnah dan perpecahan di kalangan umat Islam. Dialah Abdullah bin
Saba. Dia disebut sebagai agen Yahudi yang sengaja disisipkan untuk
menghancurkan persatuan umat Islam
Abdullah
bin Saba merupakan tokoh yang paling bertanggung jawab dalam
terbunuhnya Kholifah Ustman yang dibunuh saat membaca Al Qur’an dan
berpuasa. Dia berhasil memprovokasi penduduk pinggiran untuk melakukan
mosi tidak percaya kepada Kholifah Utsman.
bin Saba merupakan tokoh yang paling bertanggung jawab dalam
terbunuhnya Kholifah Ustman yang dibunuh saat membaca Al Qur’an dan
berpuasa. Dia berhasil memprovokasi penduduk pinggiran untuk melakukan
mosi tidak percaya kepada Kholifah Utsman.
Abdullah
bin Saba pula yang menjadi dalang terjadinya perang Jamal, antara
pasukan Aisyah dan pasukan Khalifah Ali. Sehingga terbunuh 4000 umat
Islam saat itu.
bin Saba pula yang menjadi dalang terjadinya perang Jamal, antara
pasukan Aisyah dan pasukan Khalifah Ali. Sehingga terbunuh 4000 umat
Islam saat itu.
Dia
juga yang melakukan adu domba antara Muawiyah dan Ali bin Abi Thalib
sehingga terjadi perang Shiffin. Setelah terjadi perang Shiffin ini
muncullah 3 kelompok aliran besar, yakni khowarij atau kelompok
takfiri yang saat itu mengkafirkan semua yang tidak sepaham dengan
mereka termasuk Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah yang mereka kafirkan
dan lalu syi’ah yang setia kepada Ali bin Abi Thalib. Serta mu’tazilah, kaum rasionalis yang merespon kemunculan khowarij.
juga yang melakukan adu domba antara Muawiyah dan Ali bin Abi Thalib
sehingga terjadi perang Shiffin. Setelah terjadi perang Shiffin ini
muncullah 3 kelompok aliran besar, yakni khowarij atau kelompok
takfiri yang saat itu mengkafirkan semua yang tidak sepaham dengan
mereka termasuk Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah yang mereka kafirkan
dan lalu syi’ah yang setia kepada Ali bin Abi Thalib. Serta mu’tazilah, kaum rasionalis yang merespon kemunculan khowarij.
Lalu syi’ah
ini berkembang terus paska pembunuhan dan penyiksaan yang dilakukan
oleh Kholifah Yazid bin Muawiyah terhadap ahlul bait khususnya cucu
nabi, Hasan dan Husein.
ini berkembang terus paska pembunuhan dan penyiksaan yang dilakukan
oleh Kholifah Yazid bin Muawiyah terhadap ahlul bait khususnya cucu
nabi, Hasan dan Husein.
Syi’ah
akhirnya berkembang terus dengan melakukan penyimpangan. Awalnya
masalah politik, namun terus bergeser masalah akidah, dan amaliahnya.
akhirnya berkembang terus dengan melakukan penyimpangan. Awalnya
masalah politik, namun terus bergeser masalah akidah, dan amaliahnya.
Mereka
menerapkan konsep imamah yang menganggap Ali dan keturunannyalah yang
berhak atas Kholifah sepeninggal Rasulullah. Bagi mereka Abu Bakar,
Umar, Ustman adalah pencuri dan perampas hak ahlul bait. Mereka sangat
melaknat tiga Khulafaur Rasyidin sebelum Ali.
menerapkan konsep imamah yang menganggap Ali dan keturunannyalah yang
berhak atas Kholifah sepeninggal Rasulullah. Bagi mereka Abu Bakar,
Umar, Ustman adalah pencuri dan perampas hak ahlul bait. Mereka sangat
melaknat tiga Khulafaur Rasyidin sebelum Ali.
Dasar pemahaman imamah mereka ini bersumber dari peristiwa ghodir khum yang sangat terkenal di kalangan Syi’ah. Peristiwa ghodir khum
ini terjadi setelah rosululloh pulang dari haji wada’. Beliau dan
pengikutnya yang berjumlah 100 ribu jamaah tersebut istirahat di sebuah
telaga yang bernama ghodir. Lalu rosul berpidato, yang menurut kalangan
Syi’ah, itu merupakan baiat penunjukan nabi kepada Ali untuk menjadi
Khalifah sepeninggal Rasulullah nantinya.
ini terjadi setelah rosululloh pulang dari haji wada’. Beliau dan
pengikutnya yang berjumlah 100 ribu jamaah tersebut istirahat di sebuah
telaga yang bernama ghodir. Lalu rosul berpidato, yang menurut kalangan
Syi’ah, itu merupakan baiat penunjukan nabi kepada Ali untuk menjadi
Khalifah sepeninggal Rasulullah nantinya.
Hadits
ini memang mutawatir, banyak jalur perawi dalam kalangan sahabat yang
kita jumpai dan hadist ini juga kita dapati dalam karya karya ulama
Sunni. Hanya saja konteks hadist ini yang wajib kita pertanyakan jika
hal tersebut disangkutpautkan dengan masalah kepemimpinan Kholifah
sepeninggal nabi. Karena memang jika hal ini benar konteksnya terkait
dengan Kholifah, kenapa pada peritiwa tsaqifah, di saat suksesi
pemilihan Kholifah pengganti nabi, hadist ini tidak dimunculkan sehingga
yang menjadi Kholifah bukan Ali namun Abu bakar berdasarkan konsensus
bersama. Padahal peristiwa ghodir khum itu berjarak hanya 70 hari
sebelum wafatnya Baginda Rasulullah. Tidak mungkin para sahabat lupa
dengan hadist tersebut kalau hal itu terkait dengan kholifah. Inilah
penyimpangan pertama kaum Syiah yang perlu dipertanyakan….
ini memang mutawatir, banyak jalur perawi dalam kalangan sahabat yang
kita jumpai dan hadist ini juga kita dapati dalam karya karya ulama
Sunni. Hanya saja konteks hadist ini yang wajib kita pertanyakan jika
hal tersebut disangkutpautkan dengan masalah kepemimpinan Kholifah
sepeninggal nabi. Karena memang jika hal ini benar konteksnya terkait
dengan Kholifah, kenapa pada peritiwa tsaqifah, di saat suksesi
pemilihan Kholifah pengganti nabi, hadist ini tidak dimunculkan sehingga
yang menjadi Kholifah bukan Ali namun Abu bakar berdasarkan konsensus
bersama. Padahal peristiwa ghodir khum itu berjarak hanya 70 hari
sebelum wafatnya Baginda Rasulullah. Tidak mungkin para sahabat lupa
dengan hadist tersebut kalau hal itu terkait dengan kholifah. Inilah
penyimpangan pertama kaum Syiah yang perlu dipertanyakan….
Yang
harus kita ambil pelajaran di sini adalah bahwa umat Islam terbelah,
saling bunuh akibat pengaruh fitnah provokator yang bernama Abdullah bin
Saba itu. Kini, di zaman modern ini, fitnah semakin kuat, nyata dan
massif. Jangan sampai kita menjadi bagian dari Abdullah bin Saba yang
selalu berusaha memprovokasi, mengadu domba terjadinya perpecahan umat.
Kita harus berhati-hati, menahan diri, kita tambah ilmu agar tidak
terprovokasi oleh fitnah akhir zaman. Wassalamu’alaikum wr.wb.***
harus kita ambil pelajaran di sini adalah bahwa umat Islam terbelah,
saling bunuh akibat pengaruh fitnah provokator yang bernama Abdullah bin
Saba itu. Kini, di zaman modern ini, fitnah semakin kuat, nyata dan
massif. Jangan sampai kita menjadi bagian dari Abdullah bin Saba yang
selalu berusaha memprovokasi, mengadu domba terjadinya perpecahan umat.
Kita harus berhati-hati, menahan diri, kita tambah ilmu agar tidak
terprovokasi oleh fitnah akhir zaman. Wassalamu’alaikum wr.wb.***
Monas Inspire
Mochamad Nasrudin
(Uts. Monas)