Tangis Haru Anak Santri dan Rasa Bangga Abi- Umi

TANGIS anak-anak mereka mengharukan semua hadirin yang menyaksikan. Berjongkok setengah bersimpuh di hadapan ayah-bunda, abi-umi yang didudukkan di kursi-kursi khusus oleh panitia. Panitia acara menyiapkan lima kursi khusus untuk beberapa orang tua sebagai perwakilan yang anak-anak mereka hari ini diwisuda sebagai hafizh-hafizhoh. Ya, Sabtu (06/11/2021) pagi itu Rumah Tahfizh Az-Zikri Wonosari, Meral Karimun mengadakan wisuda santri penghafal alquran. Anak-anak itu mendatangi orang tuanya setelah dipersilakan MC dalam salah satu acara prosesi wisuda. Mereka menangis menyatakan rasa haru mereka ke haribaan orang tua mereka, abi-umi mereka.

Kata pengasuh Rumah Tahfizh yang sekaligus sebagai Pondok Pesantren Az-Zikri, H. Riadul Afkar, “Pada hari ini diwisuda beberapa santri yang sudah menyelesaikan 5 Juz, 10 Juz dan 30 Juz ahafalan alquran mereka. Ada belasan santri yang diwisuda diantara puluhan santri yang belajar di Rumah Tahfiz Az-Zikri,” katanya saat memberikan sambutan. Sambutannya sendiri disampaikannya dengan penuh haru. “Anak-anak ini begitu cepat menghafalnya. Dalam waktu yang singkat rata-rata mereka mampu menyetorkan hafalannya.” Begitu kata pengasuh pondok ini menambahkan saat memberikan sambutan pada acara penuh haru-biru itu. 
Hadir memenuhi undangan panitia wisuda santi Az-Zikri antara lain, Bupati Karimun, Bapak Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi berserta rombongan. Juga hadir beberapa pejabat pemerintah mendampingi bupati. Selain itu tampak juga Kakankemenag Kabupaten Karimun yang diwakili Pak Hairum serta beberapa undangan pejabat dan tokoh setingkat kabupaten seperti Ketua MUI, Ketua PMKK, Ketua PMKK dan lainnya.
Satu hal yang membanggakan sekaligus membuat haru menyaksikan suasana wisuda santri hafizh/ hafizhoh Rumah Tahfizh Az-Zikri, itu adalah prosesi ‘sungkeman’ anak kepada ayah-bunda sebagai wujud terima kasih anak kepada orang tuanya atas disekolahkannya anak-anak mereka pada lembaga penghafal alquran. Anak-anak itu, seperti disampaikan oleh salah seorang santri saat memberikan sambutan ‘perasaan’ merasa berterima kasih kepada orang tua mereka, abi-umi tercinta. Mereka telah mampu menjadi penghafal alquran. Itulah yang membuat mereka berterima kasih dan menunjukkan sikap haru mereka.
Bagi orang tua, adalah kebanggaan yang tidak terhingga atas kemauan anaknya sesuai harapan ayah-emaknya agar anaknya mau menjadi penghafal alquran. Bupati sendiri saat memberikan sambutan sangat mengapresiasi  anak-anak yang mau menjadi penjaga alquran. “Allah menegaskan bahwa Allah yang menurunkan alquran dan Allah pula yang akan memeliharanya,” katanya dengan mengutip ayat alquran. “Lewat anak-anak kita ini Allah memelihara alquran. Untuk itu teruslah menjadi penghafal alquran,” katanya dalam pidatonya.
Semoga anak-anak ini kelak menjadi tumpuan harapan ayah-bunda, Abi-Umi serta daerah dan bangsa kita dalam hal memelihara alquran. Rumah Tahfizh Az-Zikri telah melakukan hal terbaik untuk terus terpeliharanya alquran, sekaligus dapat berkembangnya pembinaan alquran di daerah ini. Hari ini anak-anak itu menangis haru namun Abi-Umi juga menaruh bangga dan bahagia.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *