45 Views

Catatan Kenangan yang Akan Tetap Tersimpan.

Oleh M. Rasyid Nur
INILAH
kenangan. Pertemuan yang meskipun direncanakan –sebelumnya– tapi
perasaan –setelah bersama– ini tidaklah bisa terbayangkan sebagaimana
yang direncanakan. Bagi Alumni Sagu Sabu se-Indonesia yang berkesempatan
ikut menyertai helatan ini sungguh satu catatan tersendiri dalam memori
kenangannya. Itu pasti. Tentu juga bagi saya yang jauh-jauh dari
Karimun hadir ke Ibu Kota ini.

Setelah melewati laut
Karimun- Batam, melewati langit Batam-Jakarta dan bermalam di Hotel Oyo,
Jakarta pagi (Sabtu, 30/11/19) ini semua peserta dari seluruh Indonesia
berhimpun-pepat di Balaikota DKI Jakarta. Menurut Panitia Temu Nasional
Guru Penulis (TNGP) 2019 ini berjumlah 511 orang. Kepri sendiri hadir
dengan personel sejumlah 17 orang.

Harus
ditegaskan di sini bahwa para Guru Penulis ini tidak hadir dengan biaya
dari sekolahnya. Atau membawa DPPD dari instansi tertentu. Dipastikan,
para penulis ini hadir benar-benar biaya sendiri. Itu satu catatan
tersendiri.

Dengan 500-an guru (kabarnya juga ada non
guru) hadir di satu ruangan di Balaikota DKI Jakarta ini, bayangkan
seperti apa riang-gembiranya. Gembira bukan karena ramainya tapi para
guru ini hadir dari berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan ada yang
dengan identitas kabupaten.

Menurut panitia lagi,
urusan dari Provinsi Sumatera Barat adalah terbanyak. Tapi dari Sumut,
Kepri dan beberapa provinsi lainnya juga lumayan ramai pesertanya.
Kepri, misalnya dengan personal yang 20-an orang tentu saja bukan jumlah
yang sedikit.

Para
peserta sudah hadir sejak sebelum pukul 07.00 walaupun jadwal acara
tertulis pukul 08.00. Itu juga satu bukti rasa gembira. Riuh-rendah
kehadiran peserta dengan jumlah sebegitu ramainya menciptakan suasana
pagi yang super heboh. Selfi-selfi sebagai kelanjutan pertemuan dan
perkenalan yang selama ini hanya berjumpa di dunia maya saja adalah satu
hal yang tidak dapat dielakkan. Pokoknya dari sekitar pukul 06.50 itu
sampailah dimulainya acara utama, ruangan ini begitu hebohnya.

Berjumpa
teman FB, teman WA,  teman IG  dan lainnya itu satu fakta. Tapi
berjumpa langsung pak Muhammad Ihsan, CEO Media Guru yang menjadi pucuk
pimpinan MGI adalah satu hal lainnya.  Para peserta tentu saja berebut
ingin berswafoto dengan penggagas Sagu Sabu Indonesia itu. Dan satu
catatan lainnya, hadirnya beberapa pejabat penting seperti ada bupati,
wakil bupati, ada Kakankemenag dan beberapa pejabat lainnya dari daerah.
Tidak ketinggalan Gubernur DKI yang diwakili Asisten Gubernur DKI.

Sebagai
pendidik yang cinta literasi dan suka menulis, mka pertemuan bertitel
TNGP ini adalah satu catatan yang tak akan pernah hilang dalam kenangan,
nantinya. Pasti akan dicatat tersendiri bagaikan ukiran abadi yang
setiap saat dilihat kembali. Maka, tidak aneh dan tidak berlebihan jika
berharap tahun depan ingin bertemu lagi.

Pada
acara tahunan kali ini, MGI memberikan penghargaan Penggerak Literasi
Nasional kepada beberapa pejabat daerah. Mereka dinilai berhasil
meningkatkan minat menulis di daerah masing-masing. Ada bupati, ada
Kakanwil Kemenag, ada Kakankemenag Kabupaten, ada juga pejabat lainnya.

Bagi
peserta TNGP tahun ini pasti saja kita  berharap kalau kenangan indah
ini tidak sampai di sini dan pasti tidak akan terlupakan. Bagaikan
seorang muslim menunaikan haji, berharap pertemuan ini bukan yang
terakhir. Pasti berdoa dan berharap kesempatan ini bukan yang terakhir,
pada kesempatan lain ingin ikut lagi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *