MENURUT Imam L-Ghazali, sebagaimana dimuat di web hajinews.id (05/04/2021) ada 10 penyakit yang disebabkan oleh perut yang terlalu kenyang. Dijelaskan, penyakit itu tetap akan menimpa orang tersebut meskipun perutnya diisi oleh makanan halal. Intinya, makan yang berlebihan akan menjadi penyakit bagi ahli ibadah dan akan menjadi bencana bagi ahli ijtihad.
Tentu saja kita tidak menginginkan itu menimpa kita. Nauzubillah. Penyakit-penyakit apa saja yang dicatat Imam Al-Ghazali yang tidak mustahil akan menimpa kita?
1. Hati Keras dan Padamnya Cahaya Hati; Kebanyakan makan, menurut Imam Al-Ghazali menyebabkan hati menjadi keras dan memadamkan cahayanya. Mengutip sabda Nabi Muhammad, “Janganlah kalian membunuh hati dengan banyak makan dan minum, sebab sesungguhnya hati itu seperti tanaman, ia akan mati kalau kebanyakan air.”
2. Bimbang dan Gejolak Tubuh; Jika kebanyakan makan dan minum akan menimbulkan kebimbangan dan gejolak pada anggota tubuh. Lebih jelek lagi akan menuntun orang tersebut kepada pekerjaan jahil (iseng) dan berlebihan serta kerusakan. Seorang yang kenyang perutnya suka lupa daratan, pandangannya ingin melihat hal-hal yang tak perlu dari yang haram atau akan berlebihan dengan pendengarannya, lisannya, farjinya dan langkah kakinya. Sungguh tidak kita inginkan.
Satu pernyataan, “Tapi di kala lapar, semua anggota tubuhnya akan tentram, tidak berkeinginan untuk mengerjakan perbuatan jahil dengan barang haram dan berlebihan.” Begitu kata Imam Al-Ghazali seperti dikutip dalam buku “Hamba-hamba yang Selamat dari Tipu Daya Musuhnya” karangan Ibnu Hasan Bisry At-Turjani
Sementara itu Abu Jafar Rahimahullah berkata bahwa perut itu suatu anggota bila ia tidak lapar, akan menjadi kenyang (tenteram) anggota lainnya tidak akan banyak tuntutan, tidak juga ingin ini itu dan lain sebagainya. Demikian sebaliknya, jika perut kenyang, maka anggota-anggota lain yang menjadi lapar, banyak permintaan dan rongrongan.
2. Sempit Akal dan Pengetahuan; Banyak makan akan menyempitkan akal dan pengetahuan serta menghalangi kecerdikan. Hal itu seperti dikemukakan oleh Ad-Daruquthani, ” Bila engkau menginginkan sesuatu dari kebutuhan dunia dan akhirat janganlah engkau makan dahulu sehingga tercapai maksud itu, karena makan itu mengubah fikiran menjadi lesu. Hal ini telah nyata dan dirasakan oleh yang telah mengalaminya.”
4. Kurang Ibadah; Banyak makan akan menjadi orang kurang beribadah, karena dengan banyak makan tubuh akan menjadi berat, mata mengantuk, seluruh anggota tubuh lesu walaupun dipaksa tidak dapat berbuat apa-apa lagi, kecuali tidur nyenyak. Nauzubillah, kita tidak ingin tidak mampu berbuat apa-apa tersebab kelebihan makan.
5. Menghilangkan Manisnya Ibadah; Banyak makan akan menghilangkan manisnya ibadah. Berkata Abu Bakar Ash Siddiq Ra. “Sejak aku memeluk Islam, belum pernah aku mengenyangkan perutku, karena ingin dapat merasakan manisnya beribadah; belum pernah aku kenyang minum, karena amat sangat rindu kepada Rabbku.”
6. Terjerumus ke Syubhat dan Haram; Terlalu banyak makan akan menimbulkan bahaya terjerumus kedalam syubhat atau haram, karena barang yang halal itu datangnya kepadamu hanya sekedar menjadi bekal. Nabi SAW bersabda. “Sesungguhnya yang halal itu tidak datang kepadamu melainkan menjadi bekal, dan yang haram itu datangnya kepadamu menjadi bertimbun.”
7. Hati Lelah; Terlalu banyak makan akan menyebabkan hati menjadi lelah dan badan seperti harus mencari-cari barang untuk dibelanja. Perasaan akan tergoda oleh berbagai hal karena hati yang lelah.
Sering berobat dari penderitaan sakit disebabkan penyakit yang kadang-kadang timbul karena perut terlalu penuh. Dampak lainnya kerugian dalam agama seperti menjadi malas beribadah atau jadi berkurang amalan ibadah disebabkan kurang mampu untuk selalu suci (mempunyai wudhu) karena sering buang angin dan buang air dan sebagainya kurang kuat itikaf.
“Karena untuk keperluan tersebut terpaksa sering keluar masjid. Mengalami kesulitan untuk berpuasa karena tidak biasa lapar,” katanya.
8. Menimbulkan Banyak Masalah di Akhirat; Banyak makan, sudah dipastikan akan banyak urusan terhadap dirinya di akhirat dan akan mengalami kepayahan di saat sakaratul maut. Dalam hadis. “Sakitnya sakaratul maut itu ditentukan menurut banyak dan sedikitnya kenikmatan dunia, sebab banyak mengambil kesenangan dunia kelak akan banyak menerima kebahagiaan di akhirat.”
9. Berkurangnya Ganjaran Kebaikan dari Allah; Terlalu banyak makan menyebabkan kurangnya ganjaran. Allah SWT berfirman. “Kamu telah menghabiskan kesenanganmu di dunia, berarti engkau telah bersenang-senang dengan kesenangan dunia, maka sekarang engkau disiksa dengan siksaan yang hina sekali karena engkau takabur di muka bumi tanpa hak dan sebab, yang berarti engkau keluar dari batasan yang ditetapkan oleh Allah. ”
10. Banyak Masalah di Hari Akhir; Bahaya yang terakhir ialah meskipun makan makanan halal, namun akan ditanya nanti oleh Allah, dari mana kamu dapatkan barang halal itu pasti akan dihisab kelak. Artinya yang halal dihisab yang haram diazab.
Sesungguhnya makan itu perlu. Selain untuk kekuatan juga untuk kesehatan. Namun ketika makan sudah berlebihan itulah saatnya akan timbul bahaya.***
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id