1 Views

INI berita mulia. Berita tentang ibu-ibu berhati mulia. Berita dari daerah
nun jauh dari Ibu Kota. Jauh dari Ibu Kota Kabupaten, Karimun apalagi dari Ibu
Kota Provinsi, Tanjungpinang. Ini berita kegiatan ibu-ibu di Kecamatan Kundur,
salah satu kecamatan di Pulau Kundur.

Mereka adalah ibu-ibu yang tergabung dalam Majelis Taklim Perempuan (MTP)
IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kundur. Berita ini dikirimkan seorang
teman di Tanjungbatu, Kundur, Ibu Hj. Yulita Muaz. Dia seorang guru yang baru
saja bersara alias pensiun. Katanya, kini ada banyak waktu untuk berliterasi,
khususnya tulis-menulis. Karena itu belakangan dia mulai menulis dan
mengirimkannya ke media untuk informasi bagi siapa saja.

Seperti dijelaskannya bahwa Ketua IPHI Kundur, Bapak H. Robin Siregar dan
Ketua MTP IPHI Kundur, ibu Hj. Sudarsih dengan beberapa orang pengurus, hari
Kamis (17/02/2022) sore lalu mengunjungi Pondok Pesantren Darul Qur’an yang
berlokasi di Urung, Kecamatan Kundur Utara (Kuta), Kabupaten Karimun. Artinya
di Pulau Kundur juga kecamatan ini.

Kunjungan ini bertujuan, selain untuk menjaling dan memperkokoh ikatan
silaturrahim juga dalam rangka memberikan bantuan satu unit mesin jahit kepada
Pondok Pesantren itu. Mesin jahit ini nanti dapat dimanfaatkan oleh
santri-santriwati untuk belajar menjahit. Selain itu juga bisa digunakan jika
ada baju atau pakaian yang harus diulang jahitannya di antara para santri.
Tidak harus pergi jauh untuk menjahit pakaian yang koyak atau lepas jahitannya.

Pembelian mesin jahit ini diperoleh dari hasil infak-sedeqah ibu-ibu hajjah di
MTP IPHI Kundur. Laporan Bu Yulita, “Banyak ibu-ibu hajjah MTP IPHI Kundur
dengan iklas berinfak dan bersedekah setiap bulannya. Semua ini dikordinir oleh
seksi sosial yang diketuai ibu Hj. Nurasmah.” Begitu dia mengirimkan
informasinya.

Sebelumnya MTP IPHI Kundur juga sudah menyalurkan 2 (dua) unit mesin jahit ke
Pesantren Darul Muklasin, Kobel Darat, Kecamatan Kundur Barat (Kuba), Kabupaten
Karimun. Juga masih di Pulau Kundur yang kita tahu ada tiga kecamatan di
dalamnya, Kuta, Kuba dan Kundur sendiri.

Pondok pesanteren Darul Qur’an di bawah pimpinan Bapak Mukhrizal dan ketua
Yayasan Bapak Mukhsin, saat ini mengasuh sebanyak 31 orang santri, terdiri
santri laki-laki 24 orang dan santriwati 7 orang. Mereka mondok di sekitar
sekolah. Kabarnya, ada juga santri yang belajar tanpa mondok dan tinggal di
rumah orang tua masing-masing. Guru yang mengajar di pesantren ini berjumlah 11
orang, 8 orang ustad dan 3 orang ustadzah.

Menurut penjelasan Pak Mukhrizal, “Santri-santri ini pagi hari belajar di
sekolah umum, kebanyakan Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, sorenya belajar agama
di pondok pesantren.” Dari Pak Mukhrizal lagi, diperoleh informasi bahwa
pelajaran yang ditekuni di sini adalah pelajaran tauhid, akhlak, akidah, hadis,
tahfiz, berzanzi, shalawat, dan lain-lain.

Pimpinan pesantren, itu menanggapi kehadiran para pengurus MTP IPHI dengan
mengatakan, “Kedatangan IPHI dan MTP IPHI sangat membuat kami semua senang
dan bahagia terjalin hubungan silaturahim, apalagi dengan adanya bantuan mesin
jahit ini akan dimanfaatkan untuk menambah keterampilan para santri.” Dia
juga mengatakan, “Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih kepada
Bapak-bapak dan Ibu-ibu Haji/ Hajjah yang telah memberi bantuan kepada
kami.” Demikian dia menutup pertemuan MTP IPHI Kundur dengan pihak
sekolah. Dan demikian pula laporan dari daerah nun jauh di sana, Kundur.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *