Empat Panggilan Allah kepada Hamba-hamba-Nya

Oleh: Mochamad Nasrudin

Pengantar: Setan punya
proyek untuk menggagalkan sebanyak-banyaknya  Umat Islam untuk tidak memenuhi panggilan
Allah. (Nasruddin)
SEBAGAIMANA sudah selalu dan mungkin sudah sering kita baca bahwa Allah akan memanggil hamba-Nya untuk empat hal. Panggilan itu pun
sesungguhnya adalah untuk kepentingan hamba sendiri. Bukan untuk kepentingan-Nya.
Sayangnya sering panggilan ini terabaikan oleh kita sebagai hamba. Apa saja panggilan itu?

Panggilan Pertama
adalah  panggilan untuk menunaikan sholat.  Panggilan ini diserukan minimal lima kali dalam
sehari. Saat seruan ini dikumandangkan, maka syaithan berbondong-bondong menghalangi agar manusia tidak memenuhi panggilan-Nya. Yang tidur dibisiki agar tetap
tidur,  hingga ditutupi telinganya agar tidak
mendengar suara adzan. Yang sedang bekerja dibisiki agar tetap bekerja dan ditakut-takuti, bahwa ia akan merugi kalau meninggalkan pekerjaannya. 
Yang sibuk dengan anaknya juga dibisiki agar tetap dengan
anaknya.  Kalau tidak akan macam-macam alasan yang
dibisikkan syaithan agar manusia tidak beranjak memenuhi panggilan-Nya.
Maka untuk memenuhi panggilan-Nya haurs dipaksakan mematuhinya walaupun alasan sibuk.  Jangan menunggu kelapangan seperti pemahaman
kebanyakan orang. Kalau ibadah tak dipaksakan terhadap diri sendiri  maka sulit pada awalnya kita akan memenuhi
panggilan-Nya,  khususnya sholat
shubuh,  sholat ashar dan isya.
Panggilan Kedua  adalah panggilan untuk menegakkan kebaikan.
Kebaikan apa saja yang diperintahkan Allah dan disunnahkan Rosululloh SAW?
Manusia lebih condong melakukan keburukan dibanding kebaikan.  Karena itu penghuni syurga itu isinya sedikit
dibanding penduduk neraka.  Maka kembali
untuk memenuhi panggilan-Nya perlu dipaksakan terhadap diri agar taat terhadap
perintahNya.   
Seperti Nabi Ibrahim yang
memaksakan diri untuk menyembelih putra yang sangat dicintainya demi mentaati
perintah-Nya. Kita pun meski memaksakan diri untuk memenuhi perintah-Nya baik
berupa zakat, sedekah meskipun kita cinta terhadap harta kita.  Bahkan saat kita merasa kekurangan sekalipun kita tetap bersedekah. 
Selain itu kita juga siap sedia melakukan kebaikan-kebaikan lainnya, meskipun kita tidak menyukainya. .Kita wajib
taat dan memaksakan diri kita utk mematuhinya. 
Bukan mencari dalil pembenaran 
untuk melepaskan kita dari tanggung jawab ketaatan.  Karena sesungguhnya semua perintah-Nya adalah
ujian terhadap kita,  apakah kita sami’na
waatho’na utk menjalankan perintahNya atau kita menuruti hawa nafsu kesenangan
dunia.
Panggilan Ketiga
adalah panggilan menuju Baitulloh baik berhaji maupun berumroh.  Kedua hal ini juga wajib ditunaikan bagi yang
mampu dan belum pernah menunaikannya. 
Rasululloh bersabda,  “Barangsiapa
memiliki kendaraan, kesempatan,  kekuatan
untuk mendatangi rumah Allah namun tidak ia lakukan hingga ajal menjemput maka
ia mati dalam keadaan Yahudi atau Nasrani. Naudzubillahi mindzalik.
Untuk panggilan ketiga ini, 
banyak umat muslim bersembunyi dalam jubah ketidakmampuan. Alasan tidak
mampu sering mereka utarakan kalau untuk memenuhi panggilan-Nya.  Tapi mereka mendadak mampu kalau untuk
beli/ kredit mobil, motor, tanah, 
rumah,  dll yang sifatnya
kepentingan duniawi.
Panggilan berhaji/ umroh bukan hanya bagi orang yang mampu
tapi utk semua manusia yang memiliki iman. Buktinya banyak orang tidak mampu secara
ekonomi bisa sampai ke Baitulloh,  dan
banyak orang mampu secara ekonomi,  rumah
besar,  punya mobil,  tapi ia tidak mampu memenuhi panggilan-Nya.
Kebanyakan manusia sebenarnya mampu,  tapi merasa tidak mampu kalau untuk Allah.
Masalahnya bukan pada ketidakmampuan tapi lebih pada orientasi memenuhi
panggilan-Nya yang belum ada.
Karena itu panggilan yang satu ini berat godaannya.  Banyak alasan akan kita utarakan untuk tidak
memenuhi panggilan-Nya,  mulai alasan anak
sekolah,  anak masih kecil,  alasan utang masih ada, dan lain lain.
Klo ada iman yang kuat di dalam dada niscaya kita akan seperti
ketaatan Nabi Ibrahim ,Meskipun cinta terhadap sang anak begitu besar namun
ketika Allah meminta utk disembelih, maka ia lakukan krn ketaatan dan
perintahNya. Harusnya kita pun seperti itu, krn itu perintahNya, maka Sami, na
waatho’na Meskipun anak kita msh Kecil, 
msh Sekolah,  dll.  Sama halnya saat Siti hajar siap ditinggal
sendiri oleh Ibrahim dg putranya yg msh Kecil, 
ia pun ikhlas Meskipun di tanah padang tandus yg sepi,  krn itu perintahNya. Karena itu bersumber
dari perintah Alloh,  orang beriman
yakin, niscaya Allah akan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala urusan
kita.
Kembali lagi penghuni syurga itu sedikit dibanding pengghuni
neraka,  semoga kita termasuk  penghuni syurga yg sedikit tersebut.  Karena senantiasa mentaati perintahNya
Meskipun sulit bagi kita.
Panggilan Keempat
adalah panggilan terakhir yakni panggilan ke Rahmatulloh alias panggilan kematian kita.  Kalau semua panggilan sebelumnya bisa kita abaikan, maka
panggilan terakhir ini tidak bisa kita elakkan. Mau tak mau, suka tidak suka,  dimanapun, dan kapanpun waktunya tidak mampu
kita tangguhkan barang sedetik pun. Kita akan dipaksa malaikat maut utk taat menuju
keharibaanNya. Klo kita selama ini tdk pernah taat dan terus ingkar terhadap tiga
panggilan-Nya sebelumnya,  maka kita akan
pulang dalam keadaan hina dan neraka tempat kembali kita .

Tapi jika kita taat
terhadap ketiga panggilan-Nya sebelumnya, niscaya kita akan kembali kepadaNya
dalam keadaan taat dan beriman. Insyaalloh syurgalah kampung halaman kita. Semoga kita termasuk orang yg mendapatkan
hidayah dan senantiasa mentaati perintah-Nya, apapun yg terjadi.  Hanya Allah yang pertama,  di atas segala- galanya di atas segala
kepentingan duniawi. Allohumma ya Ahad, ya Ahad, ya Ahad.***

Info Tambahan:
Yang mau umroh, ayo bersama saya dan ustad-ustaz hebat lainnya. Yuk
berangkat pada 21 September,  dan 23 Desember 2019. Berangkat dari Batam langsang Madinah.
Hotel bintang 5 dekat di ring satu depan Masjidil Haram.
Harga mulai Rp 21 jt hingga Rp 30 jt tergantung paket.  Dahulukan Allah, niscaya Allah akan
mendahulukan kita.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *