2 Views
Oleh Mohammad Nasrudin
SETIAP hamba Allah wajib berdakwah sesuai kemampuannya. Mampu dakwah dengan kekuasaannya, lakukan dg kekuasaan. Mampu berdakwah dengan lisannya, lakukanlah dengan lisannya. Mampu berdakwah dengan jarinya..misalkan tulisan tulisannya, dengan sharing kebaikan melalui WA, misalnya ,atau Medsos lakukanlah. Jika mampunya dengan hatinya, seperti dengan do’a, maka lakukanlah.
Setiap orang pasti akan ditanya Allah kelak, apakah waktunya sudah digunakan untuk berdakwah. Islam tanpa dakwah, akan menjadikan Islam tidak dikenal manusia. Namun dengan dakwalah, Islam bisa sampai ke negeri kita,dan diri kita masing-masing.
Kewajiban berdakwah bukan hanya kewajiban orang alim, bukan hanya kewajiban kyai, ustadz,da’i, dll. Namun juga kewajiban orang awam. Agama adalah milik Allah, bukan milik otoritas tertentu. Allah jadikan manusia di muka bumi adalah sebagai Kholifah fil ardh, yang itu semua akan dimintai pertanggungjawaban.
Setiap orang meskipun awam seperti kita, selama kita punya kesadaran untuk mendakwahkan agama Allah, maka lakukanlah. Meskipun hanya mll share video bermanfaat, tulisan wa, atau inspirasi dakwah di FB.
Lakukanlah semua itu sebagai panggilan Allah, karena Allah telah perintahkan kita. Jangan takut, jangan bosan , asalkan itu kita lakukan karena Allah, maka anda sejatinya sedang melakukan ibadah besar, yakni berdakwah.
Dakwah selalu mendapatkan tantangan dan rintangan. Cemoohan, hinaan, cacian, cibiran itu sudah menjadi bunga bunga dakwah. Jangan mundur, jangan jerah, inilah ujian dari Allah untuk menguji konsistensi dan komitmen kita dalam berdakwah. Jangankan kita yang serba kekurangan, Rosululloh sendiri saja, sangat berat tantangan nya ketika berdakwah dan menyuarakan kebenaran. Nah kalau kita dihina orang, dicibir orang, ya sangat sangat wajar,krn kita memang lemah. Namun Allah pasti akan kuatkan kita, selama dakwah kita, niatnya untuk Allah dan karena Allah.
Yang pasti selain kesholehan pribadi kita, kesholehan sosial kita melalui berdakwah pasti akan ditanya Allah tanpa terkecuali. Siapapun kita, mampu nya alif, sampaikan alif, mampunya di mimbar lakukan melalui mimbar, mampunya melalui tulisan, lakukan dg tulisan yang menggugah, mampunya dengan kekuasaan, gunakan kekuasaan untuk mentaati perintah Allah dan rosulNya.
Dakwah bukan hanya tanggung jawab para ustadz. Jangan nunggu dakwah kalau mendapatkan undangan dan didengar jama’ah. Jangan nunggu dakwah kalau mendapat panggung.karena harusnya kita dakwah bukan karena amplop, bukan karena pujian, bukan karena tepukan dan anggukan jama’ah, bukan karena posisi dan kehormatan kita, tapi karena perintah Allah semata. Dan itu bukan hanya kewajiban para ulama,kyai, ustadz, namun kewajiban saya, anda, dia,mereka, dan kita semua. Semua akan dimintai pertanggungjawaban atas kewajiban nya berdakwah apakah sudah ditunaikan didalam hidup. Wallahu a’lamu bishowab.
Monas Inspire
Mochammad Nasrudin.