Duduk ‘Ngopi’ Menjaga Silaturrahmi

SORE Rabu (03/07/2024) ini kami –saya, Pak Ijal dan Pak Nas– duduk ngopi. Bertiga di satu meja dengan empat kursi. Di kedai kopi itu ada banyak tamu lainnya selain kami. Di meja dan kursi lainnya, tentunya. Tapi kami yang duduk di bagian depan kedai hanya bertiga saja.

Pak Ijal yang nama lengkapnya Afrizal adalah pemrakarsa pertemuan di kedai kopi kali ini. Sejatinya di sebelah pagi, sebagaimana rencana via telpon di malam sebelumnya. Tapi Pak Nas yang bernama lengkap Nasrial tidak bisa hadir waktu pagi. Katanya, ada rapat di Kantor Baznas Kabupaten Karimun, lembaga yang dia pimpin. 
Sekitar pukul empat (16.00) sore kami sudah ada di kedai kopi. Pertama hadir adalah Pak Ijal. Menyusul Pak Nas dan saya datang terakhir. Sebagai pemrakarsa, Pak Ijal memang harus datang awal. Pak Nas sendiri rumahnya lebih dekat ke kedai kopi. Lebih agak jauh lokasi rumah saya. 
Kami duduk ngopi sesungguhnya tidak semata duduk ngopi saja. Ada obrolan penting yang kami bualkan. Tapi jauh lebih penting dari pada agenda obrolan, itu adalah ingin tetap menjaga hubungan silaturrahmi. “Sudah lama juga kita tidak duduk ngopi,” kata Pak Ijal malam sebelumnya saat dia mengajak saya duduk ngopi, besok harinya. Katanya dia akan menelpon Pak Nas juga. Niat ngopi pagi, akhirnya sepakatnya di siang hari.
Kurang-lebih satu jam kami duduk bertiga bersama puluhan tamu Kedai Kopi John 88, Batulipai itu. Selain masing-masing segelas minuman kami memesan seporsi goreng pisang untuk bersama. Hanya dengan cemilan ringan goreng pisang itu saja kami ngobrol kesana-kemari, khusus membahas agenda yang sudah kami sepakati.
Tentang agenda apa? Dengan berat hati, saya tidak menjelaskan di sini kecuali pada harapan menjaga silaturrahminya saja.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *