ADA yang istimewa pagi subuh Ahad (01/10/2023) itu. Di Tanjungbatu, persisnya di Masjid Hijir Ismail, Islamic Center. Pak Rafiq (biasa kita sapa begitu) memberi kuliah subuh. Di hari istimewa bangsa Indonesia, Hari Kesaktian Pancasila, jamaah subuh Hijir Ismail mendapatkan pencerahan dari Orang Nomor Satu Kabupaten Berazam, Karimun. Itulah Pak Bupati, memberi tausiah pagi.
Kuliah Subuh alias tausiah pagi, ini mungkin biasa-biasa saja. Sudah lazim bakda subuh ada kuliah singkat. Hampir di semua masjid atau surau yang ada jamaah subuhnya, ada kuliah subuhnya. Tapi yang istimewanya, itu adalah karena yang memberi tausiah atau ceramah adalah seorang bupati. Selama ini, Pak Bupati, ini tidak terkenal sebagai penceramah. Mungkin karena latar belakang pendidikannya hanyalah umum saja. Tepatnya dari STPDN, sekolah khusus untuk calon pejabat.
Ternyata dalam kuliah subuh ini kita simak begitu dalam ilmu agamanya. Dalam ceramahnya, bupati memulai dengan pentingnya salat berjamaah, terutama salat subuh seperti saat itu. Sayangnya, tidak banyak muslim yang rutin salat berjamaah, katanya. Dengan menyebut persentase umat Islam yang berada diantara 80-90 persen, dan katakanlah setengahnya sudah wajib salat, nyatanya ada berapa orang muslim yang mengisi masjid atau musallah untuk salat berjamaah, tanyanya.
Pak Rafiq bersyukur, meskipun jumlah jamaah subuh itu sangatlah sedikit berbanding kapasitas masjid Hijir Ismail yang begitu besar, dia tetap merasa bersyukur karena yang hadir ini adalah umat yang diringankan Allah untuk hadir ke masjid untuk berjamaah. “Bersyukurlah kita, Allah izinkan kita untuk melakanakan salat berjamaah di masjid,” katanya.
Bupati juga menjelaskan perihal pentingnya umat untuk ikut berdakwah, menyiarkan agama kepada siapa saja. “Sesungguhnya kita wajib menyampaikan kewajiban dakwah sebagaimana Nabi Muhammad lakukan. Jika kita lakukan, itulah cara kita melepaskan sebagian kewajiban kita untuk berdakwah.” Dia mengingatkan, jika punya ilmu, gunakanlah ilmu itu sebagaimana mestinya. Jika punya harta juga wajib menggunakan harta itu untuk yang sesuai di jalan Allah. Begitu pula jika punya jabatan dan kekuasaan, gunakanlah untuk jalan Allah.
Ada banyak pesannya kepada jamaah pagi itu. Semoga yang memberi ilmu dan yang menerima ilmu dari Bupati mendapat pahala dari Allah.*** (M. Rasyid Nur)