Pesan Agama, Jadilah Orang Pemaaf

MENDAPAT perlakuan tidak menyenangkan akan menimbulkan rasa tidak senang. Ini manusiawi. Setiap kita punya rasa. Karena rasa pula timbul respon rasa yang kurang lebih sama dengan rasa yang diterima. Tidak berlebihan jika orang tidak merasa senang ketika mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.

Mengutip tulisan berjudul Hikmah Malam: Jadilah Pemaaf yang diposting di laman hajinews.id hari Kamis (08/12/2022) dengan menyitir Al-Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah yang mengatakan, “Yang wajib atas orang yang berakal adalah selalu berlapang dada dan memaafkan ketika datang perbuatan buruk terhadap dirinya dari seluruh dunia, dalam rangka mengharapkan pemaafan dari Allah atas berbagai kejahatan yang telah dia lakukan pada hari-harinya yang telah lalu,” memberikan pesan kepada kita hendaklah menjadi orang pemaaf. 
Konsekuensi menjadi orang pemaaf adalah menjauh dari sifat pendendam. Sifat pendendam wajib ditinggalkan. Artinya sifat dendam tidak boleh ada pada orang yang mempunyai sifat pemaaf. Klier, begitu. 
Sikap dendam adalah sikap yang akan menjauhkan kita dari sifat pemaaf. Inilah hikmah pertama yang akan didapatkan dari sifat tak pendendam, bahwa sifat pemaaf akan selalu bersamanya. Menurut para alim-ulama, orang yang pendendam akan mewariskan kehinaan dari dendam yang dia lakukan. Nauzubillah.
Mengutip makna sebuah hadits,  “Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba dengan sifat pemaaf kecuali bertambah mulia,” nyata bagi kita bahwa dengan sifat pemaaf kita pun akan mendapatkan status mulia di sisi Allah. Mulia atas penilaian manusia saja sudah begitu membanggakan, betapatah lagi mulia yang ditetapkan Allah. Akankah kita menginginkannya? Maka jalannya marilah menjadi orang pemaaf.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *