2 Views

Foto Google

SATU hal ini kita tahu pasti. Setiap orang, setiap kita atau siapa saja ada rencana. Ada yang
ingin kita dapatkan, lalu kita berikhtiar melakukan. Dan usaha serta ikhtiar, itu pasti diawali oleh satu rencana  kita. Tanpa rencana, ikhtiar itupun tidak akan ada. Tidak akan berhasil, malah.

Benar bahwa tidak selalu setiap rencana akan terlaksana sebagaimana keinginan kita. Sebagai orang beragama (Islam) sudah jelas kita pahami dan yakini. Rencana kita, hamba-Nya akan terkait pula dengan rencana Allah. Allah menegaskan bahwa setiap orang membuat rencana. tapi Allah pun membuat
rencana; dan sebaik-baik rencana adalah rencana Allah. Ini pernyataan-Nya dalam alquran.

Satu hari mungkin kita mau mengerjakan satu pekerjaan.
Membuat tulisan, misalnya. Ternyata saat waktu yang sudah direncanakan ada
kendala. Jaringan internet trobol, umpamanya. Otomatis menulis secara online yang sudah
direncanakan akan gagal. Jika selama ini sudah rutin pada jam dan hari tertentu adalah jadwal menulis kita, kali ini tidak bisa disebabkan oleh tidak connect jaringan internet kita.

Bagi kita yang masih memiliki alternatif seperti menggunakan
HP yang masih aktif karena kuota data internet masih ada, tentu saja keadaan itu tidak akan sampai membuat rencana
gagal total. Hanya berubah sedikit, dari rencana menulisnya di laptop dengan jaringan wifi berpindah ke HP dengan kuota data. Belum lagi jika belum terbiasa, mungkin akan terasa sulit juga menulis di HP itu.

Saya hanya ingin menegaskan ulang bahwa rencana kita akan
terkait dengan rencana Dia, Sang Maha Perencana, Allah Swt. Jika rencana kita
mendapat restu, artinya rencana kita sejalan dengan rencana-Nya. Jika belum maka kemungkinan besarnya adalah bahwa rencana kita tidak akan terlaksanaka pada saat yang kita targetkan. Lalu? Berdoa adalah cara mulia yang dianjurkan Allah. Semoga saja dengan doa itu Allah akan ijabah dan rencana kita dapat terlaksana. 

Bersykurlah, ketika doa kita diijabah kita akan dapat menghasilkan sesuatu sesuai dengan rencana itu sendiri. Jika
sebaliknya, pun tetap kita bersykur karena pasti ada hikmah lain yang dikandung
oleh keadaan itu. Pastinya, jika kita ikhlas berdoa dengan tuturan kalimah thoyyibah, otomatis bacaan itu akan mendapat pahala juga dari Allah. Wallohu a’lam.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *