Mari Bersalawat dengan Pahala Berlipat-lipat

SATU artikel pendek berjudul Inilah Shalawat yang Membuat Malaikat Kerepotan Mencatat Pahalanya diposting di laman hejinews.id pada Kamis (03/03/2022) lalu mengingatkan kita betapa amalan ringan seumpama membaca salawat nabi, itu sangatlah besar pahalanya. Bersama bulan Syakban yang sudah kita masuki sejak beberapa hari lalu layak tulisan itu kita ulang baca dan kita pahami pesannya. Selanjutnya kita amalkan sebagai bagian persiapan kita menghadapi Ramadhan tahun ini.


Kita tahu bahwa seorang muslim memang dianjurkan untuk memperbanyak salawat kepada Nabi Muhammad Saw karena fadhilahnya yang sangat hebat. Dalam hadits sudah disebutkan, jika seseorang bersalawat satu kali saja maka Allah akan bersalawat untuknya 10 kali. Nah, lho betapa besar keuntungan bagi kita jika dengan tulus kita bersalawat kepada Nabi. 

Ternyata dari banyak lafaz salawat yang diajarkan Nabi, ada satu salawat yang pahalanya sangat besar. Dikatakan, tidak terbatas jumlahnya. Bahkan para Malaikat saja sampai kerepotan mencatat pahala salawat ini. Dikutip dari catatan singkat di atas, disebutkan bahwa Abul Hasan al-Bakri, Abu ‘Umarah bin Zaid al-Madini dan Muhammad bin Ishaq al-Mathlabi meriwayatkan begini,  “Suatu hari ketika Nabi Saw berada di masjid, seorang lelaki yang menutup wajahnya datang menemui beliau. Lelaki itu membuka kain penutup wajahnya dan berkata dengan fasih: Salam sejahtera untukmu duhai manusia yang memiliki kemuliaan yang menjulang tinggi dan tak tertandingi.” ⁣Ini makna salawat dalam Bahasa Indonesianya. 


Nabi kemudian mendudukkan lelaki tersebut di antara beliau dan Sayyidina Abu Bakar. ⁣Abu Bakar memandangi lelaki itu kemudian berkata kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah, mengapa engkau mendudukkannya di antara aku dan engkau, sedangkan aku mengetahui bahwa di muka bumi ini tidak ada seseorang yang engkau cintai melebihi diriku?” ⁣

Rasulullah kemudian bersabda: “Wahai Abu Bakar, Jibril memberitahuku bahwa lelaki ini suka bersaalawat kepadaku dengan sebuah salawat yang belum pernah dibaca oleh siapapun sebelumnya.” ⁣ Lalu Sayyidina Abu Bakar pun lantas berkata: “Ya Rasulullah, ajarkanlah kepadaku salawat yang ia baca agar aku dapat bersalawat kepadamu dengannya.” ⁣Lalu Rasulullah menyebutkan salawat dimaksud sebagai berikut, 

Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala aali Sayyidina Muhammadin fil awwaliina wal aakhirin, wa fil mala-il a’la ila yaumiddiin.⁣

Lalu Abu Bakar bertanya: “Ya Rasulullah, apakah balasan yang akan diperoleh seseorang yang membaca saalawat ini?” ⁣Rasulullah menjawab: “Wahai Abu Bakar, engkau telah menanyakan sesuatu yang aku tidak mampu menghitungnya. Seandainya lautan menjadi tinta, pepohonan menjadi pena dan para malaikat menjadi juru tulis, maka lautan akan kering, pepohonan akan habis sedangkan para Malaikat belum selesai mencatat pahala shalawat ini.” ⁣
Sesungguhnya bersalawat kepada nabi, dalam bacaan seperti apapun selala itu bermakna memuji Nabi Muhammad, maka kita sudah tercatat sebagai umat yang menerima syafaat Nabi dari salawat yang sudah kita bacakan. Maka, marilah kita bersalawat, terkhusus bersempena menjalani hidup di bulan mulia, Syakban ini. Memperbanyak salawat pada bulan ini juga menjadi salah satu kesempatan terbaik bagi kita untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Semoga.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *