Catatan M. Rasyid Nur
kecamatan di Kabupaten Karimun yang sekolahnya diizinkan masuk belajar secara
tatap muka, sejak awal Januari dimulainya semester ganjil. Tentu saja dengan
melaksanakan protokoler kesehatan. Ada 6 (enam) kecamatan dari 12 kecamatan
yang diizinkan Pemda Karimun untuk dibuka dan belajar secara tatap muka. Namun
kini sekolah-sekolah di kecamatan tertentu di 6 keamatan itu ditutup kembali.
Menurut informasi
beberapa media sekolah-sekolah yang harus ditutup kembali dan siswanya belajar
di rumah (BDR) itu adalah sekolah-sekolah yang berada di Kecamatan Kuta (Kundur
Utara). Informasinya, ditutupnya sekolah-sekolah di Kecamatan Kundur Utara
terhitung sejak Senin (25/01/2021) lalu oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
Kabupaten Karimun, karena ada kasus baru positif Covid-19 yang muncul di
kecamatan ini.
Seperti sudah
diberitakan media, satu orang terdeteksi positif covid-19 di Kecamatan Kundur
Utara, ini yang merupakan wali murid. Artinya covid ini datang mungkin ingin
mengintip para siswa melalui orang tua siswa. Oleh karena itu Pemda langsung
tutup dulu semua sekolah yang ada di kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan
Kundur Barat dan Kundur itu.
Mengutip pernyataan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, M. Fajar
sebagaimana ditulis oleh www.radioazam.id
bahwa rencana penutupan diprediksi akan berlangsung sekitar satu minggu saja
jika tidak ada penambahan kasus di Kecamatan Kundur Utara. Setelahnya akan
dipertimbangkan untuk dapat segera dibuka. Agar para siswa dapat kembali
belajar di sekolah.
Untuk membuka kembali
nanti, diperlukan rekomendasi dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten yang
menyatakan bahwa zona daerah ini bisa kembali berubah dari zona kuning menjadi
zona hijau sebagai syarat dibolehkannya sekolah dibuka. Hanya saja kata Pak
Fajar diperlukan waktu agak lama untuk menunggu surat rekomendasi dari tim
gugus tugas. Pak Fajar tentu saja tidak ingin terburu-buru kembali mengizinkan
untuk tatap muka jika itu amsih mengancam bahaya.
Menurut beberapa
sumber, untuk menunggu rekomendasi paling cepat itu dua minggu baru surat dari
gugus tugas keluar tentang perubahan zona. “Makanya kita akan coba untuk
berkoordinasi apakah bisa dibuka duluan sambil menunggu surat dari tim gugus
tugas, dengan tetap berkoordinasi dan mengecek jumlah pasien di Kecamatan
tersebut atau tidak,” sebagaimana ditulis media berita.
Sebagai tambahan
informasi, ternyata kasus sebelumnya yang terjadi di kecamatan tetangga,
Kecamatan Kundur Barat (Kuba) juga merupakan positif covid yang merupakan
seorang wali murid. Sepertinya covid memang ingin ikut mengintip anak-didik
didik melalui orang tua siswa. Tentu saja tetap waspada melihat kenyataan ini.
Waktu di Kuba, Pemda Karimun juga melakukan penutupan kembali sekolah-sekolah
yang tadinya sudah diizinkan dibuka.
Bagi guru yang sudah
lama rindu akan anak-anak belajar di sekolah tentu saja kenyataan ini
menjadikan hati tetap sedih. Satu hal yang akan terus menghantui adalah tetap
tidak akan maksimalnya pengelolaan pembelajaran bagi anak-anak. Mereka tidak
lagi berkesempatan belajar dengan sempurna sebagaimana dulu belum ada corona.
Efeknya, generasi pelajar yang satu tahun ini belajarnya hanya di rumah saja
akan jauh berkurang daya serap materinya berbanding anak-anak yang dlulunya.
Akankah masih lama corona bersama kita?***