23 Apr 2020

Jadwal Siaran Radio Azam Disesuaikan

Jadwal Siaran Radio Azam Disesuaikan

Tanaikarimun.com-Karimun, RADIO 103,5 Azam FM hari Rabu (22/04/2020) ini mengumumkan rencana dan jadwal kegiatan siarannya untuk Bulan Suci Ramadhan 1441 H bersamaan 2020 M. Jadwal itu merupakan hasil Rapat Kru Radio Azam hari ini juga. Hafiz Ashari, Satasiun Manajer & Periklanan yang didampingi Kepala Bidang Berita Radio Azam FM, Abdul Gani merilis jadwal kegiatan itu dalam rangka memberikan informasi kepada masyarakat, termasuk sebagai informasi kepada Direktur dan Kru Radio Azam serta stake holder lainnya.

Jadwal yang disampaikan dalam bentuk rilis itu sekaligus berisi ucapan menyambut Ramadhan tahun 2020 yang menurut jadwal imsakiyah yang sudah beredar insyaallah akan dimulai pada hari Jumat, 24 April yang akan datang. Lebih jelas rilisnya berbunyi,

Assalamu'alaikum Wr Wb
Kepada Direktur & rekan's KRU yg dirahmati Allah
MARHABAN YAA RAMADHAN
Bulan Ramadhan tinggal menghitung jam & detik, insyaa Allah datang dgn penuh gembira serta kekhusuy'an, Aamiin

Selama Ramadhan 1441 H, terjadi perubahan jam yakni kerja (ON AIR):
PAGI      : pukul 07.00 - 15.00 WIB
SORE     : pukul 14.00 - 18.00 WIB
MALAM : pukul 17.00 - 21.00 WIB

Berbagai program Ramadhan bersama Masjid Agung Karimun (Semarak Ramadhan 1441 H) yaitu:

1. Tausyiah Jelang Berbuka (LIVE), mulai pukul 17.40 WIB hingga waktu maghrib

2. Tadarus Dhuha (LIVE), mulai pukul 09.30 - 10.30 WIB

3. Tausyiah Ba'da Dzuhur (Ceramah Rekaman/Tidak ON AIR), mulai pukul 12.30 - 12.50 WIB

4. Tausyiah Ba'da Isya' (Ceramah Rekaman/Tidak ON AIR), mulai pukul 20.00 - 20.30 WIB

Kemudian ada juga program hasil kerjasama dengan PPPA ( Program Pembibitan Penghapal Alquran ) Darul Quran Jakarta, yakni DRAMA RADIO CAHAYA HATI yg diputar mulai Pukul 14.30 - 15.00 WIB, Kemudian insert Ramadhan sesuai tanggal Ramadhan yakni  ANDA BERTANYA USTAD MENJAWAB & TA'LIM

Semoga Ramadhan kali ini selalu menjadi bulan terbaik tanpa mengurangi semangat beramal walaupun suasananya agak berbeda 🥺🥺

Demikian disampaikan, moga tetap semangat rekan's KRU dalam berkegiatan menyampaikam dakwah dalam suara, Aamiin

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Dengan jadwal seperti itu semoga saja para penggemar Radio Azam 103.5 FM lebih jelas dan dapat menjadi pedoman untuk mengikuti siaran Radio Swasta ini.***

22 Apr 2020

Menyambut Ramadhan 1441, Harapan Beroleh Ampunan

Menyambut Ramadhan 1441, Harapan Beroleh Ampunan


Oleh M. Rasyid Nur
INSYAALLAH sesuai kalender hijriyah dua atau tiga hari lagi kita akan berpuasa. Ramadhan  1441 H bersamaan tahun 2020 akan segera tiba bersama kita. Jika keputusan Pemerintah tidak berbeda dengan yang diinfokan kalender, puasa benar-benar sudah di hadapan mata. Pengumuman  yang nanti akan disampaikan oleh Menteri Agama insyaallah pada Kamis (23/04/2020) malam itu akan menetapkan bahwa Kamis malam itu adalah 1 Ramadhan. Dan puasa akan diawali keesokan harinya.

Tentu saja besok, Jumat itu kita (umat Islam) akan melaksanakan puasa seperti biasa. Seperti biasa?  Ya, seperti perintah-Nya yang tertera di Al-Baqoroh 183 yang setiap tahun kita laksanakan ketika Ramadhan tiba. Hanya saja, walaupun terhitung hari ini tinggal dua hari saja lagi bulan suci akan bersama, tetaplah itu sebuah harapan. Sebuah harapan ‘akan tiba’ Ramadhan yang mulia. Adakah diantara kita yang benar-benar yakin bahwa kita akan sampai di bulan suci ini. Tidak. Tiada ada yang berani membuat kata pasti bahwa kita benar-benar akan bersama di bulan suci ini.

Bagi kita yang percaya bahwa Allah merahasiakan waktu kematian kita maka percaya jualah kita bahwa dalam rentang dua hari ini bisa saja Allah ‘memanggil’ kita menghadap-Nya. Karena sudah berulang-ulang disampaikan kepada kita sebagai umat bahwa jika saat kematian itu sudah sampai gilirannya, maka tidak ada kata tunggu yang akan mengganggu. Kata guru-guru kita mengutip ayat, ‘Tidak bisa ditunda (diperlambat) bahkan tidak bisa juga diperepat.” 

Oleh karena itu kita terus menyampaikan harapan, harapan dan harapan kiranya kita diizinkan-Nya untuk bisa bersama di bulan Ramadhan nanti. Kita ingin tentunya diberi waktu lagi untuk memperbanyak ibadah kita di bulan mulia ini. Sama sekali kita tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan terbaik ini. Maka teruslah kita berdoa untuk mendapatkannya.

Dengan itu kita akan berkesempatan memohon ampun atas dosa dan kesalahan kita karena Ramadhah adalah bulan ampunan. Jika kita benar-benar mengakui bahwa kita adalah makhluk berdosa, maka bulan ini adalah bulan kita berkesempatan untuk menghancurkan dosa kita. Maksudnya semoga Allah yang menghancurkannya. Menghilangkan dosa-dosa itu dari diri kita. 

Selain itu, Ramadhan pun merupakan bulan penuh berkah dan rahmah. Bulan kita diberi waktu yang terbaik untuk melipatgandakan ibadah kita. Kita akan berkesempatan memperbanyak amalan kita karena nilai pahala yang berlipat ganda di bulan mulia ini.

Sungguh banyak yang kita harapkan dan akan kita lakukan ketika kita dapat bersama Ramadhan nanati. Namun ini tetaplah sebuah harapan. Kita meminta kiranya kita diterima masuk ke bulan suci ini. Maka, marilah kita yakinkan bahwa harapan adalah harapan ini benar-beanr menjadi kenyataan untuk nanti kita bisa buktikan harapan ini dalam amalan dan tindakan kebajikan lainnya. Mari kita sambut  Ramadhan 1441 ini dengan suka-cita, hati dan perasaan yang gembira. Perasaan itu pun akan menjadi modal terbaik untuk menyelamatkan diri kita dari kobaran api neraka. Semoga.***

21 Apr 2020

Mari Memetik Hikmah Pesan-pesan Kartini

Mari Memetik Hikmah Pesan-pesan Kartini


Catatan M. Rasyid Nur
HARI ini, 21 April kita memperingati lahirnya salah seorang Pahlawan Nasional, RA. Kartini. Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara. Anak dari Bupati Jepara waktu itu, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan Ibu M.A. Ngasirah. Dia wafat pada 17 September 1904 di Kabupaten Rembang.

Info dan catatan tentang Kartini dapat dengan mudah kita temukan. Baik di buku-buku sejarah anak-anak sekolah atau di media lainnya pasti ada. Syukurnya juga catatan tentang Kartini hampir hafal juga oleh para siswa sekolah kita. Mulai dari SD hingga ke SLTA bahkan ke Perguruan Tinggi sejarah Kartini dan pahlwan lainnya memang dipelajari.

Nama lengkap Kartini adalah Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat dengan sebutan yang paling lengket di kepala kita adalah Ibu Kartini. Sebutan ini tentu saja karena ada lagu Nasional yang berjudul Ibu Kita Kartini yang setiap Senin Pagi selalu dinyanyikan. Apel Senin Pagi adalah saat kita selalu mendengarkan lagu itu dikumandangkan.

Ada satu kalimat Kartini yang terkenal berbunyi begini, "Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan.” Kartini menyatakan bahwa kehidupan manusia itu serupa dengan alam yang silih berganti antara gelap dan terang, antara susah dan senang. Kita tentu setuju pernyataan itu..

Tentang Kartini sendiri pasti tidak habisnya kita mempelajari. Dia memang tokoh wanita yang dicatat sejarah sangat besar jasanya kepada Bangsa. Kita baca di buku, misalnya karena Kartini bisa berbahasa Belanda, di rumah ia belajar sendiri, membaca, dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda yang akhirnya kebiasaan ini belakangan melahirkan buku yang terkenal itu, Habis Gelap Terbitlah Terang.

Apa yang penting saat ini kita tekankan, setidak-tidaknya pada diri kita adalah bahwa kita tidak akan melupakan Ibu Kartini. Saya menemukan catatan yang mengingatkan kita tentang kalimat-kalimat atau pernyataan Kartini yang terkenal dan sampai kini tetap kita ingat. Misalnya,

1) Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.

2) Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.

3) Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna dapat kami rasakan.

Dan banyak lagi pesan Kartini yang perlu terus kita ingat untuk melanjutkan perjuangannya. Sekali lagi, tentu saja yang amat penting bagi kita adalah bagaimana kita memetik hikmah dari pesan-pesan yang pernah disampaikan Ibu Kita Kartini. Selamat Hari Kartini, semoga Tuhan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya.***
Dari beberapa sumber. Sudah dipublish juga di: www.mrasyidnur.gurusiana.id

20 Apr 2020

Perintah dalam Islam itu Linier

Perintah dalam Islam itu Linier

Oleh Mohammad Nasrudin

PEMILIK saham dalam kehidupan ini, adalah Allah secara mutlak. Selain Allah adalah makhluk yang tidak memiliki pilihan sedikit pun selain taat, patuh, dan menuruti perintah Allah. Begitu juga kita manusia yang lemah ini.

Apakah makhluk bisa mengingkari perintah Allah yang memiliki saham tunggal dalam kehidupan ini? Kalau pertanyaan nya bisa apa tidak, ya jawabannya pasti bisa, karena Allah berikan otak, hati dan perangkat Indra lainnya untuk menguji komitmen dan ketaatan manusia terhadap perintah Allah.
Apakah otak yang Allah berikan kepada manusia dipakai untuk mentaati Nya atau dipergunakan untuk mengingkari perintah Nya. Di sinilah ujian sebenarnya sedang berlangsung.

Namun jika pertanyaannya, boleh tidak makhluk mengingkari perintah Allah?, Klo pertanyaan nya boleh apa tidak, tentu saja tidak boleh. Karena Allah sungguh dzat yang paling tahu, paling berkuasa, paling mengetahui rahasia dibalik setiap peristiwa.

Artinya, jika ada makhluk melakukan pengingkaran terhadap perintah Allah, maka Allah pasti akan memberikan balasan, Allah pasti akan menghukumnya. Meskipun hukuman terhadap orang beriman atas pengingkarannya terhadap Allah merupakan bentuk kasih sayang Allah, yang menghendaki agar manusia kembali ke kesadaran dan fitrahnya bahwa makhluk tidak punya apa-apa, tidak punya daya,tidak punya pilihan selain mentaati segala perintah Allah.

Nah, sekarang bentuk perintah Allah kepada makhluknya bersifat linier mengikat dan bersyarat ketika dilakukan secara berjenjang.yang dimaksud berjenjang itu begini. Allah menciptakan Nabi dan rosul adalah sebagai wasilah Allah untuk memperkenalkan sifat sifat Allah kepada makhluknya yang lain. Khususnya manusia.

Manusia tidak akan mengenal siapa Allah, bagaimana sifat sifat Allah, bagaimana hukum hukum Allah, jika tidak diperkenalkan oleh nabi dan rasul sebagai utusannya. Maka Rosululloh itu adalah wakil Allah yang ada di bumi.

Maka fungsi Rosululloh sebagai wakil atau utusan, tidak boleh bertentangan dengan kehendak Allah sebagai pemilik saham tunggal. Makanya apa yang disampaikan oleh nabi dan rasul sesungguhnya adalah wahyu atau kalam atau ucapan sang pemilik kehidupan ini. La yantiqu anil hawa in huwa illa wahyu yuuha. Apa yang diucapkan nabi itu bukan atas kehendak nafsu dan logika nya sendiri, namun merupakan wahyu yang juga kehendak Allah, dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu. Karenanya segala perintah nabi adalah perintah Allah.

Rosululloh sebagai utusan Allah, memperkenalkan eksistensi Allah dengan segala sifat-sifat yang dimiliki Nya kepada para sahabat yang hidup se-zaman dengan hidup nya nabi. Segala informasi yang diterima oleh para sahabat dari nabi secara langsung tidak perlu diragukan lagi kualitas validitasnya. Krn mereka para sahabat langsung bersentuhan dengan Rosululloh. Lalu Sahabat menurunkan informasi wahyu ini kepada tabiin, kepada tabiit tabiin, dan seterusnya diturunkan ke para ulama hingga sampailah informasi tentang wahyu Allah ini kepada kita semua umat akhir zaman. Artinya kita tidak akan mengenal Allah, Rosululloh,dan ulama ulama salafussholeh jika tidak diperkenalkan, diajarkan oleh para ulama.ulama adalah pewaris nabi, yang mendapatkan keilmuan tentang wahyu secara bersanad, turun temurun dengan keilmuan yang tidak hanya belajar secara teks book, namun para ulama memahami rasa, konteks keilmuan dari ilmu yang mereka pelajari.

Ulama adalah warisan nabi, yang harus kita pegang kuat kuat agar kita tidak tersesat sebagai makhluk akhir zaman ini. Kita tidak boleh menggunakan logika dan perasaan kita untuk beribadah dan melakukan persembahan kepada Allah. Ibadah kepada Allah yang meskipun kita dasari dengan ketaatan, namun jika tidak didasari ilmu yang diajarkan oleh ulama yang disanadkan kepada ajaran nabi dan wahyu, maka ibadah tersebut pasti ditolak oleh Allah. Al amalu bila ilmin mardudun.

Yang dimaksud perintah Allah linier bersyarat adalah seperti ini. Annisa 59 menjelaskan, hai orang-orang beriman, ta'atilah Allah dan rosulNya dan Ulil Amri minkum.

Artinya begini, Allah perintahkan umat yang beriman agar mentaati perintah Allah rosulNya dan Ulil Amri. Perintah nabi Muhammad Saw wajib kita taati selama perintah nabi disanadkan kepada Wahyu Allah SWT. Dan pasti perintah nabi Muhammad adalah berisi wahyu karena apa yang diucapkan oleh nabi adalah wahyu. Dan Nabi adalah al Qur'an berjalan yg menjadi contoh bagi umat manusia.

Ulil Amri yakni ulama dan Umaro sebagai pewaris nabi, himbauanya, perintahnya wajib kita ikuti, kita taati selama fatwa, himbauan dan perintah nya tersebut disanadkan kepada ajaran nabi dan wahyu. Dan sebaliknya, himbauan dan perintah Ulil Amri tidak wajib kita ikuti jika tidak disanadkan kepada ajaran nabi dan wahyu.

Namun jika himbauan, dan perintah Ulil Amri ini  sudah sesuai wahyu, sunnah, maka tidak ada alasan bagi umat untuk mengingkari nya dengan alasan apapun. Apalagi hanya dengan alasan logika dan perasaan untuk mengingkari perintah dan himbauan Ulil Amri. Tidak semua perintah Allah, rosulNya dan Ulil Amri bisa dipahami dan masuk ke akal pikiran orang awam. Inilah dibutuhkan keimanan untuk memahami perintah ini. Bukan logika dan perasaan. Makanya, Allah dalam redaksi surat an-nisa 59 berbicara kepada orang orang beriman. Bukan kepada orang orang yang berakal.

 Jadi yang mau menuruti perintah Ulil Amri yang sudah mensanadkan kepada ajaran Allah dan rosulNya adalah manusia beriman meskipun dia tidak menggunakan akalnya. Seperti abu bakar Ash-Shiddiq yang mengimani perintah isro' dan mi'raj yang melakukan perjalanan super jauh, dan ditempuh dalam semalam,  meskipun tidak masuk ke akalnya saat itu.

Sedangkan orang orang yang mengingkari perintah Ulil Amri yang sudah mensanadkan kepada Allah dan rosulNya adalah orang orang berakal, namun kurang beriman. Agama itu adalah riwayat, dalil, yang tidak bisa kita lakukan tanpa tuntutan ilmu yang diajarkan oleh Allah dan rosulNya. Ibadah dan amal yang tidak didasarkan pada Wahyu,dan sunnah Rosululloh dan arahan Ulil Amri jika bersinggungan dengan urusan dunia dan akhirat, maka amal dan ibadahnya akan ditolak.

Karena agama ini milik Allah sebagai pemilik saham tunggal kehidupan ini. Karena agama milik Allah, maka semua amal dan perbuatan kita harus disandarkan kepada perintah Allah, rosulNya, dan Ulil Amri bukan kepada logika dan hawa nafsu kita sendiri.

Semua masjid dan umat wajib mengikuti arahan ulama dan Umaro jika tidak ingin keluar dari sanad ajaran Allah dan rosulNya. Bertindak masing-masing merupakan bentuk mufarroqoh yang mereka harus pertanggungjawabkan di hadapan Allah, darimana ilmu yang mereka yakini diwarisi?

Semoga bermanfaat dan bisa dipahami

Monas Inspire
Mochammad Nasrudin

19 Apr 2020

Puisi NYAWA KITA TERGADAI DI RUMAHNYA

Puisi NYAWA KITA TERGADAI DI RUMAHNYA

Karya M. Rasyid Nur

Ternyata nyawa kita sudah tergadai dengan sebongkah rasa takut yang disimpangsiurkan
Begitu mudah kita menukarnya dengan harga yang sangat murah
Seharga satu waktu solat saja
Yang seharusnya mendapatkan pahala berlipat di setiap pekannya
Nyawa kita tidak lagi dinilai sebagai nyawa
Hidup kita tidak lagi dibuat sebagai hidup makna harga

Benarkah ini untuk kepentingan kita atau mereka
Karena keselamatan adalah ibadah jua
Karena kesia-siaan adalah diharamkan-Nya
Benarkah Tuhan akan menghardik kita bersama waktu yang tersisa
Bersama sombong dan angkuhnya kita
Bersama ingkar dan sok tahunya kita

Sungguh corona telah memutuskan tali semangat bersama di sini
Yang bertahun-tahun turun-temurun tersambung kokoh di rumah ini
Mengapa kini tali itu kita yang membuatnya rapuh
Tidakkah ayah dan datuk serta buyut kita akan murka
Mereka tidak akan rela
Tali itu akan putus karena kesombongan kita
Kita tidak lagi bersama di rumah-Nya

Corona menjadikan nyawa kita tergadai
Tergadai begitu saja di rumah-Nya
Mengapa kita harus berbagi pahala padahal sudah ada peruntukan masing-masingnya
Mengapa jatah kami tidak lagi sama tersebab corona yang Engkau kirimkan, Tuhan
Mengapa corona yang menjadi mata-mata-Mu semena-mena memperlakukan, Tuhan

Kami tidak ingin dia, aku dan mereka atau kita semua menjauh walaupun sepekan untuk satu waktu
Kami tidak ingin kami berpisah karena corona yang kami tahu itu dari-Mu
Seharusnya corona menjalin tali yang terputus atau hampir putus di rumah kami
Ya Allah mengapa ujian ini terlalu sulit kami menjawabnya
Atau kami terlanjur menjauh dari pelajaran yang telah Engkau ajarkan
Dekatkanlah kembali ya Rabb.
Rekatkanlah kembali ya Rabb
Jangan biarkan perpecahan ini mengancam persiapan kami menuju pintu-Mu
Amin
Tbk, 19042020

18 Apr 2020

Misteri Anak Kunci: Tak Ada Tapi Ada

Misteri Anak Kunci: Tak Ada Tapi Ada

Oleh M. Rasyid Nur

SETENGAH dua belas, Kamis (16/04/2020) itu saya sudah mau pulang ke rumah. Diskusi yang lumayan lama dengan rombongan Pak Iman dan dua orang temannya dari Polres Karimun membuat waktu tak terasa berlalu cepat. Ternyata waktu zuhur sudah dekat. Kami bubar dan masing-masing  ingin pulang. Tiga orang anggota Polres Karimun sudah keluar ruangan setelah berpamitan.

Saya segera mengemas meja kerja. Ruang di lantai III Gedung C Darul Mukmin itu adalah ruang tempat saya bekerja sejak diberi amanah membantu mengurus Yayasan Darul Mukmin oleh Pak Muhammad Hasbi sebagai pemilik. Laptop, buku-buku dan kertas yang ada di atas meja saya rapikan. Saya akan segera turun ke bawah untuk kembali ke rumah.

Sampai di area parkir, saya sudah memegang motor Mio yang saya pakai ke Kantor hari ini. Kebetulan ada Ibu Fama, Kepala TKIT Darul Mukmin di situ. Dia juga sudah menghidupkan motornya. Bahkan sudah bergerak akan keluar pagar. Saya minta berhenti sebentar. Ada yang ingin saya sampaikan ke dia. Dia pun berhenti dengan tetap duduk di atas sadel motornya. Saya sendiri tidak jadi menghidupkan Mio milik Yayasan Darul Mukmin itu.

Kurang lebih 10-15 menit kami ngobrol, Ibu Fama langsung berangkat dengan motornya. Saya pun naik ke atas sadel motor sambil mencari-cari kunci Mio di saku celana. Saku kiri ada dompet, saya keluarkan dompet itu untuk memastikan kunci ada atau tidak ada karena di saku sebelah kanan kunci Mio itu tidak ada. Saya memagang dada kiri bagian atas, reflek serasa ada saku baju. Tapi baju kaus yang saya pakai pagi itu tidak ada saku. Kunci tidak ada.

Kembali saya turun dari motor. Saya menduga kuncinya tertinggal di lantai atas, ruang saya bekerja. Dengan sedikit kesal saya naik. Terasa juga letih karena hari sudah siang begitu. Selain haus juga lapar. Setelah menyusuri anak tangga dari lantai bawah, saya buka kembali pintu masuk. Saya langsung ke mejakerja yang berisi beberapa buku, map yang tersusun rapi serta laptop itu. Kunci yang saya cari tidak ada. Saya bingung. Kemana kunci itu? Tanya saya dalam hati.

Setelah semua sudut saya sapu dengan pandangan yang teliti, kunci Mio tidak juga ditemukan, saya berpikir mungkin di tempat parkir motor. Sambil tetap memagang saku celana, merasa-rasa apakah kunci itu ada, saya sudah kembali berada di lantai paling bawah. Badan sudah mulai beringat. Selain risau juga karena cuaca memang panas siang itu. Saya kembali berdiri depat motor yang stangnya juga terkunci. Saya teliti dan amati semua tempat di motor, di lantai parkir dan kembali lagi ke lorong lantai bawah sebelah Kantor Guru dan Kepala TKIT itu.

Sungguh membuat saya heran. Saya sudah mencari di semua tempat menyusuri anak tangga dua tingkat dan tempat jalan saya dari atas ke bawah dan sebaliknya. Saya mulai berpikir, jangan-jangan anak kunci motor itu terbawa oleh bapak-bapak polisi tadi. Ah, sudahlah. Saya harus kembali saja ke rumah dengan mohon antar kepada karyawan Darul Mukmin yang ada di situ. Hari sudah jauh meninggalkan zuhur.

Pertama saya menelpon ke rumah, isteri saya dulu. Menjelaskan kalau kunci motor misterius hilang. Sudah dicari-cari tidak ditemukan. Jadi, mohon maaf agak terlambat pulang. Isteri saya menyambut telpon tentu dengan segala keheranannya. Setelah itu saya menelpon Hendra, salah seorang karywan Darul Mukmin untuk memberi tahu kunci motor hilang. Saya minta antar pulang ke rumah. Motor biarlah tinggal saja, dan nanti mohon dibawa ke bengkel untuk diganti saja dengan kunci baru.

Sejenak datang Wira, salah seorang karyawan Darul Mukmin lainnya. Ternyata dia diminta Hendra untuk mengantar saya. Sayapun kembali ke rumah, Darul Mukmin - Wonosari. Jarak yang lumayan jauh. Mustahil untuk jelan kaki. Opelet juga tidak ada di jalur ini.

Sesampai di rumah, tidak ada lagi kisah anak kunci itu. Saya sudah memesankan ke Hendra yang tugasnya di Yayasan adalah bagian inventaris dan sarana yayasan untuk membawa motor Mio itu ke bengkel di sekitar lokasi yayasan, untuk diganti saja kuncinya dengan kunci baru.

Singkat cerita, Jumat saya kembali ke kantor. Saya membawa scutter tua saya ke kantor. Motor itu niatnya, nanti akan dijemput oleh anak saya, Opy seandainya sudah selesai penggantian kuncinya. Sampai di lokasi parkir, saya setengah mengomel karena motor Mio ternyata masih di situ. Sama sekali belum dipindah atau dibawa ke bengkel. Stangnya pun masih terkunci.

Dalam dongkol itu saya terus naik ke lantai atas, lantai III. Saya ingin meneruskan pekerjaan kemarinnya yang belum selesai. Terkejutnya, saya melihat anak kunci motor itu ada di lantai dekat pintu masuk. Saya baru mau membuka kunci pintunya, ketika mata saya melihat kunci itu. Sungguh saya kaget. Kemarin saya sudah menyisir semua sudut dan selebar lantai di ruang saya di lantai III itu. Saya tidak menemukan. Tapi kok pagi ini ada di situ?

Pertanyaan itu tetap misteri sampai catatan ini saya tulis. Jika ada orang yang menemukan, mengapa tidak memberi tahu ke saya kalau dia menemukan? Saya kan perlu mengucapkan terima kasih kepadanya. Tapi jika kunci itu memang di situ sejak kemarin, berarti mata saya kemarin itu ditutup oleh Yang Maha Kuasa atau kekuasaan lain yang membuat mata saya tak dapat melihatnya. Benarkah? Misteri sebuah kunci. Itu saja yang dapat saya simpulkan.***

17 Apr 2020

Apa Itu PKH

Apa Itu PKH

Tanaikarimun.com - Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indone­sia telah melaksanakan PKH. Program Perlindungan Sosial yang juga dikenal di dunia internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi di negara-negara tersebut, terutama masalah kemiskinan kronis.
Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.
Melalui PKH, KM didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan  pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikaberbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional.
Misi besar PKH untuk menurunkan kemiskinan semakin mengemuka mengingat jumlah penduduk miskin Indonesia sampai pada Maret tahun 2016 masih sebesar 10,86% dari total penduduk atau 28,01 juta jiwa (BPS, 2016). Pemerintah telah menetapkan target penurunan kemiskinan menjadi 7-8% pada tahun 2019, sebagaimana tertuang di dalam RPJMN 2015-2019. PKH diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan untuk menurunkan jumlah penduduk miskin, menurunkan kesenjangan (gini ratio) seraya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa PKH memberikan dampak terhadap perubahan konsumsi rumah tangga, seperti di beberapa negara pelaksana CCT lainnya. PKH berhasil meningkatkan konsumsi rumah tangga penerima manfaat di Indonesia sebesar 4,8%.

Gambar 1. Cakupan PKH Tahun 2007 s.d. 2018

  • Pada PJP Tahun 2010 - 2014 terjadi peningkatan target beneficiaries dan alokasi budget PKH, melampaui baseline target perencanaan
  • Pelaksanaan PKH tahun 2016 sebanyak 6 juta keluarga miskin dengan anggaran sebesar Rp. 10 Triliun
  • Jumlah penerima PKH tahun 2017 sebanyak 6.228.810 keluarga dengan anggaran sebesar Rp. 11,5 Triliun
  • Jumlah penerima PKH tahun 2018 sebanyak 10.000.232 KPM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 17,5 Triliun
  • Target penerima PKH tahun 2019 sebanyak 10 juta KPM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 32,65 Triliun
KPM PKH harus terdaftar dan hadir pada fasilitas kesehatan dan pendidikan terdekat. Kewajiban KPM PKH di bidang kesehatan meliputi pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil, pemberian asupan gizi dan imunisasi serta timbang badan anak balita dan anak prasekolah. Sedangkan kewajiban di bidang pendidikan adalah mendaftarkan dan memastikan kehadiran anggota keluarga PKH ke satuan pendidikan sesuai jenjang sekolah dasar dan menengah. Dan untuk komponen kesejahteraan sosial yaitu penyandang disabilitas dan lanjut usia mulai 60 tahun.
Bantuan sosial PKH pada tahun 2019 terbagi menjadi dua jenis yaitu Bantuan Tetap dan Bantuan Komponen yang diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
A. Bantuan Tetap untuk Setiap Keluarga
  1. Reguler          : Rp.     550.000,- / keluarga / tahun
  2. PKH AKSES  : Rp. 1.000.000,- / keluarga / tahun
B. Bantuan Komponen untuk Setiap Jiwa dalam Keluarga PKH
  1. Ibu hamil                  : Rp. 2.400.000,-
  2. Anak usia dini          : Rp. 2.400.000,-
  3. SD                            : Rp.    900.000,-
  4. SMP                         : Rp. 1.500.000,-
  5. SMA                         : Rp. 2.000.000,-
  6. Disabilitas berat       : Rp. 2.400.000,-
  7. Lanjut usia               : Rp. 2.400.000,-
Bantuan komponen diberikan maksimal untuk 4 jiwa dalam satu keluarga
Sumber : pkh.kemensos.go.id 
Ditulis Oleh : Agus Hendri Zulfikar