6 Apr 2020

Cegah Abrasi Pemuda Tanjung Bakau dan Relawan Panglima Pusaka Tanam Bibit Mangrove

Cegah Abrasi Pemuda Tanjung Bakau dan Relawan Panglima Pusaka Tanam Bibit Mangrove

Tanaikarimun.com,Meranti - ABRASI yang terus-menerus terjadi di Pelabuhan Dusun II Desa Tanjung Bakau, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti membuat Pemuda yang diketuai oleh Ahmad Fauzan melakukan gebrakan aksi cepat tanggap dengan menanam bibit mangrove di sekitar pantai dan sungai. Minggu,(05/04/20).

Ahmad Fauzan selaku penggagas sadar abrasi sejak dini, menyampaikan kepada Tanaikarimun.com, bahwa kegiatan ini dilakukan murni atas dasar kesadaran pemuda akan perlunya pencegahan abrasi sejak dini.
                                 
"Kami melakukan ini murni atas kesadaran bahwa perlu adanya aksi cepat tanggap pencegahan abrasi, walaupun kami memahami bahwa aksi ini memerlukan jangka waktu yang panjang untuk nampak hasil," ungkapnya.
                                  
Dalam pengolahan bibit mangrove, Ahmad Fauzan atau yang lebih dikenal dengan panggilan Oja mengatakan saat ini didapatkan dari teman - teman dekat.
                                 
"Bibit mangrove itu sendiri kami dapatkan dari teman-teman Pemuda, bahkan ada relawan yang ingin bergabung, jadi kami satukan dan kami lakukan penanaman, Relawan Panglima Pusaka"jelasnya melanjutkan.

Disinggung tentang bibit mangrove dari Pemerintah setempat Oja mengatakan belum memintanya.

"Saat ini kami belum ada konsultasi kepada Pemerintah.dan alangkah senang sekali jika Pemerintah mendukung. Yang jelas kegiatan ni akan terus kami lakukan, sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan, mengingat akan waktu panjang untuk pemeliharaan mangrove ," pungkasnya sambil tersenyum.
Kontributor: Agus Hendri Zulfikar

5 Apr 2020

Asisten I Sekda Kab.  Kepulauan Meranti Tinjau Pemulangan TKI dari Malaysia untuk Antisipasi Covid-19 di Pelabuhan Tj. Harapan

Asisten I Sekda Kab. Kepulauan Meranti Tinjau Pemulangan TKI dari Malaysia untuk Antisipasi Covid-19 di Pelabuhan Tj. Harapan

Tanaikarimun.com, Meranti - SEPERTI yang dilakukan selama 2 minggu terakhir oleh Tim Gugus Tugas Antisipasi Covid-19 Meranti yang dipimpin oleh Asisten I Sekdakab. Meranti, Syamsuddin SH MH, melakukan peninjauan dengan didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Meranti, Perwakilan Kodim Bengkalis, pihak Polres Kepulauan Meranti, Dinas Perhubungan Meranti dan Satpol PP Meranti.

Rombongan Tim Gugus Tugas yang dipimpin Asisten I, Syamsuddin, melakukan kunjungan sekaligus pemantauan guna melihat kesiapan Tim Medis Covid-19 Kep. Meranti dalam mengecek serta pemeriksaan para penumpang yang baru tiba dipelabuhan Tj. Harapan Selatpanjang.

Selain melakukan pengecekan suhu tubuh, Tim Gugus Tugas juga melakukan pendataan penumpang khususnya para TKI yang berasal dari Malaysia. Sebelum kembali ke kampung halaman masing-masing para TKI asal Malaysia yang otomatis masuk dalam Orang Dalam Pantauan (ODP) tersebut diberikan penyuluhan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Dan apabila dalam tempo 2 minggu itu ditemukan gejala demam, batuk, serta sesak nafas warga bersangkutan diminta untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Selain itu, Syamsuddin juga menghimbau seluruh TKI yang baru tiba dan seluruh masyarakat Meranti untuk konsisten melaksanakan Sosial Distancing dengan cara tetap berada di rumah, tidak melakukan kegiatan yang menghadirkan kerumunan masa, serta tidak berkumpul di tempat keramaian. Menurutnya, antisipasi Covid-19 bukan saja menjadi tugas Pemerintah tapi dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Meranti.

"Himbauan ini adalah sebagai upaya kita dalam mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 di Kepulauan Meranti, sayangi diri, keluarga dan masyarakat kita," ujar Syamsuddin.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Polres Kepulauan Meranti yang juga hadir dan memberikan himbauan kepada TKI dan penumpang yang baru saja tiba pada hari ini, Sabtu ( 04 April 2020).  (Humas Pemkab. Meranti).***
Kontributor : Agus Hendri Zulfikar

4 Apr 2020

Tersebab Corona, Marah Perlukah?

Tersebab Corona, Marah Perlukah?

Oleh M. Rasyid Nur 
"SEBENARNYA sifat pemarah ada pada semua orang. Pengelolaan dan pengungkapannya saja yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Kalau tidak bisa marah, itu malah berbahaya dan jelek juga. Bisa masuk kategori dayus, nantinya. Jelek, itu." Tiba-tiba saja suatu pagi itu saya membuat status tentang marah. Saya menulis di halaman akun FB saya begini, "Terkadang marah itu menyelesaikan masalah. Tapi lebih banyak membuat masalah. Betul, tak betul?" 

Ternyata status itu mendapat respon yang luamayan ramai dari teman-teman (berteman dengan) saya sepagi itu. Saya biasa memang menulis status itu pada pagi (subuh) selepas solat itu. Rupanya berbicara perihal marah juga ada penyukanya. Apakah sekarang orang semakin banyak yang pemarah? Atau apakah ada masalah yang saat ini menjadi penyebab orang-orang suka marah? Setiap kita akan mempunyai jawaban berbeda-beda.

Rupanya corona alias covid-19 yang saat ini sangat 'pupuler' (baca: menakutkan) adalah salah satu penyebabnya. Gara-gara corona kini banyak orang jadi pemarah. Di rumah kita, ayah-emak marah jika anak-anak tidak patuh arahan orang tua yang selalu disampaikan dokter, misalnya. Jika anak-anak masih juga ingin ke rumah teman-temannya dengan seribu alasan untuk bersama, maka ayah-emak akan merah. Guru-guru marah ketika para muridnya yang tidak ada di sekolah tersebab corona tapi harus tetap dikelola seperti sebelumnya ada di sekolah. Artinya guru harus tetap menjadi guru yang mendidik, mengajar, melatih, mengarahkan dan seterusnya itu. Dan jika anak-anak murid ini tidak mengikuti arahan guru yang disampaikan via alat komunikasi, maka guru tentu akan marah. Hanya marahnya tentu disesuaikan juga.

Biasanya orang marah dan emosi disebabkan oleh hipertiroidisme yang terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid terlalu banyak. Begitu kata dokter atau di refernsi yang kita baca. Dan boleh jadi juga tersebab meminum obat-obat tertentu seperti obat kolesterol, diabetes, obat tidur atau tersebab depresi. Ya, pokoknya menurut teori yang kita baca ada banyak penyebab orang marah. Apakah kehadiran tamu bernama covid-19 ini menjadi bagian dari salah satu penyebab orang marah? Sepertinya, ya.

Kalau ditarik ke nilai-nilai agama, khususnya dalam Islam, marah itu termasuk sikap yang tidak baik. Artinya marah tidak dianjurkan dalam Islam meskipun pada posisi terntu marah juga bisa diwajibkan atau disunahkan. Konteks marah akan menjadi ukuran, apakah mrah itu dibolehkan atau dilarang.

Marah yang diwajibkan misalnya terhadap orang yang menghina agama, atau orang-orang yang dengan terang-terangan melakukan perbuatan maksiat yang dilarang agama. Agama mengajarkan, ketika kita menyaksikan orang berbuat mungkar maka cegahlah dengan segala daya-upaya kita. Bisa dengan kekuasaan atau kekuatan kita, bisa sekadar menegurnya saja atau sekurang-kurangnya menghindari perbuatan itu dengan kutukan di dalam hati saja. Itulah marah yang diwajibkan dalam agama.

Marah yang dilarang misalnya marah yang melebihi kepatutan. Bahkan marah dalam keadaan emosi yang menyebabkan kita mencaci-maki, menghina dan berkata keji yang menyakitkan hati orang. Marah seperti ini pasti akan mendatangkan dosa kepada si-pemarah. Itu malah bisa haram hukumnya.

Bagaimana sebaiknya kita meredam marah kita? Agama (Islam) mengajarkan beberapa tindakan yang harus atau sebaiknya kita lakukan. Jika seseorang marah dan seolah tidak bisa meredam amarahnya, maka tip berikut silakan dilakukan. Ini dikutip dari beberapa sumber dan penjelasan para ahlinya.

1) Berwudhuk; maksudnya kita mennyucikan diri. Bukan sekadar membersihkan. Dengan berwudhuk seseorang boleh memegang kitab suci (alquran) atau mau solat. Kalau sekadar bersih, belum bisa.
2) Istighfar; maksudnya segera arahkan pikiran dan perasaan kepada Yang Maha Kuasa. Emosi dilepaskan. Marah dilepaskan. Minta ampun atas kekeliruan.
3) Berzikir; ucapkan kalimat-kalimat thoyibah memuji Allah. Ingatkan diri kita adalah makhluk amat kecil berbanding yang menciptakan kita, Allah.
4) Sholat; mendirikan solat adalah pengakuan atas kepatuhan kita kepada-Nya. Segala perintah dilaksanakan, segala larangan ditinggalkan. Dengan solat, ingatan kita akan full hanya kepada-Nya. Insyaallah amarah akan hilang atau berkurang.

Dan masih ada beberapa tindakan yang juga dapat meredam marah kita, sebagaimana banyak disampaikan oleh ustaz-ustaz dan para guru kita. Misalnya, jika masih juga marah, cobalah ambil posisi lebih rendah dari pada sebelumnya. Misalnya duduk. Jika belum mempan, marahnya masih meledak-ledak, cobalah diam tanpa mengoceh lagi. Masih juga? Kita berdoa, meminta kepada-Nya agar kita tidak marah lagi. Berdoa dengan sepenuh hati dan perasaan. Bayangkan, ke siapa kita meminta dan bagaimana etika memintanya. Insyaallah strategi terakhir ini akan meredam marah kita. Semoga.***

3 Apr 2020

Serius Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pemkab. Meranti Alokasikan Dana Puluhan Miliar Rupiah

Serius Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pemkab. Meranti Alokasikan Dana Puluhan Miliar Rupiah


TANAIKARIMUN.COM-MERANTI. SEKRETARIS Daerah Kepulauan Meranti, Bambang Supriyanto, SE M.Si didampingi OPD terkait, menggelar Video Teleconfrence dengan Sekdaparov Riau, Yan Prana Jaya dalam rangka sinergitas pengalokasian anggaran antisipasi penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dalam Laporannya Sekda Bambang mengatakan untuk tahap pertama Pemda Meranti mengalokasikan dana yang cukup besar yakni Rp 36 M, bertempat di ruang Rapat Melati, Kantor Bupati, Jumat pagi (3/4/2020).

Turut hadir bersama Sekda Meranti, Kepala Bappeda Meranti, Dr. Makmun Murod, Inspektor Daerah Meranti, Drs. Suhendri, M.Si, Kepala Dinas Perhubungan Meranti, Dr. Aready, Kepala Dinas Sosial Meranti, Agusyanto S.Sos M.Si, Kepala Dinas Restribusi dan Pajak Meranti, Mardiansyah, Kadis Kesehatan Meranti, Bagian Humas dan Protokol Meranti.

Seperti dijelaskan Sekdaprov Riau, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI, No. Kemenkeu No. 6 Tahun 2020 Tentang Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan Dana BOK Kesehatan dalam rangka pencegahan atau penanganan Covid-19 dan petunjuk dari Menteri Dalam Negeri, Pemerintah Daerah Se-Indonesia diminta untuk memaksimalkan pemanfaatan dana DAK Fisik Bidang Kesehatan, serta dana Pembangunan Fisik selain pendidikan untuk penanggulangan Covid-19.

Sekdaprov menyarankan pengaturan dan pengelolaan Pagu anggaran di Kabupaten Kota untuk penanganan Covid-19 harus disiapkan segera untuk mengantisipasi terjadinya kebutuhan anggaran yang besar seandainya terjadi lonjakan pasien Covid-19. Selain itu juga untuk pengadaan Alat Kesehatan APD, Faslitas Ruang Isolasi, termasuk Insentif tenaga Medis dan lainnya.

"Upaya ini dilakukan agar Pemda Kabupaten Kota tidak kewalahan ketika itu terjadi," ujar Sekdaprov.

Selain itu Yan Prana juga meminta kepada Kabupaten Kota untuk memaksimalkan pemanfaatan dana DAK  Fisik dan BOK Kesehatan untuk penanganan Covid-19, menurutnya besaran anggaran yang dapat dialokasikan adalah bukti atensi dan keseriusan Pemda untuk mengatasi penyebaran Virus Covid-19 di daerahnya masing-masing.

Dan yang paling penting Pemerintah Kabaten/ Kota dikatakan Yan Prana jangan takut dan ragu melakukan pergeseran anggaran untuk penanganan Covid-19 karena sudah sesuai dengan arahan Pemerintan Pusat yakni Presiden, Menteri Keuangan dan Mendagri.

Pemprov Riau sendiri diakui Sekdaprov, secara intens terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Inspektorat, BPKP serta aparat penegak hukum Kejaksaan, Kepolisian dan hasilnya Pemda diperbolehkan untuk melakukan pergeseran anggaran.

"Alokasi dana penanganan Covid-19 jangan terlalu kecil karena ini bukti atensi kita terhadap penanggulangan Covid-19. Pemerintan Daerah jangan takut melakukan pengalihan anggaran karena telah sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat," ujar Sekdaprov Riau.

Namun agar tidak ada  keraguan Sekdaprov Riau juga mempersilakan Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk mengkonsultasikan masalah pergeseran anggaran tersebut sekaligus minta pendampingan dengan Inspektorat, pihak Kejari dan BPKP.

Menyikapi arahan Pemerintan Provinsi Riau tersebut, Sekdakab. Meranti, Bambang Supriyanto menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Kepulaun Meranti sangat serius melindungi warganya dari penyebaran Virus Covid-19. Agar hal itu dapat berjalan dengan baik. Pemkab. Meranti dikatakan Bambang telah melakukan penganggaran sebesar Rp 36 M yang merupakan pergeseran anggaran tahap pertama dari dana Fisik DAK Kesehatan dan Pembangunan Infrastruktur, Bantuan Tidak Terduga, dan lainnya.

Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk mengantisipasi dampak sosial, pembangunan ruang Isolasi, Ambulance Laut, pengadaan APD serta Insentif Tenaga Medis di wilayah kerja beresiko, Pengendalian Keamanan dan lainnya.

Khusus untuk Insentif tenaga medis Pemkab. Meranti telah menganggarkan dana sebesar 2.7 Miliar.
Tak selesai di situ, jika tidak ada aral melintang Senin depan Pemkab. Meranti akan menggelar rapat dengan semua OPD untuk membicarakan soal pergeseran anggaran tahap ke-2.

"Dalam rapat itu kita akan membahas soal rasionalisasi semua anggaran modal untuk penanganan Covid-19 sesuai dengan Surat Edaran Menteri Keuangan," papar Sekda Meranti.

Dalam Teleconfrence itu Sekdakab. Meranti sempat curhat kepada Sekdaprov Riau menyangkut minimnya bantuan APD dan Rapid Test Covid-19 untuk Meranti padahal Kabupaten Meranti memiliki Orang Dalam Pemantauan (ODP) cukup tinggi. Untuk memaksimalkan penanganan Covid-19 dikatakan Sekda Bambang, Pemkab. Meranti membutuhkan 500 pasang APD, 36 Ribu Sarung Tangan, 12 Ribu Alat Rapid Test yang saat ini hanya tersedia 160 Pc. Menyangkut hal itu Sekdaprov Riau, Yan Prana mengaku siap membantu melalui Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Dalam penjelasannya selain menyampaikan masalah pengalokasian anggaran Sekda Meranti juga melaporkan kondisi terkini Covid-19 di Meranti, seperti jumlah ODP sebanyak 4042 orang, jumlah PDP sebanyak 2 orang, satu diantaranya negatif sementara satu lagi masih menunggu hasil labor.

Untuk ruang Isolasi Pasien PDP Pemkab. Meranti telah menyiapkan tempat tidur sebanyak 46 Bed. Yang tersebar di Puskesmas sebanyak 20 Bed, BLK sebanyak 20 Bed dan RSUD Meranti sebanyak 6 Bed.

Selanjutnya ketersediaan sembako, stock beras saat ini sebanyak 2.9 ton sementara kebutuhan satu bulan sebanyak 1.4 Ton. Gula Pasir sebanyak 8 Ton, Minyak Makan 11 Ton, Daging Ayam 41 Ton, Daging Sapi 1.2 Ton, Bahan Bakar Premium sebanyak 755 KL.

Usai mendengarkan pemaparan para Sekda Se-Kabupaten Kota di Riau, Sekdaprov Riau Yan Prana Jaya mengaku akan segera melaporkan data-data tersebut ke Menteri Dalam Negeri, Tito Carnavian sebagai bahan pertimbangan penetapan kebijakan upaya antisipasi penyebaran Covid-19 di Indonesia ke depan. (Humas Pemkab. Meranti).
Kontributor: Agus Hendri Zulfikar
Info dari Pasien Corona: Bagaimana Melawan Corona

Info dari Pasien Corona: Bagaimana Melawan Corona

TANAIKARIMUN.COM - TERNYATA virus corona bukan tidak bisa dilawan. Bisa disembuhkan. Bisa diobat dengan cara mematuhi semua arahan dokter atau siapa saja yang sama pesannya dengan dokter.

Catatan berikut dicopas dari grup WA --MUI Kepri-- yang diteruskan oleh akun anggota grup bernama Sultonul Awliya dishre ulang di sini. Tanaikarimun.com menganggap masyarakat perlu memahami dan harus ingat terus bagaimana melawan corona yang sangat berbahaya ini.

Diambil sepenuhnya --tanpa editing-- catatan itu agar pengirim pertamanya tahu jika ada yang mengedit tulisan itu sebelum diposting di halaman ini.  Copas Catatan tersebut adalah,
 
Info dari pasien yg sudah sembuh dari RS Persahabatan ..

Setiap hari kita disana :

1. Minum Vit C-1000
2. Vitamin E
3. Jam 10:00 - 11:00 berjemur 15-20 menit.
4. Telur satu butir
5. Istirahat/tidur yg cukup min 7-8 jam
6. Minum air putih min 1,5 lt per hari dan setiap makan harus minum yang hangat (jangan dingin).

Cuma itu yang kami kerjakan lakukan dirumah sakit.

Silahkan dishare/copas...

*info info info*

Ini untuk memberi tahu kami semua bahwa pH untuk virus korona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5

Yang perlu kita lakukan, untuk mengalahkan virus korona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus.

Beberapa di antaranya adalah:
 * Lemon - 9,9 pH *
 * Alpukat - 15,6pH *
 * Bawang Putih - 13,2pH *
 * Mangga - 8.7pH *
 * Tangerine - 8.5pH *
 * Nanas - 12,7pH *
 * Dandelion - 22,7pH *
 * Jeruk - 9.2pH *

Bagaimana Anda tahu Anda memiliki coronavirus?

1. * Gatal di tenggorokan, *
2. * Tenggorokan kering, *
3. * Batuk kering. *
4. Suhu tinggi
5. Sesak nafas
6. Kehilangan bau dan rasa

Jadi, ketika Anda memperhatikan hal-hal ini dengan cepat ambil air hangat dengan lemon dan minum.

Jangan simpan informasi ini hanya untuk diri sendiri. Berikan kepada semua keluarga dan teman Anda. Hati hati.

Sangat penting bagi kita mengulang-ulang baca informasi dan pesan yang disampaikan oleh pasien corona ini. Kita mungkin belum terinfeksi virus corona, maka kita berhati-hati dan waspada. Jika adalah salah seorang diantara pasien yang terinfeksi corona maka untuk solusinya adalah mematuhi sepenuhnya arahan dokter kita. Dan jika kita masih dalam pengawasan atau pemantauan atas dugaan terinfeksi, maka mari kita mengisolasi diri kita sebagaimana diarahkan kepada kita.

Sesungguhnya, covid-19 yang sudah memakan korban begitu banyak di dunia, termasuk di Indonesia atau di daerah kita masing-masing, bukanlah penyakit yang tidak bisa dilawan. Sebagaimana pengalaman pasien yang menyampaikan pesan ini, kita harus mematuhi apapun yang diperintahkan untuk kesembuhan itu.***
Dicopas M. Rasyid Nur

2 Apr 2020

Lagi, Tentang Fatwa MUI: Ujian Iman Kepada yang Beriman

Lagi, Tentang Fatwa MUI: Ujian Iman Kepada yang Beriman

Oleh Mohamad Nasrudin

FIRMAN Allah pada Surah An-Nisa ayat 59 yang berbunyi,  Ya ayyuhalladzina aamanuu athiiullooha wa athiiurrosul wa ulil amri minkum memberi pesan tegas kepada kita agar kita patuh dan taat kepada Allah, kepada Rasulullah dan kepada Ulil Amri (Pemerintah yang sah dan tidak melawan Allah). Itu tidak boleh ditawar-tawar kecuali kita ingkar.

Harus kita ingat, melalui Surah An-Nisa ini Allah memang tidak sedang bicara kepada manusia secara umum. Tidak juga bicara kepada orang muslim secara umum. Namun Allah bicara kepada kaum beriman. Yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Beriman dengan sungguh sungguh beriman. Tidak setengah-setengah.

Orang-orang beriman, selain diwajibkan taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka juga wajib taat kepada Ulil Amri, yang menurut tafsiran para ulama adalah pemimpin yang memegang otoritas kekuasaan dan pemimpin yang memegang otoritas syari'ah. Artinya Pemerintah yang sah yang tidak mengingkari Tuhan.

Melalui kejadian penyakit wabah Corona saat ini, sesungguhnya Allah benar-benar menguji kita. Allah  menguji keimanan kita, apakah kita mau mendengarkan perintah Allah, perintah Rasulullah dan perintah Ulil Amri (Pemerintah) yang menegakkan kebaikan. Atau kita sebaliknya, tidak mematuhinya?

Saat ini Pemerintah atau Ulil Amri, telah mengeluarkan banyak produk kebijakan (aturan/ arahan), agar kita umat Islam sebagai bagian dari bangsa Indonesia selama wabah ini mengancam keselamatan kita, maka jauhi segala bentuk kerumunan massa, demi memutus mata rantai penularan virus Corona yang bisa menulari siapa saja.

Larangan menghindari segala bentuk kerumunan ini termasuk melarang untuk dilakukan sholat Jum'at dan jama'ah shalat fardhu di masjid untuk sementara waktu serta berbagai acara yang melibatkan masa yang banyak. Mengapa? Karena bisa membahyakan keselamatan masyarakat jika penularan ini terjadi secara massif.

Namun atas kebijakan ini, sebagian masyarakat yang awam mungkin menganggap ini kebijakan sesat karena melarang umat meninggalkan sholat Jum'at yang hukumnya wajib. Anggapan masyarakat awam ini hanya sekadar zhon atau prasangka yang bisa diperdebatkan. Mungkin hanya semangat beribadah tanpa didasari kajian ilmu yang memadai sehingga langsung menuduh menyesatkan. 

Sesuatu yang dianggap baik, belum tentu baik di mata Allah.dan sesuatu yang dianggap buruk, belum tentu buruk menurut Allah. Itulah perlunya kajian dan pembahasan sesuai dengan kaidah agama atau aturan yang berlaku.

Di sinilah sebenarnya kita tengah  diuji, diuji iman kita, apakah kita termasuk orang beriman atau tidak. Salah satu tanda keimanan seseorang adalah bukti ketaatan kepada Allah dan rosulNya serta Ulil Amri atau pemimpin.

Sekarang kita uji, apakah  pelarangan sholat Jum'at sementara di saat ada wabah yang membayakan manusia ini, agar diganti dengan sholat dhuhur, termasuk perintah Allah dan rosulNya  atau tidak. Kalau ini termasuk perintah agama, maka mengingkari perintah Ulil Amri untuk mengganti sholat Jum'at dengan dhuhur sementara waktu demi kemaslahatan umat adalah bentuk ketidakimanan kita terhadap Allah dan rasul-Nya.

Apa kandungan perintah Allah dalam Fatwa ulama dan kebijakan Ulil Amri tersebut. Allah melarang kita melawan bahaya. Allah melarang kita menjaga diri dari kerusakan, dan malapetaka. Wa la tulkuu biadikum ila tahlukah... janganlah kalian menjerumuskan diri ke dalam kebinasaan.

Corona adalah penyakit wabah yang Allah jadikan sebagai tentaranya untuk menguji manusia. Sama halnya air, pasir, api, dll, virus juga tentara Allah yg mengikuti perintah Allah untuk menguji kita. Virus menjadi bahaya atas ijin Allah.

Seandainya ada badai pasir menerjang kampung kita, apakah kita menghindari bahaya terjangan pasir tsb atau kita melawannya. Kalau kita melawannya tidak mau sembunyi untuk sementara  dengan alasan tawakal dan lebih takut Allah daripada kepada pasir berarti kita dholim, dan bunuh diri.hukum bunuh diri haram karena kita merusak diri kita. Kalau kita menghindari bahaya maka kita beriman krn melaksanakan perintah Allah. Karena sifat bahaya nya pasir krn atas perintah Allah yang wajib kita hindari maka Allah perintahkan kita untuk menghindari nya.

Nah sekarang Allah menguji kita melalui wabah virus Corona, yang menular,dan penyebarannya cepat begitu menjangkiti kita. Sifatnya tidak nampak dan berbahaya. Virus ini juga dapat dipandang sebagai tentara Allah yang berbahaya atas kehendak Allah. Menyikapi keberadaan virus ini, apakah kita akan melawannya dengan tawakal tanpa berikhtiar untuk menghindari nya dengan alasan lebih takut kpd Allah dibanding pd virus?

Jika itu sikap kita, kita sedang melakukan upaya bunuh diri, karena mengingkari perintah Allah untuk menghindari bahaya yang Alloh takdirkan. Namun kalau kita menghindari bahaya virus Corona ini, maka kita sejatinya sedang menjalankan perintah Allah yang memberi takdir terhadap sifat virus yang berbahaya dan wajib dihindari.

Kita menghindari virus Corona bukan bentuk ketakutan kita lebih tinggi kepada Corona dibanding takut kepada Allah. Justru kita sedang menunjukkan ketaatan kita kepada Allah SWT karena Allah minta kita menghindari bahayanya karena ketentuan Allah. Itu yang pertama. Yang kedua, kita uji, apakah sikap kita melawan perintah Ulil Amri yang berniat menjaga keselamatan umat ini termasuk mengingkari perintah Rosululloh.

Rosululloh dalam hadits hadits sohih sangat populer, ketika terjadi wabah kita diperintahkan untuk menghindarinya. Jika ada di suatu negeri mengalami wabah, kita dilarang memasukinya, dan jika ada wabah di daerah kita, kita dilarang keluar. Alias diam saja di tempat. Rosululloh juga melarang kita berkumpul dengan orang yang terpapar virus atau penyakit menular.

Nah, saat ini pemerintah memiliki kebijakan untuk tidak melakukan kegiatan ke luar, atau kegiatan yang memungkinkan terjadinya penularan virus akibat berkumpulnya massa.hal ini sudah sejalan dengan perintah Rosululloh SAW. Apakah kita mau mentaati nya atau tidak, klo kita mentaati nya, maka kita dianggap orang beriman, krn perintah taat kepada Ulil Amri yang menegakkan hukum Allah dan rosulNya adalah utk orang beriman.

Sedangkan jika kita mengingkari perintah Ulil Amri yang menegakkan hukum Allah dan rosulNya,maka kita tergolong orang yang tidak beriman atau masih di level muslim meskipun kita mengaku ingin menjalankan perintah Allah dengan sholat Jum'at. Padahal sholat Jum'at itu sedang dilarang Ulil Amri demi kebaikan umat, agar tdk terjadi penularan wabah dan menghentikan mata rantai penularan virus akibat menghindari kerumunan yang dilarang agama saat terjadi wabah. Ingat! Ulama tidak melarang sholatnya, tapi melarang sholat yang berdampak kerumunan massa seperti sholat Jum'at dan itu bisa diganti dg sholat dhuhur berjamaah di rumah masing-masing.

Tidak ada keimanan dengan cara melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada ketawakalan tanpa didahului ikhtiar untuk menghindari bahaya.

Rasulullah adalah wakil Allah di bumi yang menjelaskan hukum hukum Allah. Kemudian dilanjutkan para ulama sebagai pewaris Nabi. Ilmu itu wajib bersanad agar kita tidak belajar dengan syetan.

Ulamalah yang paling memahami maksud dari ajaran Allah dan Rasul-Nya karena mereka belajar dari ulama-ulama sebelumnya hingga sanad tersebut musalsal ke Rasulullah SAW. Sehingga ilmu ulama, benar benar bisa dipertanggungjawabkan. Mereka ketika mengeluarkan fatwa tidak hanya berdasarkan dari rujukan sembarangan, namun rujukan yang sudah rojih.dan juga melibatkan banyak disiplin ilmu.

Bukan rujukan sembarangan, yang boleh jadi kita baru belajar tapi langsung berani menyalahkan fatwa ulama. Itupun dengan dasar postingan orang, berdasarkan tontonan di YouTube, atau hadist hadist yang bertebaran di medsos yang tadak diteliti derajat kualitas hadistnya. Boleh jadi hadistnya sohih atau dhoif, sanadnya musalsal atau mungkoti', matannya marfu' atau maqthu'.. semuanya diambil dan langsung diyakini tanpa keilmuan. Sayangnya kita langsung memakai untuk menyesatkan fatwa ulama yang keilmuannya jelas-jelas dalam dan bersanad hingga Rasulullah SAW. Tentu saja ini tidak baik.

Lalu Ulil Amri, atau Pemerintah selama perintahnya untuk kebaikan umat,. Mengikuti hukum Syara', mengikuti arahan ulama, maka kebijakan Pemerintah wajib hukumnya diikuti. Sebagaimana surat An-Nisa 59 di atas. Taatlah kepada Allah dan rosulNya serta Ulil Amri untuk membuktikan,apakah kita beriman atau tidak.

Inilah ujian bagi kita, melalui Fatwa ulama yang meminta meninggalkan sholat Jum'at sementara demi mencegah kerusakan, dan demi memelihara kehidupan, apakah kita akan ikut perintah Ulil Amri atau Pemerintah juga ulama, atau kita akan buat anggapan dan prasangka sendiri.. seakan-akan beriman padahal hakikatnya melawan perintah Allah dan Rasul-Nya serta Ulil Amri.

Kalau sikap ingkar kita karena ketidakpahaman kita dan ilmu kita yang terbatas, lalu setelah dipahamkan mau mengerti dan mengubah sikapnya menjadi taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia masih tergolong orang beriman. Namun jika dia masih tetap keras kepala mempertahankan pendapat dan ego nya tanpa ilmu, maka dia terang terangan melawan Allah dan Rasul-Nya atas dasar keangkuhan dan keingkarannya. Sesungguhnya ini semua adalah ujian iman. Iman kita. Dan ujian iman itu adalah untuk orang yang beriman juga. Naudzu billahi min dzalik.kita pasrahkan semuanya ke Allah.

Semoga dipahami.
Wallahu a'lamu bishowab.

1 Apr 2020

Mari Bertenang dengan Corona

Mari Bertenang dengan Corona

TANAIKARIMUN.COM - BERIKUT ini adalah informsi corona alias covid-19 yang nuansanya lebih menyejukkan. Jika belakangan ini lebih banyak informasi perihal corona yang menakutkan saja dari pada membuat semangat, maka informasi berikut adalah informasi yang lebih positif. Perlu kita baca, syukur-syukur jika kita menyebarkankannya lagi ke orang lain.  

Naiknya tulisan ini di halaman ini adalah bagian dari usaha untuk menyampaikan berita-berita corona yang lebih membuat hati kuat dari pada kebanyakan informasi yang membuat pikiran dan perasaan lemah. Informasi ini dikirimkan oleh Muhd. Rahendra melalui postingan di WA Grup ICMI Kabupaten Karimun. Catatannya begini,
*BERITA POSITIF*
Muhammad Indro Cahyono akhir-akhir ini sibuk mondar-mandir kantor-kantor pemerintah untuk memberikan nasihat tentang penanganan virus Corona. Ahad tadi, Kami bertemu di sebuah minimarket di bilangan Wahid Hasyim, Jakarta. Sambil ngopi, dia menyapa saya di sela-sela membaca buku tebal protokol penanganan corona Wuhan. Dokter hewan yang selama 20 tahun meneliti virus ini mengatakan berbagai pandangannya yang unik tentang virus corona.

- Apa sebenarnya virus corona ini dan bagaimana asal mulanya?

- Ini virus lama. Bahkan sebelum Yesus. 200 tahun sebelum masehi udah ada corona. Virus corona ini jumlahnya banyak. Setiap virus corona itu spesifik ke spesies tertentu.Ada yang buat kelelalawar, ya (menjangkiti) kelelawar aja. Ada yang buat manusia, ya manusia aja. Ada yang buat anjing, ya anjing aja.

- Bagaimana spefifikasinya, bagaimana membedakannya?

- Pernah lihat gambar virusnya. Virusnya bulat, ujungnya beda-beda. Duri-durinya itu (yang berbeda). Ada yang buat manusia, ya buat manusia doang. Ada yang buat kelelawar ya, kelelawar doang.

- Jadi gak mungkin kalau dibilang makan kelelawar jadi dijangkiti virus corona?

- Gak. Tapi kalau saya ditanya, apakah corona sama dengan covid 19 ya mirip bentuknya. Tapi kalau dari kelelawar bisa nempel ke manusia, ya jawabannya gak.

- Berarti bukan dari kelelawar?

- Bukan. Murni dari manusia, WHO aja bilang itu murni dari manusia.

- Kalau dari manusia, pasti ada penyebar pertamanya...

- Ya, penyebar pertamanya dari Wuhan sana, kenapa dia bisa muncul dari sana dan nyebar banyak, ya kita gak ngerti. Spekulasinya banyak. Cuma kalau saya ditanya sebagai orang yang sudah lama maen sama virus, apakah itu bisa dibikin supaya bisa nyebar cepat dan bisa nempel ke manusia, ya saya bilang bisa dibikin.

- Lewat intervensi para ilmuwan?

- Bisa. Gak akan sulit. Kalau orang yang biasa maenan virus, itu bisa. Cuma sekarang gak ada gunanya lagi kita membahas itu, wong virusnya sudah nyebar.

- Lalu bagaimana cara menangani penyebaran virus corona yang sangat cepat ini?

- Virusnya pake sabun hancur, pake bayclean hancur. Pake sunlight cuci piring hancur. Pakai deterjen untuk cuci baju hancur. Pakai yang buat ngepel lantai hancur.

- Pakai cairan disinfektan yang biasa disemprot itu? Cairan itu untuk membersihkan virus atau mencegahnya?

- Itu sama kayak kita ngepel lantai. Lantai kita pel, udah bersih kan? Nah terus ada yang datang, ya kotor lagi. Jadi
kalau ada orang yang gejala flu, ya baiknya di rumah aja. Supaya gak ngotorin yang lain. Ntar, seminggu dua minggu dia sembuh sendiri kok dengan antibodi tubuh manusia. Setelah sembuh baru keluar.

- Kalau keluar, apakah sudah kebal dari corona?

- Gak. tetap bisa kena lagi. Kalau sudah kena pertama, sakit dulu seminggu. Kebal dalam waktu dua minggu. Nah kalau keluar rumah setelah itu,  bisa kena lagi cuma anti bodinya sudah cepat. Bukan tujuh hari lagi, langsung sehari antibodi keluar, virusnya hilang. Karena kita udah pernah kena. Sama kayak vaksin cacar. Gak tiap bulan divaksin kan? sekali seumur hidup aja. Tujuan vaksinasi kan untuk ngenalin virus, pas sewaktu-waktu ada, langsung ngeluarin antibodi. Cara paling tepat untuk ngeluarin anti bodi ya makan vitamin E.

- Kalau demikian mudahnya virus ini hancur, kenapa banyak yang meninggal, contohnya di Italia...

- Kasusnya berbeda, di Italia yang meninggal itu banyak orang tua. Mereka biasanya sudah punya penyakit bawaan. Di Wuhan sekarang kan semua sembuh, bagaimana sembuhnya? ya pakai vitamin E, emang mau pakai apaan? Wong vaksin dan obatnya belum ada.

- Sebenarnya sejak kapan virus ini masuk Indonesia?

- Saya mengira virus ini bukan masuk pada bulan Maret.  ke Indonesia, februari dia udah ada. Cuma gak kedetect. Yang kedetect baru di depok. Yang pasien 1, 2 3 itu. Akhirnya sembuh.  Kalau menurut saya di populasi yang banyak kayak ini, bulan Februari udah masuk. Coba ingat-ingat lagi, apakah di bulan Februari kita pernah demam? Tanya aja sama teman-teman, ada yang kena flu biasa, biasa ada yang agak parah. Tapi kan sembuh sendiri, lima hari. Dugaan saya, ya itu covid.

- Apakah dengan penyebaran virus ini pemerintah perlu melakukan lockdown?

- Saya kira, gak perlu. Ngapain.

- Bagaimana dengan Wuhan yang sukses meratakan kurva penderita covid 19 dengan melakukan lockdown?

- Yang di Wuhan beda kasusnya. Sistem deteksi lebih bagus dari kita. Cuma lockdown di wuhan doang sumbernya. Kalau mau lockdown harus tahu sumbernya, dilockdown benar kalau tahu sumbernya. Nah sekarang kalo dibalikin ke indonesia. Coba mana yang mau dilockdown. Di Jakarta ada, di Surabaya ada, di Banjarmasin ada, Solo ada.  Mau lockdown mananya?

- Terus apa yang harus dilakukan?

- Gak usah panik, karena kalau panik malah gak bisa apa-apa. Cukup jaga kebersihan dan banyak minum vitamin E.

- Terakhir, prediksi Anda sebagai orang yang sudah lama berkecimpung di dunia virus, akan berapa lama situasi covid -19 ini berhenti?

- Gak lama. Dalam dua minggu setelah ini, sudah menurun, lalu selesai.

Semoga semua ini cepat berlalu dan kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman.

TOLONG SEBAR BERITA POSITIF/ GEMBIRA DAN JANGAN SEBAR BERITA YG MEMBUAT ORANG MENJADI PANIK DAN STRESS! MUDAH2AN SESUAI DENGAN PRAKIRAAN SAYA BEBERAPA SAAT YG LALU(26-03-20).๐Ÿ‘‰๐Ÿ—ฃ๐Ÿ—ฃ๐Ÿ—ฃ