FINAL leg kedua Piala Suzuki AFF antara Indonesia melawan Thailan malam ini (Sabtu, 01/01/20222) berjalan lebih seru. Berbanding di leg pertama, laga malam ini lebih membuat jantung berdebar dan haru. Bertindak sebagai tuan rumah adalah kesebelasan Gajah Putih sementara pasukan Garuda bertindak sebagai tamu. Sejak kick off hingga pluit terakhir dibunyikan pertandingan berjalan dengan tempo cepat dan menguras tenaga para pemain.
Debaran jantung pertama terjadi pada menit ketujuh. Serangan Indonesia membuahkan hasil setelah Ricky Kambuaya menceploskan si bundar ke gawang Thailand, 0-1 untuk Merah-Putih. Kronologi gol cepat ini, melewati kemelut di dalam garis pinalti Gajah-Putih, bola disodorkan ke Kambuaya yang berdiri di luar kotak pinalti. Tendangan kencang Kambuaya melewati selangkangan kaki lini pertahanan Thailand. Terus menghadapi penjaga gawang Thailand yang berusaha menangkapnya. Bola liar dan terlepas dari tangan kiper untuk masuk di arah kiri penjaga gawang pengganti Thailand itu.
Gol ini memantik semangat pemaian ‘merah-putih’ dengan meneruskan serangan bertubi-tubi. Sebaliknya pemain Thailand belum kelihatan permainannya seperti ketika mereka tampil di leg pertama melawan garuda. Sebagai orang Indonesia berharap trend serangan ini terus berjalan seperti itu. Gembira dan haru, itulah perasaan membuncah di dada walaupun menyaksikannya hanya lewat layar kaca.
Sepertinya Indonesia akan menambah golnya dalam waktu yang mungkin tidak lama lagi. Saat ini bahkan posisi penguasaan bola sedikit lebih tinggi persentasenya oleh kesebelasan Garuda. Perasaan itu sekaligus menjadi doa setiap orang Indonesia yang menyaksikan pertandingan penting ini. Bagi kesebelasan Indonesia, harapan menjadi juara sudah begitu lama ditunggu mengingat lawan di final piala Negara-negara Asean ini selalu Thailan. Dan selalu pula Thailan yang menghalangi keinginan untuk mengangkat tropi juara itu.
Permainan terus berjalan dengan pola yang tetap hati kita berdebar. Serangan demi serangan oleh kedua kesebelasan silih berganti. Thailan mulai meningkatkan tensi permainannya. Hingga babak pertama usai skor bertahan untuk kemenangan negara kita. Tapi, setelah istirahat sebentar, di babak kedua Thailan mengubah pola permainannya dari tadinya kelihatan agak bertahan. Dengan dua orang penggantian pemain, Thailan mulai menguasai bola lebih banyak
Pada menit ke-54 alias 10-an menit babak kedua berjalan, Thailan membalas lewat Adisak Kraisorn, 1-1 skor kini. Dan dua menit berikutnya kembali Thailan membobol gawang Garuda lewat satu lagi pemainnya, Sarach Yooyen. Skor 2-1 untuk Thailand membuat pemain Gajah-Putih tetap menekan Garuda. Indonesia sendiri tidak juga menunjukkan sikap prustasi. Pemain-pemain garuda, seperti di babak-babak awal terus menggeliat. Pontang-panting mengejar dan menggiring bola terus dilakukan para pejuanag merah-putih. Tidak ada tanda-tanda mereka sudah ‘mengalah’. Kita yang menyaksikannya juga terus berdoa agar pemain kita tetap bersemangat.
Pada menit-menit akhir menjelang babak kedua akan usai, Egy Maulana Vikri kembali memberi api semangat kepada kita yang menonton mereka dari layar kaca. Para penonton di stadion kita saksikan lewat layar kaca juga begitu antusias memberi semangat. Semangat itu terasa bertambah ketika pada menit ke-80 pemain yang bermain di Luar Negeri sebagai pemain profesional, itu mengoyak gawang Gajah-Putih. Skor 2-2 kembali membuat sorak-sorai di stadion dan tentu saja juga di mana-mana ada nobar pertandingan ini. Meskipun piala tetap digondol Thailand dengan agreegate 6-2 untuk Thailan, kita tetap bangga. Mereka adalah panhlawan Negara yang berjuang demi bendera kita.***