Seminar Penyuluhan KUB Kabupaten Karimun

Catatan M. Rasyid Nur
BERTEMPAT di Gedung Nasional Karimun, Selasa (27/12/2022) pagi menjelang siang dilaksanakan seminar berjudul Penyuluhan Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Karimun. Kegiatan ditaja oleh Pengurus Daerah (PD) Among Mitro Kabupaten Karimun. Diikuti oleh para perwakilan pengurus  organisasi masyarakat dan tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Menjadi narasumber pada acara ini adalah Huzrin Hood, tokoh Provinsi Kepri, Zamzami A. Karimun, seorang dosen yang menyandang banyak jabatan serta Rohadi, dosen UIN Suska Pekanbaru. Mereka didampingi oleh Dr. Abdullah, salah seorang Asisnten di Sekda kabupaten Karimun sebagai moderator.
Prosesi kegiatan diawali dengan seremoni pembukaan yang dimulai pukul 10.00. Acaranya memang terlambat kurang lebih satu jam dari undangan yang disebarkan karena beberapa sebab. Acararanya diawali dengan Menyanyikan Lagu Kebangsaan, Indonesia Raya dilanjutkan dengan lagu Mars Kabupaten Karimun. Untuk pelengkapnya juga dikumandangkan Solawat Busyro yang sudah menjadi Solawat Kabupaten Karimun. Setelah itu pembacaan doa yang dipandu oleh Ustaz Ahmad. 
Meneruskan acara adalah sambutan oleh Ketua Panitia dan sambutan Bupati. Bupati Karimun, Aunur Rafiq dalam sambutannya mengatakan, perlunya kebersamaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Karimun dengan keberagaman dalam usia 23 tahun akan semakin kuat dengan kebersamaan yang terjaga. Lebih jauh dia menyatakan bahwa banyaknya keragaman kita, baik suku, agama dan lainnya adalah kekuatan bagi kita untuk memperkuat daerah kita khususnya dan bangsa serta negara kita pada umumnya.
Bupati juga meminta kepada semua peserta yang hadir agar mengikuti seminar ini dengan sebaik-baiknya. “Mari kita ikuti seminar ini untuk mendapat ilmunya. Begitu juga pengalaman para narasumber adalah penting bagi kita,” katanya. Dia juga meminta agar hasil seminar ini disampaikan kepada Pemerintah Daerah sebagai masukan. Katanya, “Hasil seminar tidak ada salahnya disampaikan kepada Pemda sebagai rekomendasi untuk masukan dan perbaikan demi kemajuan daerah kita.” Pembukaan seminar secara resmi ditandai dengan pemukulan gong dan penyerahan piagam dan pelakat kepada dua orang peserta sebagai perwakilan oleh bupati. Dan setelah istirahat sejenak, seminar dimulai dengan dipandu oleh Dr. Abdullah sebagai moderator.
Tampil pertama adalah Huzrin Hood yang dikenal sebagai salah seorang pejuang Provinsi Kepri. Dalam pemaparannya yang singkat dia mengatakan bahwa kesan pertama dalam hidupnya adalah ketika dia berprofesi sebagai guru agama SD di Karimun ini. Dengan menjelaskan tempat lahirnya di Karimun (Tanjungbatu Kundur) dia menjelaskan bahwa dia menapak karier itu dimulai dari Karimun ini. Malang-melintang hingga dia pernah menjadi Bupati Kepri sebelum lahirnya Provinsi Kepri. Suka-duka itu dia jelaskan sebagai bukti bahwa jika kita bersatu maka cita-cita kita akan tercapai. 
Tampil pada sesi kedua adalah Zamzami A. Karim yang memberikan motivasi pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di antara masyarakat yang berbeda suku, agama dan keyakinan ini. Perbedaan itu tidak boleh menjadi perpecahan bagi kita. Begitu dia mengingatkan berkali-kali. 
Zamzami juga memberikan pujian bahwa orang Karimun itu patut berbangga karena dimana pun di Kepri selalu orang Karimun tampil di depan. Katanya juga bahwa Karimun dengan penduduk terbanyak sesudah Batam, masyarakatnya yang plural dan pertumbuhan ekonomi yang cukup laju hendaklah menjadi kekuatan kita untuk membangun daerah kita. 
Sebagai pejabat yang mengawasi jurnalistik di Kepri, Zamzami juga mengeaskan bahwa kita harus memahami begitu masifnya berita di tengah-tengah kita. Selain berita resmi juga ada berita di medsos yang terkadang sudah semacam berita resmi pula. “Kita harus bisa menjaga kawarasan kita dalam menanggapi banyak berita itu. Pun kita harus menjaga kewarasan publik dalam menerima informasi,” katanya.
Tampil terakhir adalah dosen UIN Suska yang juga memperkuat tentang perlunya menjaga kebersamaan. Saat catatan ini ditulis, pemaparan dosen Perguruan Tinggi di Pekanbaru itu baru saja dimulai. Bagi kita, keragaman yang ada memang perlu dijaga dan harus menjadi kekuatan kita dalam membangun bangsa dan daerah.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *