Catatan Idul Adha di Masjid Al-Ubudiyah

IDUL Adha tahun 1445 (2024) ini di kampung saja. Biasanya selalu keluar. Keluar kampung karena selalu mendapat amanah, bertugas di luar kampung, Wonosari. Tahun ini justeru diberi amanah menyampaikan khutbah di Masjid Al-Ubudiyah, masjid yang berhampiran dengan rumah kami.
Meskipun di kampung sendiri, berjamaah bersama orang kampung yang sehari-hari juga berjamaah di tempat yang sama untuk lima waktu salat wajibnya, tentu saja bersama di Idul Adha akan berbeda rasanya. Setidak-tidaknya jumlah jamaah Idul Adha ini jauh lebih banyak. Memenuhkan masjid, ruang depan dan ruang belakang. Berbeda dengan jamaah harian yang umumnya maksimal hanya dua shaf saja. Terkadang tiga shaf jika ramai anak-anak dan para remaja. Itupun salat magrib. Kalau subuh, maksimal hanya dua shaf.
Peserta Kurban
Catatan penting lainnya adalah bahwa salat pagi ini juga karena imamnya yang menyamankan kita sebagai makmum. Suaranya merdu, lagunya enak dan bacaannya fasih. Dia seorang hafizh. Imam ini sengaja didatangkan khusus seorang hafizh meski hanya untuk salah Id ini saja. Kabarnya, pengurus masjid ingin memberikan suasana lain kepada jamaah masjid dengan imam baru ini. Selama ini memang ada imam yang rutin setiap hari raya, Idul Adha maupun Idul Fitri. Selalu dia menjadi imam. Kini, pengurus ingin suasana baru.
Hal lainnya, saya dan isteri serta cucu cukup berjalan kaki saja ke masjid. Jika hari-hari sebelumnya saya naik scutter untuk berjamaah kali ke Masjid Al-Ubudiyah, ini tapi pagi ini kami berjalan kaki saja. Jarak rumah kami memang sangat dekat, tidak membuat kami penat berjalan kaki ke masjid. Kurang dari 6 menit kami sudah sampai. Alhamdulillah, salat kali ini menyenangkan. Amanah yang dipikul sebagai khatib juga berjalan dengan aman dan lancar.
Daging Siap Dibagikan
Catatan terakhir kami beridul-adha di Al-Ubudiyah adalah dapat juga menyaksikan pemotongan hewan kurban. Tahun ini ada empat ekor sapi dan empat ekor kambing yang dipotong oleh panitia pemotongan hewan kurban masjid. Dengan bergotong royong sesama masyarakat kampung, pelaksanaan pemotingan dan pembagian dagingnya berjalan lancar dalam waktu relatif singkat. Begitulah catatan pentingnya di Idul Adha tahun ini.*** (Catatan M. Rasyid Nur)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *