Baznas Provinsi Gandeng Baznas Kabupaten dalam Program Cinta Dai

UNTUK pertama kali Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Provinsi Kepri menggandeng Baznas Kabupaten Karimun dalam kegiatan yang diberi titel Program Cinta Dai. Kegiatan berbentuk sosialisasi dan pembinaan kepada para da’i (pendakwah/ penceramah) se-Kabupaten Karimun, ini dihelat di Gedung Nasional, Karimun hari Rabu (04/10/2023) dari pagi hingga siang dan sore. Kegiatan dibukan oleh Bupati Karimun yang diwakili Staf Ahli Bidang Kesra dan Keagamaan, Drs. H. Isnaeni, MSi.
Sebanyak 100 (seratus) orang ustaz/ ustazah (penceramah) Kabupaten Karimun ikut dalam kegiatan ini. Ketua Baznas Kabupaten Karimun, Drs. H. Nasrial saat menyampaikan laporan pada sesi acara pembukaan menjelaskan bahwa para dai yang ikut dalam kegiatan, ini dipilih dan ditetapkan oleh PMKK (Persatuan Mubaligh Kabupaten Karimun) sebagai organisasi yang bertugas mengurus dan mengelola para dai di kabupaten ini. Sebagiannya direkomendasikan juga oleh Baznas Kabupaten Karimun sebagai penyelenggara.
Ketua PMKK yang juga menjabat sebagai Ketua Bakomubin (Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia) Kabupaten Karimun, Drs. Nurbit Siman memberikan informasi tentang ustaz/ ustazah yang ikut dalam kegiatan Cinta Dai ini. “Para ustaz-ustazah ini berasal dari seluruh kecamatan yang terdapat di Pulau Karimun. Ada 100 orang jumlahnya. Kalau ada yang dari luar Pulau Karimun, itu merupakan perwakilan PMKK Kabupaten,” jelasnya. Selain atas usulan PMKK Kecamatan dan PMKK Kabupaten ada juga yang direkomendasikan oleh Baznas Kabupaten, kata ketua PMKK Kabupaten Karimun itu menambahkan.
Ketua Baznas Provinsi Kepri, H. A. Rusman saat menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan mengatakan bahwa Baznas Provinsi menyusun lima program yang dapat dan akan dilaksanakan. Baznas Provinsi, katanya menawarkan kepada Baznas Kabupaten untuk dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat. “Baznas Kabupaten Karimun memilih program Cinta Dai, maka program inilah yang kita laksanakan pada hari ini. Kita bekerja sama dengan kabupaten dalam melaksanakan program yang sudah kita rencanakan. Katanya, provinsi tidak punya masyarakat, tapi kabupaten yang punya. Itu sebabnya dilaksanakan di kabupaten.
Lebih lanjut Ketua Baznas Provinsi Kepri, itu juga menjelaskan program yang disusun oleh Baznas Provinsi. “Ada lima program yang kami siapkan untuk ditawarkan ke Baznas Kabupaten se-Provinsi Kepri. Tapi hanya boleh satu program dalam satu kesempatan.” Kata Rusman lagi, bahwa pemerintah membantu Baznas dengan dana hibah tapi Baznas mengembalikan dengan memberikan bantuan lebih besar kepada masyarakat dalam bentuk program-program itu. Salah satu program itu adalah yang bersintuhan langsung dengan dai. 
Bupati Karimun yang diwakili Asisten Bidang Kesra dan Keagamaan menyampaikan sambutan dan pengarahan sebelum membuka secara resmi kegiatan Program Cinta Dai kerja sama Baznas Provinsi dengan Baznas Kabupaten. Selain menyampaikan salam bupati yang tidak bisa hadir, Isnaeni menyampaikan harapan kepada semua peserta sosialisasi dan pembinaan untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. “Ikutilah kegiatan ini dengan sungguh-sungguh agar para dai ini semakin mumpuni dalam menyampaikan dakwah.
Kepada panitia penyelenggara, khususnya Baznas Provinsi dan Baznas Kabupaten, termasuk kepada PMKK Pak Isnaeni menyampaikan terima kasih karena telah melaksanakan kegiatan yang penting ini. Dengan support dana dari Baznas kegiatan yang melibatkan cukup ramai para ustaz ini dapat dilaksanakan di daerah kita ini. “Aatas nama Pemerintah Kabupaten Karimun saya menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan ini menambah wawasan para ustaz.” 
Tiga orang narasumber memberikan materi pada kegiatan ini, yakni Dr. Fauzi, Wakil Ketua Baznas Provinsi Kepri, H. Jamzuri M Noor (Kakankemenag Kabupaten Karimun) dan H. Afrizal, (Ketua MUI Kabupaten Karimun.) Sejenak setelah dibuka bupati, memberikan materi adalah Dr. Fauzi. Berturut-turut nara sumber berikutnya adalah Kakankemenag dan Ketua MUI. Ketiganya memberikan materi dalam rentang waktu kurang-lebih satu jam. Menjelang asar, kegiatan sudah selesai dan ditutup langsung oleh pemateri terakhir.*** (M. Rasyid Nur)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *