5 Views

GERAKAN pramuka di sekolah merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang wajib sifatnya. Sekurang-kurangnya materi kepramukaan
adalah materi yang tidak boleh ditinggalkan oleh sebuah sekolah.
Untuk mengimplementasikan pemahaman dan
keterampilan kepramukaan itulah lazimnya sebuah sekolah melaksanakan berbagai
kegiatan. Salah satu kegiatan kepramukaan yang selalu dilaksanakan adalah
Perkemahan.
Jumat- Sabtu (24-25/ 01/2020) lalu, para siswa dan
siswi anggota pramuka Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Mukmin, misalnya
kembali melaksanakan kegiatan perkemahan yang diberi label Perjusa alias
Perkemahan Jumat Sabtu. Diikuti oleh siswa-siswi kelas  4, 5 dan 6 dengan jumlah 150 orang maksudkan
untuk melatih karakter dan kemandiriannya. Perjusa digelar di Pantai Ketam Desa
Pongkar Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun. 
Kepala SDIT Darul Mukmin, Alfitriadi menjelaskan,
kemah bersama yang digelar itu lebih kepada penanaman karakter, sesuai tema
yang diusung yakni, kreatif, takwa dan mandiri. “Tujuan dari kemah bersama
adalah untuk membangun kemandirian, mengasah kreatifitas dan bersahabat dengan
alam. Yang tetap di bingkai dengan iman dan taqwa. Sehingga walaupun
seru-seruan pramuka, tapi begitu masuk jadwal sholat, kami laksanakan ibadah
bersama dilanjutkan dengan zikir dan ngaji,” ujar Alfitriadi.
Disela kegiatan kemah bersama, digelar berbagai
permainan atau game kreatif, serta lintas alam. Ada pos khusus yang dilewati
dan setiap peserta diwajibkan setoran hafalan Al-Quran surah Al-Kahfi ayat 1
sampai 10. Dalam kegiatan itu, seluruh guru SDIT Darul Mukmin dilibatkan. 
Ada jam tertentu bagi para wali murid yang ingin
menjenguk anaknya pada kemah bersama itu, yakni seusai sholat ashar hingga
masuk waktu sholat magrib, kemudian selepas sholat isya saat menyalakan api
unggun sampai pukul 21.30 WIB. 
 
Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari
itu, lebih jauh Kepala Sekolah mengatakan, “Alhamdulillah semua kegiatan bisa
dilewati dengan lancar oleh para peserta, meskipun ada yang kelihatan cengeng
karena rindu orang tuanya. Biasa lah usia segitu.” 
Sesungguhnya yang penting dari rentetan Perjusa
itu adalah bagaimana gerakan pramuka mampu membina dan memperkuat karakter
siswa, terutama dalam rangka pembelajaran untuk kemandirian. Setiap anak,
sebagai calon pengganti generasi yang saat ini, wajiblah bagi kita para guru
untuk memperkuat karakter mereka. Kelak mereka akan menjadi penentu pembangunan
dan kemajuan bangsa ini.***
*Artikel yang sama di www.mrasyidnur.gurusiana.id 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *