Catatan Pertemuan PD IHI, Tiga Agenda Satu Acara

Catatan Pertemuan PD IHI, Tiga Agenda Satu Acara

Hadiri Saat Pertemuan Bulanan Haji 2024

PERTEMUAN Bulanan Haji (PBH) edisi Ahad (14/07/2024) ini adalah pertemuan istimewa. Berbanding PBH sebelum-sebelumnya pertemuan kali ini dikatakan istimewa karena ini bagaikan peribahasa, Sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Sekali kegiatan tiga agenda dilaksanakan.
Pada PBH ini memang ada tiga agenda yang sekaligus dilaksanakan. Selain PBH ini adalah sebagai pelaksanaan pertemuan rutin bulanan IPHI Kabupaten sesuai program, juga ada agenda peringatan tahun baru hijriyah 1446 dan penyambutan jamaah haji baru, musim haji 1445 yang baru kembali dari Tanah Suci. Jadi, tiga agenda itu adalah, pertemuan itu sendiri, peringatan tahun baru Islam dan penyambutan jamaah haji baru.
Pembacaan Alquran oleh HM. Rasyid Nur
Prosesi acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci alquran oleh salah seorang pengurus PD IPHI, H. M.  Rasyid Nur. Dilanjutkan dengan pidato sambutan Ketua PD IPHI yang diwakili oleh H. Samsuddin sebagai Wakil Ketua IPHI. Pidato selanjutnya adalah sambutan Bupati Karimun yang diwakili staf ahli, H. Isnaeni. Terakhir pidato kesan dan pesan dari salah seorang jamaah haji baru yang disampaikan oleh H. Abdullah sebelum tausiah agama oleh KH. Syarifuddin Al-Makky.
Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam menyambut tahun baru Islam, ini artinya kita berusaha untuk hijrah atau berpindah. Tahun Islam ditetapkan berdasarkan hijrahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah demi menegakkan agama Islam. Untuk itu, pesan bupati, mari kita berpindah dari yang belum baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
Sambutan Ketua IPHI: H. Samsudin (Mewakili)
Acara terakhir, tausiah agama oleh Ustaz KH. Syarifuddin Al-Makky. Isi tausiahnya, sesuai tema Perbanyak Ibadah, Buya Syariduddin banyak berceramah perihal pentingnya ibadah. Ibadah itulah cara kita untuk mendekatkan diri kepada Allah.. Dengan mengutip firman Allah, “…makanlah yang halal dan beramal solehlah,” buya mengingatkan bahwa beribadah itu adalah perintah Allah. 
“Karena zakat sudah, haji pun sudah maka perbanyaklah waktu untuk berzikir,” pesannya. Lebih jauh buya mengingatkan para haji-hajjah untuk mengisi  waktu-waktu yang tersisa untuk berzikir. Urusan dunia jangan lagi sampai mengganggu persiapan kita untuk akhirat, katanya.
Sambutan Bupati: H. Isnaeni (Mewakili)
“Naik haji bagi yang mampu, itu mudah. Tapi sekembali dari haji tidak berbuat kebaikan, bagaimana jadinya?” tanya Buya Syariduddin kepada hadirin. Haji kita jadinya akan sia-sia karena tidak dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah.
Supaya haji tidak sia-sia maka buatlah ibadah dan kegiatan lain yang mendukung ibadah kita agar kita senantiasa dekat kepada Allah. Ingatlah bahwa setiap kita akan kembali kepada Allah. Jika senantiasa dekat dengan Allah maka ketika kita sudah akan kembali kepada Allah, kita sudah siap karena kedekatan kita kepada Allah Swt.
Tausiah oleh KH. Syarifuddin Al-Makky
Buya memberikan penegasan kembali bahwa ada tiga syarat untuk dekat dengan Allah, 1) Punya ilmu tauhid agar memahami bagaimana memahami Allah. Jangan akibat akidah (tauhid) salah menyebabkan kita tidak bisa beribadah dengan benar. Untuk akidah, pesan buya, ikutlah mazhab Ahlussunnah waljamaah. 2) Harus memiliki Ilmu Fikih, ilmu tetang tata cara ibadah. Diingatakann bahwa ibadah tanpa ilmu ibadahnya tak diterima (karena mungkin tak sesuai kaifiyah). 3) Memiliki Ilmu Hati (tasouf) yang akan membuat orang bisa khusyuk beribadah, jauh dari penyakit hati, seperti hasad, dengki, riya, ujub, bakhil, dan lainnya.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *