RASA tidak selalu sama. Rasa setiap orang terkadang berbeda. Untuk itu selalu dipesankan agar menentukan dan mengukur sesuatu tidak menggunakan rasa. Gunakanlah pikiran, jangan perasaan, jika akan menentukan satu keputusan. Begitulah selalu para guru dan orang-orang bijaksana memberi pesan. Alasannya perasaan tidak bisa diukur.
Tapi untuk mengenang hari Pancasila yang jatuh pada hari Sabtu (01/06/2024) ini sebaiknya diperingati dengan menggunakan rasa. Itu menurut saya. Rasa yang akan mengingatkan kita kepada saktinya Pancasila. Pancasila yang sudah disepakati sebagai dasar dan ideologi Negara harus dilihat dengan pandangan dan perasaaan yang sama. Harus jauh ke relung hati untuk dapat merasakan betapa lahir dan menjaga keberadaannya tidak muda.
Setelah melewati beberapa kali ujian Pancasila dapat bertahan hingga saat ini dalam fungsinya menyatukan anak bangsa. Tentu saja yang disatukan itu adalah rasa. Perasaan anak bangasa dalam menilai dan memastikan pentingnya keberadaan Pancasila.
Oleh karena itu hanya dengan perasaan yang mendasar saja akan timbul cinta dan tanggung jawab untuk menjaganya. Menjaga Negara dan menjaga Pancasila itu sendiri. Maka marilah tetap menjaga Pancasila dengam rasa cinta yang mendalam. Hari ini kembali kita peringati hari lahir Pancasila yang ditetapkan Pemerintah. Semoga Pancasila tetap bertahan sebagai pemersatu rakyat di Negara Kesatu Republik Indonesia.***