Catatan M. Rasyid Nur
INILAH sedikit catatan (tesisa) dari pelaksanaan salat Idul Adha tahun 1445 (2024) “enegeri Berazam’ ini. Salat Idul Adha yang dilaksanakan Senin (17/06/2024) bersamaan 10 Zulhijjah 1445 di Kabupaten Karimun yang dilaksanakan Pemerintah Daerah, Bupati Karimun selaku Kepala Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Karimun melaksanakannya di Masjid Jamik Ibadurrahman, Tanjungbalai Karimun.
Jika lazimnya bupati sebagai representasi Pemda atas nama rakyat melaksanakan di Masjid Agung Kabupaten Karimun selain di Masjid Baiturrahman (Teluk Air) atau di Masjid Hijir Ismail (Kundur) kini salat Idul Adha 1445 dilaksanakan di Masjid Kecamatan. Masjid Jamik Ibaadurrahman yang berlokasi di Kelurahan Sungai Lakam, Kecamatan Karimun. Bupati sendiri sekaligus yang bertindak menjadi khatib. Itu catatan pertama, bahwa khatib langsung oleh Kepala Pemerintahan Daerah kita itu.
Masyarakat yang kebetulan ikut bersama salat di sini menyaksikan betapa terasa khidmat dan khusyuk jamaah salat Id pagi ini. Jika salat dua hari raya selama ini cenderung diidentikkan dengan salat yang riuh-rendah dan sedikit ribut oleh –terutama– anak-anak, kini justeru terasa lebih tenang. Ini catatan kedua.
Lalu tentang pesan-pesan agama yang disampaikan khatib pada salat Id ini juga terasa menyintuh hati jamaah. Jamaah tampak menyimak dengan seksama khutbah yang disampaikan Aunur Rafiq. Tentu saja bukan karena status khatib yang adalah bupati di kabupaten kita. Tapi tentu saja tersintuh oleh isi dan materi khutbanya. Ini juga menjadi catatan tersendiri pada momen salat Idul Adha kali ini.
Tentang pemotongan hewan kurban di Kabupaten Karimun, Bupati Aunur Rafiq menjelas bahwa tahun ini terdapat 891 ekor hewan kurban yang disembelih di Karimun. Bupati mengingatkan pesan-pesan yang terkandung dalam ibadah kurban, seperti perlunya saling membantu. Orang yang mampu dan mau berkurban artinya dia sudah membantu saudara-saudara lainnya.
Sementara bagi orang berkurban sendiri juga akan mendapatkan pahala dan berkah dari Allah. Hewan kurban yang dipotong di dunia, kelak akan membantu kita di akhirat. Untuk itu, perlu terus kita berkurban karena selain akan dapat membantu orang lain terlebih-lebih akan membantu diri sendiri kelak di yaumil akhir.
Menyinggung pelaksanaan Idul Adha tahun yang terasa lebih sederhana berbanding tahun-tahun sebelumnya karena kita masih dalam suasana duka atas musibah angin puting beliung yang menimpa sebagian keluarga kita. Demikian Bupati Karimun, aunur Rafiq menjelaskan.*** (dari beberapa sumber)