Pelepasan Haji Sempena Halal Bihalal IPHI Kabupaten Karimun

BERSEMPENA kegiatan Halal Bihalal Idul Fitri 1445 (2024) Pengurus Darah (PD) IPHI Kebupaten Karimun melaksanakan pelepasan Jamaah Calon Haji Kabupaten Karimun musim haji 1445 (2024). Kegiatan dilaksanakan di Balai Pertemuan Haji Kabupaten Karimun, Tebing hari Selasa (07/05/2024) dan dihadiri Bupati Karimun yang diwakili Sekda Kabupaten Karimun, Dr. H. Muhammad Firmansyah, MSi. Hadir juga beberapa orang pimpinan OPD Kabupaten Karimun dan beberapa orang tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Sambutan Sekda
Prosesi acara diawali dengan upacara Tepuk Tepung Tawar bagi Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Karimun yang diwakili beberapa orang perwakilan. Kegiatan ini adalah acara adat Melayu yang lazim dilaksanakan pada acara-acara penting. Acara inti diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci alquran oleh salah seorang anggota IPHI Kabupaten Karimun, Hj Hafsah. Selanjutnya membawakan doa Solawat Busyro oleh ibu-ibu anggota IPHI lainnya.
Acara selanjutnya adalah pidato Sekapur Sirih oleh Ketua Penitia Pelaksana, H Samsuddin yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia yang sudah bekerja keras untuk persiapan kegiatan ini. “Saya juga mohon maaf jika dalam persiapan dan pelaksanaan Halal Bilhalal yang disejalankan dengan pelepasan calon jamaah haji ini ada kekurangannya.” Demikian Pak Sam menyampaikan sekapur sirihnya. Pidato selanjutnya adalah Sambutan Kesan dan Pesan oleh salah seorang perwakilan JCH yang disampaikan Nurbit Siman.
Ketua PD IPHI
Sambutan Ketua PD IPHI Kabupaten Karimun, H. Haris Fadhillah pada intinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada hadirin karena telah memenuhi undangan kegiatan ini. Ketua IPHI berharap semoga JCH Kabupaten Karimun mendapatkan haji mabrur. 
Lebih jauh Haris Fadillah menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk silaturrahim dan bermaafan sebagai inti halal bihalal itu sendiri. Itulah sebabnya dilaksanakan acara halal bilhalal ini, jelasnya. 
Ketua IPHI juga menjelaskan semula ada rencana melaksanakan manasik Gladi Posko seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun tidak jadi karena sempitnya waktu dan kelelahan JCH oleh kegiatan sebelumnya. “Kami sudah merencanakan tapi tidak dapat dilaksanakan karena masalah waktu itu.” Tentang tepuk tepung tawar ini mengandung makna yang dalam bagi orangnya. Ketika ditepuk di kepala itu mengandung arti untuk dapat berpikir cerdas. Di tepuk di bahu artinya untuk dapat memikul tugas dan ditepuk di tangan mengandung makna agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. 
Ust Baginda
Kegiatan selanjutnya adalah sambutan dan pengarahan Bupati yang diwakili Sekda sekaligus melepas secara resmi atas nama IPHI Kabupaten. Sebelum melepas secara resmi Bupati berpesan antara lain, perbanyak salat taubat, bersihkan hati, jaga silaturrahim. Katanya, kita ingin terus dipanggil ke Tanah Suci, tapi harus juga diingat panggilan Allah akan kematian kita yang datang bisa tiba-tiba. Ingat juga saat kita sudah pasang niat haji dan sudah memakai ihram maka ingatlah saat dikafani ketika sudah mati. “Kita tidak menggunakan pakaian berjahit saat berihram, begitu pula saat dikafani. Tidak dengan kain berjahit.” 
Pesan lainnya, saat berangkat tinggalkan pesan penting kepada keluarga karena belum tentu akan kembali ke tanah air, katanya. Kami yang tinggal akan berdoa untuk keselamatan, kelancaran dan kesuksesan haji sehingga mendapatkan haji mabrur. Doakan juga kami di sini. Demikian beberapa pesan Sekda Kabupaten Karimun, Pak Firmansyah.
Nurbit, Perwakilan JCH
Acara terakhir Tausiah oleh H. Baginda Malim Siregar, salah seorang pengurus PD IPHI Kabupaten Karimun. Ustaz baginda menjelaskan bahwa esensi halal bihalal adalah maaf memaafkan. Karena sebagai manusia pasti punya kesalahan maka itulah perlu maaf-memaafkan. “Manusia itu bisa salah bisa benar, karena itulah disebut manusia. Kalau tidak pernah salah, itu malaikat, sementara jika kerjanya hanya berbuat salah, itu sama dengan iblis.” 

Kedua masalah haji yang berarti hubungan dengan Allah. Kalau halal bihalal kaitan bablum minannas maka haji kaitan hablum minallah, kata Baginda. Haji itu, ada ibadah fisik ada ibadah hati, maka jagalah hati saat menunaikan haji. Bukan hanya yang terucap di lidah, yang terbersit di hati pun akan terjadi di Tanah Suci, jelas Baginda. Acara ditutup dengan doa oleh penceramah sendiri.*** (M. Rasyid Nur, Seksi Dokumentasi IPHI)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *