televisi Nasional yang disiarkan langsung pada Rabu (24/04/2024) malam ini.
Tiga narasumber, Hamdan Zoelva, Otto Hasibuan, Todung Mulya Lubis (di studio )
dan Zainal Arifin Muchtar, Maruarar Siahaan (di luar studio) yang dipandu oleh
penyiar televisi dalam acara Satu Meja saling berdebat dan memberikan argumen.
Asyik juga menyimaknya.
Pemandu acara, Bung Penyiar, itu mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang membahas tentang adanya tiga hakim MK dari delapan
hakim yang berbeda pendapat dalam sidang MK yang membahas hasil Pemilu
Presiden. Seperti kita sudah tahu, MK menolak gugatan dua Paslon, satu dan
tiga. Tapi tiga hakim MK memberikan pandangan berbeda atas kesimpulan akhir
yang dijadikan keputusan akhir dalam sidang itu.
Saya bukan ahli hukum. Oleh karena itu tidak berpretensi
membahasnya dari sisi hukum. Hanya sebagai rakyat saya dan –mungkin– kita
yang merasakan betapa harapan sebagian kita untuk pemilu yang baik itu belum
terwujud dalam pemilu kemarin. Itulah yang kita simak dari sidang MK itu
kemarin. Hakim saja berbeda pendapat, apalagi kita.
Namun demikian, kita kembali dihadapkan kepada harapan agar
kita tetap bersatu dalam menjaga perbedaan pendapat terhadap keadaan dalam
pemilu. Sudah kita lalui kenyataan saat Pemilu dan sudah kita ketahui pula
hasil sidang sengketa itu. Akankah kita bisa bersatu pasca keputusan MK itu?
Bukan bisa, tapi perlu. Masalahnya, bak duri dalam daging, kenyataan yang kita
rasakan dalam Pemilu kemarin itu tetap saja terasa. Entah sampai kapan.***