JUMAT (06/10/2023) ini Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi dan rombongan melaksanakan Safari Jumat di Masjid Al-Falah, Kampung Melayu, Kecamatan Karimun. Ikut bersama bupati antara lain Kabag Kesra, Ketua Baznas Kabupaten Karimun, Ketua FKUB Kabupaten Karimun dan beberapa orang pejabat dan staf Kantor Bupati lainnya. Sekitar pukul 11.45 bupati dan rombongan sudah sampai di masjid Al-Falah. Jamaah pun sudah memenuhi sebagian ruangan masjid saat rombongan datang.
Tradisi Safari Jumat sudah dilaksanakan bupati sejak lama. Seperti Safari Subuh, bupati dan rombongan mengunjungi masjid-masjid yang ada di Kabupaten Karimun dan berjamaah bersama dengan jamaah yang ada. Baik Safari Jumat maupun Safari Subuh, lazimnya bupati membawa imam dan khatib (Jumat) dalam rombongannya. Jika di masjid yang dikunjungi tidak ada imam atau khatibnya, maka imam atau khatib yang dibawa serta oleh bupati akan tampil. Atau jikapun ada imam dan khatib, jika pengurus atau jamaah masjid ingin dari rombongan yang tampil, maka imam dan khatib dari bupatilah yang tampil.
Selain di Pulau Karimun dengan empat kecamatan yang ada, bupati juga mengunjungi masjid-masjid yang ada di luar Pulau Karimun, seperti di di Pulau Kundur (tiga kecamatan), Pulau Moro dan sekitarnya (tiga kecamatan) serta beberapa pulau lainnya. Tidak jarang bupati melaksanakan safari ke masjid-masjid, disejalankan dengan kunjungan kerjanya di desa, kelurahan atau kecamatan tersebut. Kunjungan kerja bisa dalam bentuk meninjau pembangunan atau memberikan bantuan ke daerah tujuan.
Setiap bupati mengunjungi masjid, selain melaksanakan salat berjamaah bersama jamaah yang ada di masjid, juga ada program bantuan ke pelaksana harian salat di masjid atau kepada pengurus takmir masjid. Biasanya bupati memberikan bantuan berupa uang kepada beberapa orang seperti imam, muazzin, khatib dan lainnya. Bantuan ini diberikan setelah salat selesai.
Satu hal yang penting dalam tradisi safari, ini adalah untuk terjaganya hubungan silaturrahim di antara bupati selaku pimpinan Pemerintahan Kabupaten dengan masyarakat, khususnya jamaah yang ditemui di setiap masjid. Dengan komunikasi langsung dalam rangka silaturrahim terus terjaga maka bupati sekaligus dapat mendengar langsung hal-hal tertentu yang disampaikan masyarakat. Terkadang juga ada usulan atau laporan dari masyarakat. Bagi bupati sebagai pengendali pemerintahan, hal itu sangatlah penting. Jadi, silaturrahim terjaga dan masyarakat pun dapat langsung berjumpa dengan bupati.*** (M. Rasyid Nur)