KELOMPOK Tani Nasional Andalan (KTNA) Kabupaten Karimun, Rabu (13/09/2023) kemarin melaksanakan satu kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan di kabupaten ‘berazam’ ini. Itulah kegiatan pembuatan pupuk alami yang disebut pupuk biosaka. Bertempat di rumah Pak Dayat, salah seorang anggota petani KTNA Kundur, di Tanjungberlian Barat, kegiatan berjalan lancar.
Biosaka adalah pupuk alam yang berasal dari alam kembali kepada alam. Tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Hanya dari lima jenis dedaunan dan air bersih. Pelatihan ini diikuti oleh para petani di Pulau Kundur. Hadir pada acara itu Bupati Karimun, Dr. H. Aunir Rafiq yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan yang ditaja oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun. Bupati membawa beberapa orang Kepala OPD dan tokoh masyarakat.
Hadir juga pada kegiatan itu Ketua KTNA Provinsi Kepri, Amirullah selain Ketua KTNA Kabupaten Karimun, Suhud beserta pengurus KTNA Kabupaten Karimun lainnya. Memberikan sambutan pada acara ini Kepala Dinas Pangan dan Pertanian serta Bupati Karimun sendiri. Dalam sambutan dan laporannya, Kepala Dinas menjelaskan bahwa membuat pupuk biosaka adalah dari tumbuhan, rumput dan daun-daun yang bersih. Harus juga daun yang subur, tidak berhama agar hasilnya benar-benar bagus. Dia juga menjelaskan cara membuatnya, yakni dengan memutar daun yang terdiri dari lima jenis daun itu seperti berputar saat tawaf atau berlawanan arah jarum jam.
Lebih jauh dia mengatakan bahwa dengan pupuk biosaka petani akan mengurangi atau menghilangkan sama sekali penggunaan kimia pada tanamannya. Sementara Ketua Penyluh Pertanian yang menjadi pelatih dan memraktikkan pembutan biosaka mengatakan kalau saat memutar daun-daunan itu hendaklah mengingat Allah. “Harus ikhlas dan senang hati sambil berzikir, bersalawat dan bacaan thoyyibah lainnya,” katanya. Dengan begitu, katanya akan masuk energi positif pada hasil pupuk yang dibuat. Dia mengatakan agar memutar sambil meremas daun itu selama kurang lebih 20 menit. Lalu airnya disaring dan sudah dapat digunakan.
Cara penggunaannya juga hanya dengan menyemprotkan setelah dicampur dengan air tawar. Biosaka hanyalah sebagai bahan bakunya. “Insyaallah tanaman kita akan kuat dan hasilnya juga akan bagus.” Demikian dia menjelaskan.
Sementara bupati juga mengingatkan agar para petani dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Ikuti arahan dari penyuluh pertanian yang telah berpengalaman dalam mengelola pertanian. “Semoga ke depan para petani di kabupaten ini semakin banyak hasil taninya untuk lebih sejahtera ke depannya.” Demikian antara lain harapan dan pesan bupati.*** (Catatan M. Rasyid Nur)