Foto Berdua Saat di Asrama Haji |
Catatan M. Rasyid Nur
WAKTU itu –Senin, 10.07.2023– kami bertemu di ruang sekretariat FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Karimun, Poros. Tepatnya di sebelah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun. Awalnya kami telponan. Membicarakan program-program kegiatan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun melalui komisi-komisi itu. Lalu kami janjian untuk bertemu. Inilah, jadinya bertemu di ruang sekretariat FKUB.
Ketua MUI Karimun, Pak Ijal, itu tadinya menelpon saya sekitar pukul 08.45. Menanggapi pesan saya di Grup Sekretariat MUI yang bertanya kepada rekan-rekan pengurus harian lainnya, bagaimana dengan rencana kegiatan yang sudah disusun programnya sebelumnya. Kebetulan, beberapa pekan sebelumnya, dalam rapat pengurus harian memang sudah ada kesepakatan program kegiatan untuk tahun 2023. Program setiap komisi. Hanya saja program itu belum dilengkapi dengan besaran anggaran dan waktu pelaksanaannya.
Pak Ketua Umum, H. Afrizal yang kami sapa dengan Pak Ijal, itu sudah beberapa kali mengingatkan pengurus, khususnya Ketua-Ketua Komisi untuk segera menyusun rencana kegiatan mengingat uang sudah ada dari Pemda. Menanti rencana kegiatan dan waktunya saja, uang itu sudah bisa diambil. Masalahnya, rencana kegiatan itu tidak kunjung diajukan oleh komisi-komisi. Kecuali Komisi Fatwa yang sudah melaksanakan kegiatannya, 11 komisi lainnya belum mengajukan anggaran dan waktu kegiatannya. Ini merisaukan Pak Ketua. Saya sebagai wakilnya ikut risau, pastinya.
Hal itulah yang kami bahas berdua, pagi sekitar pukul 09.30 itu. Ya berdua saja. Tadinya, mau diajak juga bendahara. Tapi karena Pak Mul, sang bendahara, itu masih sibuk di Kantor Kemenag maka kami berdua saja membahas rencana percepatan kegiatan itu. Itupun hanya sejenak saja.
“Waktu sudah semakin dekat menjelang Oktober nanti,” kata Pak Ijal berkali-kali mengingatkan uang hibah Pemda yang sudah masuk ke rekening MUI itu. “Jangan sampai tidak terpakai,” tegasnya menambahkan suatu hari di awal tahun kemarin. Dalam beberapa kali rapat pengurus harian juga disampaikannya.
Satu kesepakatan kami berdua adalah akan menelpon langsung beberapa Ketua Komisi yang kemarin sudah akan melaksanakan kegiatannya. Ditunggu responnya di Grup MUI ternyata tidak ada. Senyap. Maka harus dijapri alias ditelpon langsung. Itu saja keputusan kami berdua dalam rapat sejenak itu.***