2 Views

KALAU ada pertandingan olahraga yang membuat hati begitu berdebar kencang, salah satunya adalah laga final volly putri AVC Challenge Cup antara Timnas Putri Indonesia melawan Vietnam itu. Seperti saat Timnas kita melawan China Taipe di semifinalnya kita yang menyaksikannya secara live begitu dibuat tidak tenang duduk. Apalagi jika langsung di stadionnya.
Sayangnya di final semalam, itu Timnas kita harus puas menjadi runner up saja. Lima set melawan China Taipe Srikandi Indonesia mampu keluar sebagai pemenang. Tapi di final, meskipun juga harus lima set, Vietnam ternyata lebih perkasa dan tentunya lebih beruntung. 
Menyaksikan lewat layar kaca tv sederhana di rumah pada  Ahad (25/06/2023) malam semalam saya memang rada gelisah dibuatnya. Sejak set pertama hingga set kelima laga itu benar-benar mendebarkan. Coba disimak ketatnya angka yang mereka catatkan, 18-25, 27-25, 25-21, 20-25, 13-15 dengan posisi 3-2 untuk Vietnam. Tentu saja kita kecewa. Selain tidak jadi bisa membalas kekalahan di SEA Games lalu, kita juga gagal naik satu peringkat di Asia Level Dua ini. Namun kita tetap bangga. Para Srikandi seperti, Arneta Putri, Ratri Wulandari, Megawati Hangestri, Medi Yoku, Indah, Wilda Nur Fadhillah dan lain-lain itu sangatlah berjasa mengharumkan bangsa Indonesia, minimal di Asia.
Coba kita ulang catatannya. Di awal set pertama berjalan ketat. Indonesia sempat tertinggal 0-2, tetapi kemudian mampu menyamakan skor menjadi 3-3. Setelah itu Indonesia tertinggal lagi pada posisi 7-11 setelah Vietnam tidak terbendung serangannya. Namun Indonesia meraih tiga poin beruntun untuk merapatkan jarak menjadi 10-11.
Angka ketat terus berlanjut. Serangan Vietnam lewat smesh pendek quick kerap menghasilkan banyak poin yang membuat Indonesia tertinggal 11-21. Indonesia terus tertinggal hingga 15-24 meski sempat diperkecil menjadi 18-24. Vietnam menutup set pertama dengan kemenangan 25-18 setelah block Indonesia keluar.
Set berikutnya kita unggul 3-1 di awal hingga 13-11. Keunggulan mampu dipertahankan hingga 21-18. Sayang, di poin-poin kritis, Indonesia terlena sehingga skor imbang 22-22 dan 24-24. Laga di akhir kian menegangkan saat skor kembali imbang 25-25. Namun dua poin beruntun didapat Indonesia untuk menutup set kedua dengan kemenangan 27-25.
Set ketiga, keempat dan kelimat sama ketatnya. Mungkin akan menambah sedikit sedih jika harus diulang-ulang lagi jalannya angka per angka itu. Intinya setiap point yang didapatkan oleh kedua tim adalah angka yang membuat hati kita berdebar. Jika jantung tidak terlalu kuat menyaksikan perolehan angka demi angka khawatir juga akan membuat sesak dada. Dan jika dada sebelah kiri yang terasa, nauzubillah itu akan berbahaya. Saya, syukurnya hanya sekadar berdebar saja. Selamat buat srikandi Indonesia meskipun tidak mampu seperti ketika menghadapi China Taipe itu.***
*Selain dari menyaksikannya via televisi juga dilengkapi info-info dari media.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *