1 Views
Catatan M. Rasyid Nur
TOPIK ceramah KH. Ahmad Nurudin, S Ag Ahad (11/06/2023) malam di Masjid Baiturrahman, Teluk Air, Tanjungbalai Karimun adalah Strategi Memakmurkan Masjid. Dengan lugas buya yang memimpin Pondok Pesantren An-Nur, Sumatera Barat, itu menguraikan di hadapan ratusan jamaah. Masjid kedua terbesar di Kabupaten Karimun, itu tampak dipenuhi jamaah yang rata-rata berpenampilan ala Jamaah Tabligh.  
Sebelum menguraikan lebih jauh tentang pentingnya mengelola masjid dengan baik agar jamaah betah di masjid, Buya Nurudin memulai ceramahnya dengan persepsi tentang hidup yang dianugerahkan Allah kepada umat. Sebagai muslim, kita meyakini bahwa hidup yang diberikan Allah kepada kita sebagai manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Dengan mengutip ayat alquran, dia menjelaskan bahwa Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali semata untuk beribadah. Begitu dia mengatakan. 
“Bedakan maksud hidup dengan keperluan hidup. Maksud atau tujuan hidup sesungguhnya hanya untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah,” jelasnya. Lalau bagaimana dengan pekerjaan lain seperti bekerja, mencari nafkah dan lainnya? Dia menjawab sendiri, bahwa itu semua hanya keperluan hidup. Bukan tujuan hidup.
Tentang mengelola masjid, dia mengajak dan mengingatkan para pengurus masjid agar mengelola masjid dengan baik. “Buatlah masjid itu sebaik mungkin agar jamaah betah di masjid. WC-nya bersih, airnya cukup dan bersih, ruang salatnya bersih dan sejuk pakai pendingin ruangan, dan seterusnya,” katanya dengan suara lantang. 
“Jangan biarkan masjid itu kotor, pengab dan tidak menyenangkan jamaah,” pintanya. Katanya, kalau masjid ingin ramai dikunjungi jamaah maka buatlah masjid itu seperti bersihnya hotel. Begitulah kurang-lebih KH Nurudin mengingatkan jamaah yang hadir.
Kalau saja setiap masjid dapat dikelola oleh pengurus sebagaimana pemilik hotel mengelola hotelnya, dapat dipastikan jamaah masjid ini akan merasa nyaman. Masuk ke WC, WC-nya bersih dan wangi. Masuk ke ruang salat, ruangannya adem-ayem dan beraroma wangi pula. Air di tempat wudhuk selalu cukup dan selalu bersih. Sungguh itu akan membuat jamaah nyaman dan tenang beribadah di dalam. Semoga semakin banyak masjid yang dikelola seperti yang dijelaskan Buya Nurudin itu.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *