1 Views

Oleh Junainah

Mari, kita gunakan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang bagaimana? Apakah Bahasa Indonesia
gaul? Atau bahasa sehari-hari? Kenapa tidak mau? Apakah malu? Ets, tunggu dulu.
Bahasa Indonesia yang kita gunakan ini untuk di mana? Apakah tempat umum atau
di sekolah. Nah, penggunaan bahasa Indonesia yang akan kita gunakan adalah
bahasa Indonesia untuk lingkungan sekolah.

Dalam penggunaan bahasa Indonesia di sekolah yakni ada
dua. Penggunaan bahasa Indonesia  yang
baik dan bahasa Indonesia yang benar. Ayo siapa yang tahu? Apakah bahasa
Indonesia yang baik sama dengan bahasa Indonesia yang benar? Iya, keduanya
tidak sama. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang mudah dipahami,
sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidah-kaidah/aturan-atauran yang berlaku atau disebut juga dengan
bahasa baku. Biasanya menggunakan KBBI, PEUBI, dan kamus psikolinguistik.

Semakin Panjang bahasa seseorang maka semakin santunlah
orang tersebut. Semakin singkat bahasa seseorang maka semakin tidak santunlah
orang tersebut. Jadi berbahasa tidak hanya berbahasa. Tetapi berbahasa itu
haruslah lihat siapa penuturnya. Berbahasa itu tidak hanya kegiatan berbiacara
tetapi sikap penutur sangat menentukan segalanya dalam berbahasa.

Berbahasa merupakan kegiatan berbicara. Pepatah
mengatakan bukan hanya belajar saja yang butuh belajar. Tetapi berbicarapun
harus belajar. Sebelum berucap, berpikirlah terlebih dahulu. Kesalahan
berbahasa sering kita dapatkan dalam lingkungan sekolah. Penyebab hal tersebut
bisa terjadi yakni adanya pengaruh bahasa daerah, bahasa ibu, dan kebiasaan.

Contoh hal sederhana ucapan kata ”nggak” seharusnya
”tidak” atau ”tak.” Kata ”sepuloh” seharusnya ”sepuluh.” Hal ini terjadi saat
pembelajaran bahasa Indonesia. Masih banyak peserta didik malu-malu menggunakan
bahasa Indonesia. Karena terbiasa menggunakan bahasa daerah atau menggunakan
bahasa ibu. Sehingga peserta didik belum terbiasa menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam pembelajaran.

Berbahasa masih terbata-bata, berbahasa terlalu cepat,
berbahasa tidak jelas, berbahasa dengan suara yang pelan, berbahasa tidak
memperhatikan lawan bicara, berbahasa menggunakan intonasi yang tidak tepat,
salah bersikap dalam menggunakan bahasa. Hal terberat adalah malu berbahasa. Mari,
kita bangga berbahasa Indonesia. Berusahalah untuk meminimalisirkan segala
keburukan dalam berbahasa.

Ayo, coba berbahasa yang tepat. Karena berbahasa
tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi. Agar pendengar dapat mengetahui
apa yang disampaikan. Berbahasalah dengan ucapan yang jelas, fasih, mudah
dipahami, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, memiliki sikap yang
baik saat berbahasa. Dengan berbahasa merupakan salah satu wujud cinta kita
kepada tanah air.

Junainah, SPd adalah Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Meral

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *