14 Views

SEMULA saya tidak yakin akan
berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan (radiogram) Kemendagri, kegiatan
Rakornas yang akan dilaksanakan Selasa (28/02/2023) itu. Undangan sudah masuk
ke grup FKUB Kabupaten Karimun sepekan sebelum H. Diposting oleh salah seorang
Pengurus FKUB yang juga pegawai Kesbangpol Kabupaten Karimun.

Saat saya melaporkan undangan itu
ke Kepala Badan Kesbangpol, lembaga Pemerintah yang membawahi FKUB, tidak ada
jawaban pasti, apakah FKUB Kabupaten Karimun akan ikut pada Rakornas itu atau
tidak. Undangan sendiri teruntuk kepada Bupati, Kepala Kesbangpol dan Ketua
FKUB untuk setiap kabupaten. Sementara di provinsi undangannya teruntuk keapda
gubernur, Ketua FKUB Provinsi dan Kakanwil Kemenag.

Lalu saya tanyakan ke teman
pengurus, khususnya Sekretaris FKUB, katanya sebaiknya pergi. Tapi biaya
bagaimana? Pertanyaan yang sebenarnya lebih awal saya pikirkan dan saya
tanyakan kepada diri sendiri. Lalu ditanyakan ke Kankemenag, sebagai pembina
FKUB, dia menjelaskan, kalau tidak ada undangan, tidak bisa memakai dana.
Artinya tidak usah pergi.

Dua hari menjelang berangkat,
dapat kepastian kalau Ketua FKUB bisa berangkat. Bupati yang sebelumnya
berjanji akan membantu tiket pesawat, memastikan lewat ajudannya kalau tiket PP
untuk Ketua FKUB sudah fix, akan dipesan.  Dan hari Sabtu (25/02/20223),
itu juga dapat kepastian kalau dari Kesbangpol juga ada utusan ke Rakornas.

Senin (27/02/2023) pagi saya dan
Pak Sugiono (Kabid Idwasbang Bakesbangpol) berangkat bersama. Saya ke pelabuhan
pukul 08.35 sesuai janji kami ke pelabuhan pada sekitar jam itu.  Tidak
lama Pak Sugiono juga sudah ada di pelabuhan. Membeli tiket Oceanna Harbour
Bay, Batam kami bersiap akan ke Batam. Insyaallah akan ke Jakarta.

Sebelum ke kapal, kami sarapan di
kafe pelabuhan. Pak Sugiono mengatakan, kita belum sarapan, ya sarapan dulu.
Kami pesan lontong sayur di kafe pelabuhan Tanjungbalai Karimun itu. Karena
memang belum sarapan pagi, lontong itu tetap disantap meskipun rasanya tidak
terlalu pas di lidah.

Tepat pukul 09.00 WIB kapal
Oceanna yang kami tumpangi bersama penumpang lain bergerak meninggalkan
pelabuhan Tanjungbalai Karimun. Duduk di bagian tengah kursi depan, kami
ngobrol apa adanya. Sampai terasa mengantuk barulah kami berhenti ngobrol.
Hingga sampai di pelabuhan Harbour Bay, Batam.

Keluar dari Fery trayek Karimun –
Batam, itu kami berjalan kaki agak jauh. Tidak mengikuti jalur biasa, terasa jauh
berjalan kaki dari pelabuhan. Tujuan adalah mencari mobil grab yang biasanya
lebih murah berbanding mobil tumpangan biasa. Itulah yang membuat kami berjalan
agak jauh.

Meninggalkan lokasi Harbour Bay
kami meneruskan ke Bandara Hang Nadim dengan mobil yang kami pesan dari sopir
rental di depan sebuah hotel. Sopir yang mobilnya kami tumpangi ternyata cukup
ramah. Katanya berasal dari Sumatera Barat dan sudah menetap di Kota
Batam.  Pak Sugiono yang beristri orang Sumatera Barat akhirnya menjadi begitu
akrab ngobrolnya. Saya jadi pendengar dan sekali-sekali ikut nimbrung. 
Kebetulan saya juga bisa berbahasa Padang.

Tidak terasa kami sudah sampai di
Bandara Hang Nadim. Saat ini sudah pukul sebelasan menurut jam di tangan saya.
Sekali lagi kami mengisi perut sebelum melanjutkan perjalanan. Kami makan siang
di salah satu kedai nasi di bagian luar bandara.

Istirahat sejenak lalu kami masuk
bandara dan melakukan check ini di konter Lion Air sesuai tiket yang kami
pegang. Selanjutnya menunggu di gate 7 A sesuai data yang tertera di tiket.
Tidak ada kegiatan kami sambil duduk menunggu itu kecuali buka-buka HP.

Tepat pukul 13.10 para penumpang
diberi informasi untuk segera masuk pesawat. Dengan berjalan kaki kami menuju
pesawat Lion yang lumayan jauh. Duduk di kursi sesuai nomor di tiket
masing-masing penumpang mengatur diri masing-masing. Kurang lebih 10-an menit
diumumkan bahwa pesawat segera akan terbang. Saya melihat jam, tepat pukul
13.25 pesawat bergerak untuk terbang. Semoga selamat sampai di Bandara Sukarno
Hatta.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *