Saya menyatakan memahami dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan selama kurang lebih empat tahun (sejak 2018) saya bersama mengelola yayasan miliknya. Dengan menyatakan meminta maaf atas ketidaksesuaian harapan belyau dengan kenyataan menurut penilaian belyau saya sekaligus menyatakan bahwa saya tetap akan membantu atau memberikan kontribusi sesuai kemampuan dan kesempatan serta permintaan. Artinya, jika ada yang ditanyakan ke saya perihal YDM dan semua lembaga di bawahnya, saya akan menjawab. Jika dia meminta bantu dan saya mampu serta awa waktu maka saya akan berikan dan melakukan.
Setelah pertemuan itu, saya memang langsung menyampaikan ke teman-teman di Manajemen YDM –ke Bu Fama, Zaini dan Rohmat Ponco– atas apa yang disampaikan Pembina YDM itu. Hanya saja penyampaian pada kesempatan pertama ini sifatnya belum resmi. Saya katakan, bahwa hari Senin (02/01/2023) saya akan sampaikan secara dinas di ruang kerja. Untuk itu, akan ada rapat manajemen sebagaimana ketika saya masih resmi bersama. Dan pada rapat ini saya juga meminta, untuk diadakan rapat manajemen bersama pimpinan unit untuk saya menyampaikan juga secara resmi informasi ini.
Hari ini, Senin (02/01/2023) adalah hari pertama amsuk sekolah setelah libur semester ganjil. Setelah penerimaan rapor. Karyawan yayasan sesungguhnya tidak libur. Dan hari ini hanyalah hari pertama masuk bersama masuknya guru dan siswa di sekolah-sekolah di bawah YDM. Sesuai penjelasan saya hari Jumat lalu bahwa pada hari ini akan diadakan rapat terbatas di manajemen yayasan. Saya, selaku Direktur dan Bu Fama serta Zaini selaku manajer. Ditambah Mas Rohmat Ponco selaku Kepala Sekretariat YDM.
Inilah rapat pertama sekaligus akan menjadi rapat terakhir kami selaku anggota manajemen YDM sebagaimana selama ini. Agenda pokok rapat ini hanya mengulangsampaikan perihal tidak akan bersamanya saya lagi dengan teman-teman manajemen. Seperti sudah saya sampaikan hari Jumat lalu itu bahwa Pembina sudah menyatakan tidak dilanjutkannya tugas dan tanggung jawab saya selaku Direktur YDM.
Saya berusaha setegar hati dalam menyampaikannya. Saya tidak tahu apakah saya benar-benar tegar terlihat oleh Bu Fama, Zaini atau Ponco. Yang pasti saya menjelaskan bagaimana selanjutnya tuags dan tanggung jawab yang akan saya tinggalkan. Saya hanya bisa mengatakan bahwa sebelum Pembina YDM menunjuk orang lain sebagai pengemban tuags ini maka itu secara hirarki sementara menjadi tanggung jawab Bu Fama. Begitu saya mengeaskan.
“Laksanakanlah tugas dan tanggung jawab ini dengan baik. Bahu-membahu bertiga dan dengan lainnya yang ada keterkaitan dengan tanggung jawab ini. Dengan enam tugas pokok seorang direktur di YDM, kiranya Bu Fama dan kawan-kawan mampu memikulnya.” Begitu saya menjelaskan. Sekaligus saya katakan bahwa saya akan buktikan bahwa saya tetap akan membantu dari luar jika dibutuhkan untuk itu. Tidak boleh ada dendam dan sakit hati dalam proses berhentinya saya ini. Inilah paradigma baru kita di YDM. Setiap yang berhenti dari YDM, tidak harus meninggalkan atau membawa kesan jelek sehingga merusak nama sekolah.
Rapat manajemen ini terkesan tidak formal karena kami duduk melingkari meja kerja direktur. Tidak pada meja yang biasa dipakai untuk rapat. Mereka bertiga saya lihat terbawa perasaan juga dari penjelasan saya. Bahkan Bu Fama mengeluarkan air mata juga ketika dia meminta kesempatan berbicara meninggapi penjelasan saya. Saya berdoa, semoga DM tetap bertahan dalam posisi sebagai sekolah terbaik di daerah ini.***