pengarahan oleh Mas Eko selaku narasumber MGI dan Pak Erman selaku Ketua
Panitia kegiatan TOT Fasda Literasi Kepri pada pukul 15.15, acara dilanjutkan
dengan penyampaian materi. Pak Muhammad Ihsan selaku narasumber MGI lainnya menyampaikan materi sore Jumat (20/01/2023) ini. CEO Media Guru Indonesia, itu
memberikan materi tentang fungsi dan peran Fasilitator Daerah (Fasda) dalam
memajukan literasi di Indonesia umumnya dan di Kepri khususnya.
Menjadi Fasda, kata Pak Ihsan, harus memiliki beberapa
sikap, seperti semangat dan kerja keras. Lebih dari pada itu menjadi Fasda Literasi, itu
harus pula memahami akan ada suka dukanya nanti dalam perjalanan melaksanakan
tugas. Akan ada begitu banyak alangan, kata Pimpinan MGI itu. “Mungkin
orang tidak akan senang melihat kita. Mungkin orang lain itu akan menjadi kendala bagi
kita dalam melaksanakan tugas kita sebagai Fasda. Ingat, jangan berhenti karena alangan dan kendala seperti itu apsti ada.”
Agar sukses menjadi Fasda, Pak Ihsan mengajak semua Calon
Fasda Kepri untuk meraih level VIP. “VIP yang
diartikan sebagai orang penting, maka raihlah status VIP itu,” katanya. Kita sudah membuktikan bahwa orang penting akan selalu
diperlukan oleh orang lain. Orang penting akan selalu dicari oleh orang lain, dan orang penting akan selalu
bermanfaat bagi orang lain, jelasnya. Jadi, raihlah status VIP atau status orang penting itu dalam
menjalan tugas dan tanggung jawab sebagai Fasda.
Apa VIP itu? Di Media Guru Indonesia, VIP itu artinya seseorang itu,
pertama harus punya V (visi) dalam hidupnya. Tetapkan visi dalam fungsi dan
tugas. Apa tujuan jangka panjang yang akan dilaksanakan dalam hidup kita? Itulah visi. Untuk menjadi orang penting diperlukan visi hidup. Lalu
huruf I artinya inisiatif. Seorang Fasda harus memiliki inisiatif dalam
menajalankan tugasnya, Tidak bisa hanya menunggu saja. Orang yang sekadar menunggu keadaan, akan menajdi orang rugi. Akan menjadi pecundang dalam hidupnya. Harus ada inisiatif itu.
Lalu yang terakhir, P
artinya persisten atau menyelesaikan tugas dengan gigih serta tidak berhenti
sampai di satu titik saja. Tidak puas hanya sampai batas tertentu saja. Harus ada kelanjutannya. Jika berhenti pada batas tertentu, maka akan hilanglah target berkelanjutan yang menjadi ciri pengembangan literasi. Begitulah Pak Ihsan memberikan api
semangat kepada peserta TOT Fasda. Semoga seluruh peserta yang mengikuti TOT Fasda ini mampu kelak mengemban tugas yang diamanahkan.***