2 Views

BERITA duka, Rabu (07/12/2022) malam. Innalillahi wainna ilaihi rojiun, itulah kalimat yang beredar di media sosial malam ini. Saya baca di beberapa akun. Semula rasa tidak percaya. Tapi itulah yang nyata, dia telah tiada. Sahabat kita, abang atau adik kita, H. Yudi Khaidir itu telah berpulang kerahmatullah di RSBT (Rumah Sakit Bakti Timah) sekitar pukul tujuh malam. Tepatnya pukul 18.50 WIB. Itulah waktu yang tertulis di salah satu akun FB yang berteman dengan saya.
Masih berpakaian solat sehabis isya di Ubudiyah, malam ini saya langsung berangkat ke rumah duka, di perumahan TMK (Taman Mutiara Karimun). Ternyata sudah begitu ramai pelayat di halaman rumah belyau. Duduk sebentar di luar rumah di kursi yang disediakan, saya masuk ke dalam rumah. Almarhum Yudi sudah terbaring kaku di ruang depan rumahnya. Wajah-wajah duka bermata sembab duduk di sekeliling Yudi, suami Epi Suryati. Isterinya itu masih tampak memandang lurus ke arah suaminya. Setiap temannya hadir dan bersalaman, dia akan menyambut dengan tangis duka.
“Turut berdukacita atas meninggalnya Bapak Yudi Khaidir suami ibu Epi Suryati di RSBT Tebing Rabu, 07 Desember 2022 pada Pukul lebih Kurang 18.50, Semoga Almarhum Husnul khatimah diampuni dosanya dan diterima segala amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalnya diberikan kesabaran dan keikhlasan Amiin ya Allah.” Kalimat inilah yang terakhir saya baca tadi sebelum melayat ke rumah duka. Kini saya menyaksikan langsung sahabat kita ini.
Selamat jalan, sahabat. Engkau adalah teman baik kami. Selama satu dekade (1999-2010) menjadi wartawan di Batam Pos, Yudi telah membantu masyarakat untuk banyak tahu tentang berbagai hal yang ditulis di media cetak itu. Sebagai pelanggan tetap Batam Pos waktu itu, saya merasakan betapa besar jasa wartawan ini untuk masyarakat.
Seorang temannya, sesama wartawan Batam Pos, Tri mengatakan bahwa Yudi adalah seorang sahabat dan mitra kerja yang paling baik. Katanya, selama bermitra dengan Yudi dia merasakan betapa susah- senang itu dijalani bersama-sama. Saya sendiri tahu persis bagaimana Yudi sebagai seorang yang pekerja keras dan penuh semangat.
Satu hal yang saya rasakan, setelah kembali dari Tanah Suci sehabis menunaikan ibadah haji, dia lebih tenang. Saya mendengar kalau dia juga sudah istirahat sebagai awak media. Dia menyibukkan dirinya di toko. Kesehariannya terlihat lebih tenang dan jauh dari hiruk-pikuk yang dulu menjadi bagian hidupnya. Selamat jalan, Yudi, sahabat kami. Kami berdoa, semoag jalanmu dimudahkan menghadap Allah dan ditempatkan-Nya di dalam syurganya, kelak.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *