SETELAH masa bakti kepengurusan Masjid Al-Ubudiyah, Wonosari di bawah kepemimpinan H. Supardi berakhir pada November 2022 ini maka pengurus ini langsung membentuk panitia pemilihan pengurus baru untuk masa bakti 2022-2025. Abdullah, Sekretaris Pengurus diamanahkan sebagai ketua panitia. Segala persiapanpun dibuat sejak sepekan lalu.
Rabu (30/11/2022) malam adalah waktu pemilihan ketua yang ditetapkan panitia. Maka berkumpullah masyarakat Wonosari, Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral di Masjid Al-Ubudiyah Wonosari. Kata panitia, ada 90-an orang yang diundang sebagai representasi masyarakat Wonosari. Mereka adalah perwakilan dari tiga RT dalam RW 07, Wonosari.
Sesuai rencana dan ketentuan awal, setiap RT harus mengajukan satu nama kandidat calon ketua pengurus. Ternyata hanya RT 02 saja yang mengajukan kandidat calon malam ini. Dua RT lainnya (RT 01 dan RT 03) tidak mengajukan dengan alasan kebanyakan tokoh yang diharapkan menolak untuk menjadi Ketua Pengurus Masjid.
Akhirnya satu nama itulah yang dibahas malam pemilihan itu. Perdebatan menjadi sengit karena di luar dugaan, tidak cukup calonnya. Tadinya akan dilakukan pemilihan langsung secara demokratis dari tiga calon. Hanya saja, karena satu calon saja yang ada, maka disepakati aklamasi dengan sebelumnya terjadi perdebatan agak sengit.
Punca perdebatannya adalah karena ada yang berharap ada calon lain selain satu calon ini. Bahkan ada RT yang malah meminta ketua lama dicalonkan kembali. Lalu ditanyakan, apakah ketua lama bersedia? Pak Supardi tidak bersedi kalau harus melalui pemilihan berhadapan dengan calon yang sudah ada. Dia bersedia menjadi ketua untuk ketiga kali jika ditunjuk. Bukan dipilih.
Sementara calon yang ada malah mengatakan kalau kesediaannya dicalonkan karena skenario awal itu setiap RT ada calon. Dia sudah menyimpulkan bahwa dua calon dari dua RT lainnya pasti orang yang kualitasnya di atas dia. Begitu dia berpikir. Sehingga dia tidak akan terpilih. Dan tidak akan menjadi ketua. Tapi karena ternyata tidak ada calon lain, dia malah menjadi serba salah. Ditolak tdak enak, kalau diterima berarti berbeda dengan pikiran awalnya.
Akhirnya, setelah perdebatan yang mengarah ke debat kusir, Mas Sukemi, sang calon tunggal bersedia. Dan sebgian besar peserta rapat sepakat menerima dia sebagai Ketua Pengurus yang baru menggantikan Pak H. Supardi. Terpilihlah dia secara aklamasi. Tidak harus melalui pemilihan dengan bersaing dengan calon lain. Kepadanya diberi waktu 14 hari ke depan untuk menyusun kepengurusan baru, Pengurus Masjid Al-Ubudiyah Wonosari masa bakti 2022-2025.***