Rapat Singkat Berkeputusan Berat

JUMAT (24/06/2022) malam, bakda isya pengurus Masjid Al-Ubudiyah, Wonosari, Meral menghelat rapat. Rapat singkat tapi keputusannya cukup padat dan kuat. Meski terasa berat, peserta rapat sepakat keputusan itu mesti dibuat. Tujuannya agar segera terasa manfaat.

Rapat dibuka oleh Sekretaris Pengurus Masjid Al-Ubudiyah, Pak Abdullah dengan menyebutkan agenda rapat. Lalu dilanjutkan oleh Pak Supardi, Ketua Pengurus Masjid untuk memimpin rapat selanjutnya. Ada dua agenda yang disampaikan, evaluasi pembangunan masjid dan persiapan Idul Adha 1443. “Seperti sudah disampaikan Sekretaris tadi, ada dua agenda kita malam ini. Semoga kita bisa menyepakati,” kata Pak Pardi memulai rapat.
Sebelum pembahasan persiapan Idul Adha yang waktunya kurang-lebih dua pekan saja lagi rapat terlebih dahulu membahas pembangunan masjid baru di tapak lama yang saat ini masih terkendala pada kubah. Sebelum kubah terpasang, atau atap sementara maka masjid belum bisa difungsikan meskipun sifatnya sementara. Sejatinya masjid sudah bisa dipakai meskipun belum sempurna selesai. Setelah empat tahun, kini masjid baru itu sudah kelihatan wujudnya. Dinding sekeliling sudah selesai kecuali dicat saja lagi. Lantai sudah disemen meskipun belum bertekel. Harusnya dapat difungsikan kalau saja atapnya selesai.
“Kita sebenarnya sudah bisa menggunakan masjid kita untuk sementara. Tapi atapnya masih bolong di tengah-rengahnya.” Begitu kata salah seorang peserta rapat. Peserta rapat setuju kalau pembangunan kubah itu menjadi prioritas ke depan ini. Meskipun biaya kubah diperkirakan cukup besar dengan akan menelan biaya kurang-lebih 300-an juta, namun semua peserta sepakat ini harus dikejarkan. Bagaimanapun caranya. Ketua pengurus juga sangat ingin begitu karena kepengurusannya juga segera akan berakhir.
Ruang kubah itu persis di tengah-tengah masjid dan tentu saja akan kehujanan jamaah jika dipaksakan dipakai dan tepat datangnya hujan. Kubahnya sendiri berukuran lumayan besar. Hampir tiga per empat dari ukuran msjid bagian tengah adalah kubahnya. Tahun lalu, ketika solat Idul Adha dipersiapkan di ruang masjid baru, nyatanya pagi itu turun hujan. Dan sajadah serta tikar yang sudah dibentangkan, harus digulung lagi.
Keputusan berat yang akhirnya diambil oleh rapat malam itu adalah, pengurus akan membuat kupon pembangunan kubah dengan harga per lembar kuponnya senilai Rp 1.000.000 (satu juta rupiah). Kupon ini nanti akan disosialisasikan ke masyarakat Wonosari (RW 07, RT 1,2 dan 3 Kelurahan Baran Barat ) Kecamatan Meral. Diharapkan setiap rumah tangga mengambil minimal satu lembar kupon dan dapat diangsur membayarnya selama empat bulan. Artinya setiap bulan bisa dicicil senilai Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Dengan jumlah KK di Wonosari sebanyak 600-an, jika 80 persen menyanggupi maka kubah itu dapat segera diwujudkan dalam empat bulan ke depan sejak kesepatakan itu dibuat.
Inilah kesepakatan yang sangat berat. Peserta rapatnya tidak semua penduduk Wonosari. Hanya beberapa orang pengurus dan jamaah plus Ketua RT. Apakah kesepakatan ini akan dapat diterima oleh seluruh warga se-RW 07 Wonosari? Inilah beratnya. Target kupon adalah seluruh warga sementara keputusannya belum dihadiri oleh seluruh warga. Untuk itu akan ada rapat lagi setelah ini. Intinya, pengurus dan peserta rapat malam inis udah sepakat.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *