2 Views

PENGUMUMANNYA berbunyi begini, “Assalamu’alaikum wr. wb. Bapak/ibu yang dirahmati Allah SWT mohon maaf kepada bapak/ibu sekalian sekedar informasi bahwasanya SAFARI RAMADHAN RTDH malam ini hari selasa 5 april 2022 bertempat di masjid NURUL IMAN adapun sebagai PENCERAMAH : ananda RIFQI ABDILLAH. Dan sebagai IMAMNYA : ananda RAMADHANI SAPTA PRATAMA. Bagi bapak/ibu yang ingin mengikuti SAFARI RAMADHAN kita dipersilahkan .  Semoga urusan kita semua di permudah oleh Allah SWT aamiin ya rabbal alamin. Sekian informasi dari kami, Terima kasih atas perhatian, wassalamualaikum wr. wb”  Tulisan itu sebagaimana aslinya. Tanpa editing tata bahasnya.

Pengumuman itu dishare di Grup WA Pengelola Rumah Tahfiz Darul Huffaz (RTDH) yang dimuat oleh salah seorang gurunya, Ustaz Ali Syahbana. Tentu saja dimaksudkan untuk memberi informasi kepada anggota grup. Anggota grup sendiri adalah para wali santri RTDH dan pengelola serta gurunya. Saya membaca pengumuman itu dengan antusias karena menjadi bagian dari grup tersebut. Bagi saya itu tidak semata pengumuman, tapi ada info penting yang layak diketahui masyarakat.

Pertama, sejak tahun –Ramadhan 1442– lalu RTDH mulai mengirimkan santrinya ke beberapa masjid di Kecamatan Karimun untuk tampil di tengah-tengah masyarakat. Ini program tambahan RTDH yang sebelumnya fokus membimbing anak menjadi hafiz (penghafal alquran) saja. Mereka dibagi dua, sebagai penceramah dan sebagai imam. Santri yang berkemampuan menyampaikan tausiah maka dia akan ditunjuk sebagai penceramah. Sedangkan yang bacaannya cukup bagus dan fasih untuk menjadi imam, diberi amanah sebagai imam. Mereka diterjunkan dalam kegiatan Safari Ramadhan RTDH.

Program yang dirintis untuk memberikan pengalaman kepada santri dalam praktik imam dan muballigh ternyata didukung oleh wali santri. Santri RTDH sendiri adalah siswa-siswa dari SD-SMP IT Darul Mukmin yang ingin memperdalam bacaan alqurannya sebagai hafiz. Jadi, SD dan SMP IT (Islam Terpadu) Darul Mukmin secara langsung juga membina siswa-siswanya untuk menjadi hafiz. Menyebut santri RTDH artinya sama dengan siswa sekolah Yayasan Darul Mukmin.

Tahun ini ada 4 orang siswa yang diberi amanah menjadi imam dan 11 orang lainnya dipersiapkan untuk menjadi penceramah. Itu keterangan dari Pimpinan RTDH, Muhammad Nuh yang sehari-hari juga sekaligus menjadi guru alquran di SMP IT Darul Mukmin. Pak Nuh dibantu oleh Ustaz Ali Syahbana bertugas untuk membimbing santri RTDH selama ini. Seluruh siswa –SD dan SMP– Darul Mukmin yang ingin menjadi hafiz, dapat mondok di RTDH sambil tetap sekolah di SD atau SMP IT Darul Mukmin. Ini program Yayasan yang ditekankan Pembina Yayasan, Pak Muhammad Hasbi untuk dilaksanakan. Kepada orang tua hanya diminta membayar biaya makannya saja, sementara biaya sewa kamar, listrik, air dan lainnya digratiskan atau ditanggung (disubsidi) oleh yayasan.

Harapan dari Pembina Yayasan Darul Mukmin (YDM), Dr. H. Muhammad Hasbi, MSi yang sehari-hari mengabdi di Pemerintahan Provinsi Kepri, “RTDH adalah bagian dari Yayasan Darul Mukmin karena didirikan sebagai usaha membina anak-anak sekolah di yayasan untuk menjadi penghafal alquran.” Hal itu selalu disampaikan kepada manajemen yayasan, para guru dan karyawan YDM untuk disukseskan. 

Katanya, “Anak-anak yang bersekolah di Darul Mukmin juga diharapkan mampu menjadi penghafal alquran selain kemampuan membacanya. Rumah Tahfiz itu kita buat sebagai usaha untuk melahirkan haifz alquran dari sekolah Darul Mukmin.” Pernyataan itu selalu diingatkan kepada semua pihak yang terlibat di YDM dan di RTDH. Program melahirkan imam dan dai adalah kelanjutan program rumah tahfiz itu sendiri. Semoga kelak akan lahir anak-anak yang hafal alquran sekaligus mampu berceramah dan menjadi imam solat.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *