BAHWA bulan Sya’ban adalah salah satu bulan yang mulia selain bulan Ramadhan pasti sudah kita (muslim) pahami. Bahwa dianjurkan banyak beramal-ibadah pada bulan Sya’ban sebagaimana Nabi Muhammad melaksanakannya juga sudah sama-sama diketahui. Dan salah satu waktu yang diyakini memiliki kekhususan dalam bulan bulan Sya’ban adalah pada malam ke-15 atau setengah dari bulan yang mulia ini. Kita sebut dengan nisfu Sya’ban. Sudahkah kita melaksanakannya untuk bulan Sya’ban tahun 1443 (2022) ini? Itulah pertanyaannya.
Di Masjid Al-Ubudiyah, Wonosari, Kecamatan Meral kegiatan Nisfu Sya’ban dilakukan dengan sederhana saja. Selepas solat magrib di hari Kamis (17/03/2022) itu lalu ada solat sunat Nisfu Sya’ban. Tidak semua jamaah magrib itu ikut melaksanakannya. Mungkin meragukan solat dua rakaat sebelum doa magrib yang dibawakan Pak Imam itu.
Lalu acara berikutnya adalah yasinan. Membaca surah Yasin dengan doa-doa yang disampaikan untuk melengkapi bacan surah Yasin. Pembacaan surah Yasin secara bersama yang diikuti oleh belasan orang jamaah magrib itu berlansgung antara magrib menjelang isya. Dipandu oleh seorang jamaah, Mas Arifin pembacaan surah Yasin dilakukan sebanyak tiga kali. Harapannya, sebagaimana disampaikan oleh pemandu yasinan adalah meminta kepada Allah untuk kesehatan dan kekuatan sehingga Allah kabulkan untuk sampai ke bulan Ramadhan. Harapan lainnya, beroleh rezeki yang cukup dan berkah serta berharap kirianya Allah mematikan dalam keadaan Islam.
Yasinan di malam nisfu Sya’ban bukanlah tradisi berlebihan. Jika Nabi mencontohkan pemuliaan Sya’ban dengan begitu instens beramal, termasuk melaksanakan puasa bagaikan puasa di Bulan Ramadhan, sejatinya kita sebagai umatnya juga membuktikan pemuliaan Sya’ban ini dengan melaksanakan amal-ibadah yang disukai Allah. Dan membaca ayat-ayat Allah, khususnya dengan memilih surah-surah yang disebutkan sebagai surah utama di dalam alquran tiada lain tujuannya adalah untuk mendapatkan berkah dan maghfirah dari Allah. Keyakinan akan dikirimnya buku catatan amalan kepada Allah di malam ke-15 kiranya tidak menimbulkan sesalan kita karena lalainya kita memanfaatkan kemuliaan Sya’ban.***