MENJELANG Ramadhan tiba, kurang dari satu bulan lagi, kita akan selalu memperbanyak amal-ibadah kita yang bersinggungan dengan iman, akhlak dan hal-hal berkaitan dengan hati serta jiwa. Secara pisik (badan) kita pasti akan berusaha untuk sehat dan kuat menghadapi puasa nanati. Kesehatan pisik memang diperlukan untuk memastikan kemampuan (kesehatan) berpuasa kita. Tapi secara mental psychis inilah persiapan yang cukup berat sebenarnya.
Tentu saja ada banyak godaan yang akan menghalangi keinginan kita dalam beribadah. Perasaan malas, kurang bersemangat, terlalu sibuk dengan pekerjaan duniawi dan lain sebagainya adalah beberapa contoh godaan non pisik yang dapat menghalangi aktivitas amal-ibadah. Dan harus kita ingat, satu makhluk Allah yang diciptakan-Nya justeru akan menjadi penghalang berat kepada kita dalam melaksanakan amal-ibadah. Itulah syetan dan iblis.
Sangat banyak peringatan Allah kepada hamba-Nya tentang syetan sebagai musuh manusia di hadapan Allah. Banyak ayat menegaskan tentang syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Sebagaimana banyak ditulis dan diulas para ulama bahwa syetan, itu merupakan makhluk ciptaan Allah yang memang ditugaskan-Nya untuk menggoda manusia agar terbawa melawan Allah. Dikatakan dalam kitab suci kalau syetan, itu selalu memiliki banyak cara untuk menggoda kita, manusia.
Bahwa syetan adalah musuh terbesar bagi umat manusia, itu sudah nyata dan terang bagi kita yang beriman seperti yang ditegaskan Allah. Oleh karena itu maka syetan pun akan masuk ke dalam hati setiap kita, manusia. Dan makhluk ini tidak hanya masuk ke hati orang mukmin tapi juga kepada orang kafir sekalipun. Dikatakan dalam kitab suci kalau seytan itu akan terus melakukan upaya untuk membawa hasutan, keburukan, dan kejahatan ke dalam diri manusia, dan akan berusaha menjerumuskannya agar masuk kedalam api neraka. Ini sudah sumpah dari syetan.
Kisah Nabi Adam (manusia pertama yang diciptakan Allah) dan Bunda Siti Hawa adalah kisah yang membuktikan betapa godaan syetan itu memang ada. Sebagaimana sudah sama-sama kita ketahui, bagaimana Nabi Adam dan isterinya Siti Hawa akhirnya diusir dari syurga karena termakan hasutan dan godan syetan. Sudah ada larangan untuk tidak memakan buah khuldi, nyatanya syetan mampu menggoda Adam dan Hawa untuk melanggar larangan itu. Itulah kisah awal bagaimana syetan menggoda manusia.
Mengutip firman Allah pada surah Al-Baqoroh ayat 36 yang maknanya, “Syetan akan memukul dan menyerang manusia dari segala arah, sehingga manusia tak berdaya dan menjadi kufur kepada Allah,” atau ayat lainnya, misalnya pada surah Al-A’raf ayat 17 yang maknanya, ”Kemudian saya (syetan atau iblis) akan mendatangi mereka (manusia) dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur atau taat,” maka keyakinan kita tidak rusak sedikitpun perihal keberadaan syetan sebagai penggoda manusia.
Oleh karena itu, guru-guru kita, para ulama dan para cerdik-pandai dalam agama memberikan peringatan kepada kita agar berhati-hati dengan godaan syeten. Perlu kita pahami ada banyak tempat dan cara syetan menggoda kita agar terbawa cara mereka. Dikutip dari laman hajinews.id yang melansir dari rumaysho, ada empat pintu utama syetan untuk menggoda kita, yaitu,
1. Banyak Memandang Lawan Jenis;
Ternyata syetan menjadi pandangan atau cara memandang sebagai salah satu pintu masuk untuk menggoda manusia. Syetan akan menggoda manusia dengan aneka cara yang salah satunya dari pandangan. Terkhusus memandang lawan jenis. Seorang laki-laki memandang perempuan atau sebaliknya. Dari sini terbuka kemungkinan timbulnya nafsu dan dari nafsu yang tidak terkendali itulah lahirnya dosa.
Satu hal yang diperintahkan Allah kepada manusia agar terpelihara dari pandangan yang salah adalah dengan cara berjalan menunduk. Kita baca firman Allah pada surah An-Nur ayat 30 yang maknanya, ”Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya.” Atau pada surah yang sama ayat berikutnya, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya.” Itu membuktikan Allah sudah mewanti-wanti kita agar terjaga pandangan yang mengarah kepada munculnya nafsu.
2. Terlalu Banyak Bicara;
Satu hal yang penting diingat bahwa ternyata syetan menggunakan kata-kata manis untuk menipu manusia. Kadang manusia akan lebih banyak berbicara, dan ucapannya terkadang akan banyak membicarakan orang lain. Di sinilah masuknya strategi syetan agar kita terjerumus ke dalam perangkap dia.
Oleh karena itu perlu kita menjaga bicara kita. Menjaga bicara atau ucapan adalah hal yang dianjurkan oleh agama, karena perkataan adalah alat yang paling kejam dalam menyakiti hati orang lain. Kata peribahasa orang tua-tua, luka oleh senjata bisa diobati, tapi luka oleh lidah tidak sembuh selamanya. Ingat, salah berbicara dapat menimbulkan fitnah, seperti membicarakan orang lain baik dalam kebaikkannya atau pun kejelekannya. Maka janganlah suka terlalu banyak berbicara jika itu tidak ada gunanya.
3. Banyak Makan (Rakus);
Allah lengkapi diri kita dengan hawa nafsu, pada hakikatnya berguna untuk kepentingan kita. Bukan hanya nafsu syhwat tapi nafsu lainnya termasuk nafsu makan, itu penting bagi manusia. Sebagai umat muslim, menjaga hawa nafsu itu ternyata juga penting karena akan menyadarkan kita kepada Sang Kholiq yang memberi nafsu. Dan dengan itu kita akan menggunakan nafsu dengan sebaik-baiknya.
Kekeliruan menggunakan nafsu, khususnya dalam nafsu makan ternyata sangat buruk efeknya kepada kita. Banyak makan atau menjadi rakus ternyata itu merupakan sifat syetan. Umat Islam dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw untuk makan secukupnya saja. Kata Nabi dalam salah satu hadits, “Makanlah jika kamu lapar dan berhentilah sebelum kamu kenyang”. Artinya jangan berlebih-lebihan.
4. Terlalu Banyak Bergaul (Tak Terbatas);
Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain dalam segala urusannya. Termasuk kebutuhan bergaul. Hanya saja, bergaul merupakan salah satu jalan syetan menjerumuskan manusia. Tentu saja jika pergaulannya tidak terkontrol atau tidak terbatas. Disebut juga dengan pergaulan bebas.
Pergaulan yang tak terbatas (tak ikut aturan) akan cenderung berbuat maksiat. Dari informasi pergaulan, didapatkan info tentang perjudian, pencurian dan lainya. Itulah jalan yang akan dipakai syetan untuk menjerumuskan manusia.
Tentu masih ada cara dan tempat tertentu lainnya yang akan dipakai syetan sebagai jalan menjerumuskan manusia. Maka, waspadalah hendaknya kita. Khusus menyambut Ramadhan yang akan bersama kita, marilah kita jaga betul diri kita untuk tidak sampai tergoda oleh syetan Semoga Allah senantiasa melindungi kita dan keluarga serta sahabat-sahabat kita.***