MENGACU kepada salah satu hadits Nabi perihal sifat dan sikap jelek yang ditampilkan manusia, ada banyak sikap jelek yang diingatkan untuk dihindari. Sikap takabbur dan sombong, misalnya adalah salah satunya. Selain itu sikap suka mengganggu atau dengki juga merupakan sikap yang jelek. Jeleknya itu adalah karena akan merusak nilai-nilai ibadah kita. Ibadah yang dimaksudkan untuk mendapatkan pahala, tapi pahalanya menguap atau hilang begitu saja oleh sikap dan sifat itu. Pahala yang ada malah terbakar. Sejatinya dosa yang mesti dibakar.
Setidak-tidaknya ada dua sikap atau tindakan yang dapat merusak atau membakar pahala ibadah yang kita lakukan. Tersebab tindakan itu maka pahala ibadah yang dijanjikan Allah akan hilang dan menguap begitu saja. Pahala kita akan lenyap dan akan menjadi sia-sia. Itulah dengki dan sombong. Mengapa pahala bisa terbang atau hilang? Dalam hadits yang maknanya sebagai berikut,
“Tidak akan masuk syurga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi kesombongan.” Lalu seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya laki-laki menyukai apabila baju dan sandalnya bagus. Apakah ini termasuk kesombongan?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu bagus. Menyukai yang bagus. Kesombongan itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia (lainnya).” (Riwayat. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud), Nabi dengan jelas mengatakan bahwa sombong dalam arti menolak kebenaran dan merendahkan orang lain adalah sikap yang akan merusak pahala kita. Inilah pembakar pahala yang harus dijauhi.
Mari kita ulang ulas dua sikap dan sifat manusia yang dengan mudah merusak pahala, yaitu:
1. Dengki;
Pada hadits lain dikatakan bahwa riya’ aalah sikap yang dapat membakar pahala. Tapi ada hal lain yang akan membakar habis amalan yang kita lakukan bagaikan api membakar daun kering, yaitu sikap dengki. Dikatakan, meskipun kita rajin shalat, sering berpuasa, sudah haji dan berkali-kali umroh namun jika di dalam hati kita terdapat sifat dengki maka amalan kebaikan yang pernah dilakukan akan terbakar habis. Dengki artinya selalu membuat situasi tidak baik bagi orang lain. Demi keuntungan pribadi tidak segan-segan melakukan perbuatan curang kepada orang lain, artinya itulah dengki.
2. Takabbur.
Sifat takabbur ini merupakan sifat yang dapat menghancurkan amalan kebaikan kita. Bahkan termasuk menghancurkan orang yang takabbur itu sendiri. Meskipun kita banyak melakukan amalan baik kepada Allah dan makhluk lain kedudukannya akan lebih buruk dibandingkan orang yang banyak melakukan maksiat dan dosa tetapi kemudian ia bertaubat kepada Allah. Nah, lho sungguh mengerikan.
Justru seorang pendosa yang bertaubat kepada Allah walaupun amalan kebaikan yang dilakukannya tidak banyak ia akan mendapatkan kebaikan yang luar biasa dari Allah Ta’ala. Itu janji seperti salah satu firmannya di albaqoroh (222) yang bermakna, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” Artinya kita tidak bisa membanggakan aneka ibadah kita yang banyak tapi bersikap sombong atau takabbur. Nauzubillah.
Dari catatan singkat itu dapat kita pahami bahwa sifat dan sikap dengki dan takabbur wajib dijauhi agar setiap amalan kebaikan yang telah kita lakukan tidak menjadi sia-sia. Sesungguhnya amalan yang sedikit tetapi dilakukan dengan ikhlas semata karena Allah akan lebih disukai Allah dibandingkan amalan yang banyak tetapi dengan kebaikan yang dilakukannya justeru membuat diri kita sombong. Nauzubillah.***.