Diajak Suami Jalan-jalan ke Bali (9)


Bag 9 Ke Pantai (Kuta, Tanah Lot, Batu Bolong)  

Oleh Dra. Hj. Yulita Muaz

Setelah seharian kami menjelajahi daerah pegunungan, kami pun kembali ke hotel. Di hotel istirahat saja. Anakku sambil baring-baring nonton tv, suamiku baca majalah, dan aku asyik dengan HP sambil buka google.
“Pi, kapan kita ke Jakarta?” tanya anakku.
“Maunya kapan, . Oh … ya.., Papi belum bawa Mami ke Pantai Kuta.”
“Oh … Ya, Pi, kita belum jalan jalan ke wisata pantai. Hoooreeee,” kataku.
Aku langsung lihat di google, aku buka maps, lihat peta pulau Bali. Pulau Bali terletak di sebelah timur Jawa Timur dengan luas 5.700 km persegi. Bagian tengah dari barat ke timur berupa daerah pegunungan, antara lain Gunung Batur dan Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Bali. Di Pulau Bali juga banyak terdapat sungai, salah satunya sungai Ayung yang panjangnya 62,5 km bermuara di selat Badung.
Peta terus kuamati, di sepanjang pantai selatan yang berhubungan langsung dengan samudera Indonesia. Berjejer objek-objek wisata pantai antara lain, Uluwatu, Pantai Jibaran, Pantai Kuta, Tanah Lot, Pantai Batu Bolong dan masih banyak yang lain.
Setelah sarapan pagi, kami langsung menuju objek wisata pantai. Bli membawa mobil tidak lambat dan tidak pula terlalu laju. Aku teringat, dan aku tanya, bli itu daerah yang di bom itu dimana? “Oh ya Bu, nanti kita lewat situ, itu namanya kampung Legian yang terletak di kelurahan Legian, kecamatan Kuta, kabupaten Badung Bali.”
Disepanjang pinggir jalan Legian berjajar toko toko yang menjual souvenir, banyak kafe, hotel.  Banyak bule di sini ada yang joging,  berjalan dan banyak juga yang duduk duduk di kafe. Mereka santai, terlihat  kampung ini kampung bule, tak terlihat orang kita di sini. Suasananya natural tidak terlihat hiruk-pikuk.
Perjalanan dilanjutkan menuju pantai Kuta. Mobil diparkir, kamipun memasuki area pantai Kuta.
Kami mencari payung santai untuk duduk. 
“Mau minum apa?” tanya suamiku. 

“Mau minum air kelapa muda,” kataku.
“Mau minum apa, Bli,” tanya suami ku. 

“Minum kopi aja pak,” kata bli. Dan setelah semua minuman datang, langsung dibayar oleh suamiku. Eeeehhh, ternyata kelapa muda satu harganya 50 ribu rupiah, kopi 1 gelas 5 ribu rupiah.
Pantas bli minta kopi, ternyata harga kelapa muda lebih mahal dari pada harga secangkir kopi. Sambil minum kelapa muda kami menikmati keindahan pantai.
Pantai Kuta mempunyai hamparan pantai yang sangat landai, dan bibir pantai sangat luas, dengan pasir putihnya. Di bibir pantai ini tempat berenang, diujung bibir pantai dipasang bendera, sebagai area batas berenang.
Pantai Kuta berhadapan langsung dengan samudera Indonesia, di ujung bibir pantai terdapat deburan ombak yang cukup tinggi. Di siitulah orang terutama bule bule bersilancar, mereka sangat lincah sekali, mendaki ombak, turun dan muncul lagi, aku dan anakku asyik memperhatikan orang bersilancar.
Banyak juga tourist baring baring di kursi santai, mereka berjemur  menghangatkan badan, sambil memandang ke tengah laut. Aku dan anakku berjalan menyusuri pantai, pasirnya lembut putih, kami berjalan dilaut dangkal, hanya ada riak riak ombak.
 Haiii aku melihat touris perempuan berjalan, santai saja tak pake bra, mereka tidak risih, yang tua yang muda berjalan di pasir putih. Apakah ini yang selalu disebut sumur. ya terjawablah sekarang, itulah sumur. Aku terus mengamati, dalam pandanganku mereka seperti anak anak” yg tidak ada menimbulkan gelora.
Kuarahkan pandangan sepanjang pantai, setiap jarak kira kira 5 meter berjejer payung payung, payung itu dipenuhi para touris, kebanyakan mereka berpasangan, mereka bercengkrama sambil menikmati air kelapa muda.
Sedang asyiknya kami memperhatikan suasana pantai Kuta, datang seorang ibu” , bu mau pijat, nanti badan ibu enak, saya pijat pakai minyak, saya berfikir, bagaimana pula pijat disini, saya pakai baju muslim, dengan halus saya tolak, maaf ya bu, saya tidak pijat, kataku.
Setelah puas kamipun meninggalkan pantai Kuta, dan kami menuju pantai lain yaitu pantai Tanah Lot.

 

Pantai Batu Bolong

PANTAI TANAH LOT
Pantai tanah Lot berhadapan langsung dengan samudera Indonesia, daerahnya berbatu batu.
Saya tanya bli, Tanah Lot itu apa artinya, bli menjelaskan. Tanah Lot itu daratan yang ada ditengah laut bu.
Artinya ketika air laut serut telihatlah bongkahan bongkahan batu, di ujungnya terdapat bongkahan batu seperti bukit, bukitnya kecil,
Ketika air surut orang bisa menuju kebukit tengah laut. dan ketika air pasang bongkahan bomgkahan batu tertutup air laut.
Sebelum memasuki area Tanah lot, terdapat pintu gerbang yang penuh ukiran ukiran Bali, banyak tourist befoto di gapura.
Aku perhatikan, yang banyak kesini tourist dari Taiwan dan Cina, tak terlihat bule, semua kebanyakan touris dari Asia timur. mereka ramai sekali datang untuk menikmati deburan ombak Tanah Lot.
Sambil duduk duduk di batu, kami memandang deburan ombak yang menghempas ke bukit. Ombaknya menggila, tinggi, besar dan berbuih.ombak seolah olah mengejar ke tanah lot, menghempas dan surut kembali.
Setelah puas menikmati hempasan ombak, kami meninggalkan tanah lot.
Di jalan pintu keluar berderet toko toko souvenir, macam macam yang dijual, ada batik bali, kaos bali, ada piring bali, ukiran dari kayu, anyaman rotan, lukisan dll.aku memilih piring bali yang unik, anakku kain bali, mii mau beli ini kata anakku. Ya ambil saja kataku.
Kami memborong barang barang yang tak ada di daerahku
Suamiku asyik melihat ukiran kayu yang unik,
Eeeh kataku, itu untuk apa ?. adalah kata jawab suamiku.
 Suamiku mengambil yang hitam dan yang coklat, yang hitam Afrika, yang coklat Indonesia, aku tertawa terpingkal pingkal.
Bli mau ini dua, utuk apa itu kataku, setelah dibungkus dan dibayar, baru suamiku cerita, itu pesanan dari kawan yang bekerja di dinas kesehatan, dia minta tolong belikan si Afrika dan Indonesia. Ini digunakan sebagai alat peraga ketika sosialisal keluarga berencana.
PANTAI BATU BOLONG.
Aku perhatikan kenampakan-kanampakan alam yang ada di Pulau Bali unik, awannya terlihat seperti lukisan hewan di langit, pantainya, terdiri dari pantai yang terjal dan bukit bukit batu yang menjorok ketengah laut. Jarak pantai Batu Bolong dengan Tanah Lot, tidak begitu jauh. Struktur alamnya hampir sama, terdapat bongkahan  batu memanjang ketengah laut, ujungnya terlihat seperti bukit. dibawah bukit terlihat lobang, yang tembus kesebelahnya, fenomena alam ini disebut batu bolong. 
Alamnya sangat menarik, batu itu merupakan hamparan dari karang hitam yang menyatu dengan tebing. Pasirnya halus kehitam hitaman.gerakan air laut tidak begitu besar, hanya buih buih yang terlihat. Di sini banyak juga tourist yang datang, mereka mengambil kamera dan berfoto dengan latar batu bolong.  
MENUJU PULANG.
Setelah menikmati laut Batu Bolong, perut pun sudah terasa lapar.
“Pi, kita makan dimana?” kataku. Oh … Aku ingat anakku yang perempuan satu lagi dia sudah pernah ke Bali, ia selalu cerita, di Bali ada makanan Daerah Bali, Ayam Batutu.
“Gimana, Pi, kita makan ayam batutu saja?” kataku, “Gimana Yit , bolehlah pi.” Mobilpun dibelokkan ke tempat makan-makan yang khusus menyediakan ayam batutu.
“Mau ayam apa, Buk?” Aku bingung, yang aku tau ayam batutu. “Oh ibu mau yang digoreng atau yang direbus?” Kami semua milih yang digoreng. Di situ aku melihat ibu makan di sini, mereka pakai jilbab, bearti tempat ini untuk semua orang. Lega hatiku, alhamdulillah.
Selanjutnya kami siap siap untuk  kembali. Sebelum menuju hotel, suamiku minta pada bli, untuk mengantarkan ke jembatan, yang dikenal dengan tol laut. Jembatan ini bernama Tol Bali-Mandara. Tol ini menghubungkan tiga daerah, Bandara Ngurah Rai, Benoa dan Nusadua. Jembatan ini ketika air laut pasang posisinya berada ditengah laut. Tapi saya kurang menikmati jembatan ini, keadaan air laut surut, jembatan terlihat berdiri di daratan lumpur. Badan sudah capek, matapun ngantuk.
“Beli oleh-oleh, Mi.” 

“Gimana, Yid, mau oleh oleh?” 

“Iyalah, Mi,” kata anakku. Teman Iyid banyak yang pesan pay susu, bli mengarahkan mobilnya ke pusat penjualan oleh-oleh. Di situ tertulis PUSAT OLEH OLEH BALI ” KRISNA “. Setelah selesai kami pun siap kembali besoknya ke Jakarta. 
Itulah parjalanan wisata Tiga Hari Lima Malam di Bali. Ini adalah perjalanan wisata ke Pulau Bali, bulan April tahun 2017 yang kami nikmati bersama sekeluarga. Alhamdulillah, sungguh besar anugerah-Nya.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *