2 Views
Catatan: Hj. Neneng Sudarsih
Dua tahun yang lalu saya mendapat telpon dari Umar, salah seorang siswa saya di SMA Negeri 1 pada tahun 1987/1988 lalu. Sedihnya, sekarang dia sudah almarhum, mendahului kita beberapa bulan yang lalu. (Alm) Umar waktu itu meminta nomor HP guru-guru yang pernah mengajar listing (angkatan) mereka, angkatan 87-90, khususnya guru-guru yang berdomisili di Tanjungbatu – Tanjungbalai. Katanya dia ingin menghubungi, nanti karena akan ada rencana satu acara.
Waktu itu (alm) Umar mengatakan kepada saya, ‘Untuk bisa dihubungi karena insyaa Allah ada rencana mau membuat reunian di tahun 2021.” Saya berusaha mendata dan mencari nomor-nomor teman-teman yang ada di Tanjungbatu, khususnya. Siapa-siapa saja kawan-kawan lama yang masih ada, saya berusaha mendapatkan nomor HP-nya. Selain di Tanjungbatu, saya ingat di Tanjungbalai Karimun juga ada beberapa orang kawan-kawan guru angkatan itu.
Beberapa bulan kemudian terdengar kabar kalau Umar, putra Sawang yang bertempat tinggal di Batam, itu meninggal karena Covid-19. Betapa sedihnya hati. Tentang rencana reuni saya tidak tahu, apakah akan jadi atau tidak setelah mendapat kabar kepergian Umar. Nomor-nomor itu sudah saya serahkan kepada almarhum waktu itu.
Setelah beberapa bulan tertunda saya mendapat undangan via WA dari salah satu murid kita bernama Yulizartika. Dia mengundang untuk acara reuni yang akan dilaksanakan di Batam. Alhamdulillah, haru bercampur bangga diundang di acara ini. Jujur saja, sebagai guru yang sudah begitu lama tidak berjumpa dengan murid-murid yang sudah lama tamat, alangkah bangganya kita akan bertemu dalam acara reuni mereka. Saya putuskan akan pergi bersama teman-teman guru lain.
Jumat malam acaranya dilaksanakan di hotel Golden View, tepatnya di Cafe 933 Ballroom hotel itu. Terpisah dari hotelnya. Acaranya bagus. Tiba-tiba membuat kami jadi ingat kembali semasa mendidik dan mengajar mereka 20-an tahun yang lalu. Tentu saja mereka belum seperti saat wajah dan tampilannya. Tapi masih ingat pakaian seragam yang mereka di sekolah waktu itu.
Banyak suka dari pada duka terhadap mereka semua, karena mereka semua anak-anak yang baik. Kita tahu walaupun ada juga yang bandel, itu biasalah dalam dunia pendidikan yang isinya remaja seperti mereka. Kembali teringat bagaimana kami memarahi mereka dan banyak lagi. Hanya rasa haru dan suka lebih banyak terasa pada malam ini.
Kami guru-guru semua mendoakan agar hidup dan kehidupan mereka ke depannya lebih baik dan lebih bagus dan juga semakin sukses dari pada hari ini. Doa kami semoga anak-anak kami ini sukses di dunia dan juga di akhirat. Itulah doa guru yang ingin kami sampaikan untuk mereka. Terima kasih, anak-anak ibu, angkatan 87/90 yang telah mengundang kami dalam acara ini.*** (Sudarsih, Guru Fisika SMA Negeri 1 Kundur)