Perjalanan Literasi, Pramuka Berbakti Tiada Henti (3)


PERJALANAN Literasi Pramuka Berbakti Tiada Henti diteruskan setelah berhenti di Pulau Manda, Kecamatan Ungar. Dua jam sebelumnya rombongan pengurus Kwarcab Pramuka Kabupaten Karimun yang langsung dipimpin Kakwarcab, Pak Anwar Hasyim berada di Pulau Durai. Di pulau yang terkenal banyaknya udang, itu telah dilangsungkan pembagian sembako sebagai bentuk berbakti tiada henti anggota pramuka. Di Pulau Manda pun alhamdulillah sudah selesai. 

Setelah melaksanakan kegiatan yang sama di Pulau Manda, Kecamatan Ungar, ini rombongan akan meneruskan ke Kwarran Buru. Inilah lokasi ketiga dan terakhir untuk kegiatan bulan bakti pramuka satu hari ini. Di lokasi kedua tadi acaranya juga berjalan aman dan lancar. Protokoler kesehatan pun diterapkan dengan ketat. “Kita memang merasa kurang nyaman memakai masker, ya Bapak-Ibu. Tapi ini demiki kesehatan kita.” Begitu Pak Wabup menyatakan sambil sedikit bercanda, tadi saat seremoni penyerahan secara simbolik semabko dari Kwarcab Pramuka. Stelah itu rombongan kembali ke speedboat untuk melanjutkan.

Tepat pukul 14.30 rombongan sampai di Pelabuhan Buru. Oleh pengurus pramuka Kwarran Buru rombongan dibawa langsung ke ruang pertemuan, tempat akan dilaksanakannya acara pembagian sembako. Pengurus Kwarran Buru menetapkan titik pertemuan di sekolah yang tidak terlalu jauh dari pelabuhan. 

Di siram rintik hujan yang kelihatannya baru mulai reda hujan perjalanan dari pelabuhan ke tempat pertemuan yang berjarak 300-an meter membuat sedikit basah pakaian para peserta kunjungan. Tempat pertemuannya oleh pengurus Kwarran dilksanakan di salah satu ruang di SMP Negeri 1 Buru. “Sekolahnya sedang direhab, Pak.” Terdengar suara seorang pengurus yang menjemput kami di pelabuhan melapor kepada Pak Wabup.

Mengingat cuaca yang kurang bersahabat karena masih ada rintik hujan, segera acara dimulai setelah semua rombongan dan tuan rumah berkumpul di ruangan. Prosesi acara diawali pengantar oleh MC dan mempersilakan Kakwarcab untuk menyampaikan sambutan pengarahan. Dalam pidatonya, Pak Anwar Hasyim sekali lagi mengingatkan agar senantiasa patuh dengan protokoler kesehatan. Di tiga lokasi acara, perihal pentingnya menjaga kesehatan terkait masih maraknya covid-19 oleh Pak Wabup selalu disampaikan. “Kita wajib disiplin. Dengan itu semoga covid segera hilang di daerah kita dan di Indonesia pada umumnya.” Begitu dia mengingatkan.

Tentang kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako, ini merupakan tindak lanjut dari pesan-pesan Kakwarcab pada HUT Hari Pramuka beberapa waktu lalu. Sesuai dengan tema HUT ke-60 Pramuka ‘Berbakti Tanpa Henti’
artinya pramuka harus terus berbakti, kendati saat ini kondisi pandemi covid-19
belum berakhir. Untuk itu maka dilaksanakan program bakti sosial ini. Dengan memberikan sedikit sembako kepada masyarakat yang benar-benar kesulitan oleh covid ini diharapkan ada keringanan yang dirasakan oleh masyarakat kita. 

Seperti dijelaskan Wabup, akibat wabah covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir
tentunya ini sangat berdampak terhadap berbagai sektor termasuk pada Pramuka dan masyarakat secara umum. Karena itu pula dilakukan kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako dan donor darah pada tahun ini. Demikian Pak Anwar Hasyim menyampaikan kepada keluarga besar pramuka di Kabupaten Karimun.

Sebagaimana himbauan Kakwarnas, Budi Waweso yang diulangsampaikan oleh Kakwarcab Karimun, seluruh anggota Pramuka, khususnya Pramuka Kabupaten Karimun diimbau, jadilah
agen perubahan di masyarakat dan wujudkan jargon ‘Berbakti Tanpa Henti’  kapan dan dimanapun. Pramuka itu tetap tumbuh dan hidup serta selalu memberi kontribusi kepada yang membutuhkan. Untuk itu harus terus berbuat untuk kebaikan.

Setelah pengarahan oleh Wabup, acara dilanjutkan dengan doa yang kembali dipandu oleh salah seorang pengurus Kwarcab Kabupaten Karimun. Selanjutnya beberapa orang perwakilan dari penerima sembako diminta tampil ke depan sebagai penyerahan simbolik mewakili 40 orang yang akan menerima paket.

Ada catatan khusus giliran memberikan sembako di sini. Seorang penerima sembako yang kebetulan adalah tokoh masyarakat Pulau Buru tidak bisa hadir langsung ke lokasi acara. Panitia dan pengurus Kwarran meminta rombongan Kwarcab langsung menyerahkannya di rumah Pak Kadir, nama penerima itu. Jarak rumahnya dengan lokasi pertemuan tidak terlalu jauh. Kurang-lebih 300 meter. Jadi, setelah selesai penyerahan secara simbolik di sekolah, rombongan bergerak menuju ke rumah Pak Kadir. Dengan berjalan kaki, tentu saja.

Hujan rintik masih turun saat Pak Wabup dan rombongan menuju ke rumah tokoh itu. Sampai di rumah kediamannya, Pak Kadir dan isterinya sudah ada. Pak Kadir yang sudah sangat sepuh duduk di kursi di teras rumah. Isterinya yang kelihatan lebih uzur didorong menggunakan kursi roda ke teras rumah. Pak Wabup bersalaman dengan berpelukan dengan lelaki yang tampak sepintas masih sehat. Namun sesungguhnya dia sudah sepuh sekali. Matanya, meskipun tampak bersinar biasa saja, namun dia sudah tidak bisa melihat lawan bicaanya. Bicaranya masih lancar dan telinganya masih awas.

Setelah pemberian sembako, rombongan meninggalkan rumah Pak Kadir untuk terus ke Pekabuhan Buru. Semua peserta juga langsung ke pelabuhan untuk kembali ke Karimun. Perjalanan literasi dalam kegiatan pramuka dengan topik Pramuka Berbakti Tiada Henti berakhir di sini. Pulau Buru yang terkenal dengan telur asin dan memiliki cagar budaya, masjid tertua di Kepri kami tinggalkan mengakhiri bulan bakti pramuka tahun ini.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *