SEBAGAI muslim perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, itu sudah nyata di dalam alquran untuk diikuti. Kita buka dan bacalah surah Luqman ayat 14, misalnya jelas dikatakan kepada semua manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Masalahnya terbukti ada banyak di antara kita yang tidak atau belum mengamalkan perintah itu. Tidak sekadar tidak berbuat baik, malah sebaliknya tega berbuat buruk.
Sesungguhnya tempat bersyukur dan berterima kasih yang utama kita sebagai manusia yang dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua adalah orang tua itu sendiri. Menyimak terjemahan surah Luqman itu tadi sangat jelas bagi kita bagaimana seharusnya sikap kita kepada kedua orang tua. Mari kita ulang baca terjemahannya, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya (hingga) usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”
Tegas dan jelas dikatakan oleh Allah. Hanya Allah padanan kedua orang tua sebagai tempat bersyukur. Kata Allah, “… Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Kita tahu persis bahwa orang yang berbakti kepada orang tua adalah orang yang selalu berterima kasih dan bersyukur kepada Allah dan orang tua. Itulah makna tersirat dalam ayat itu. Dan mari dibayangkan, terutama ibu kita yang telah mengandung dan merawat kita. Tidak hanya saat sudah lahir kedua, bahkan saat dalam kandungannya kita sudah diperlakukan sangat istimewa.
Menurut Ibnu Abbas di dalam Alquran ada tiga ayat yang diturunkan bergandengan dengan tiga hal dan Allah tidak akan menerima yang satu pun kecuali dengan gandengannya. Pertama, Athiiullaaha waathiiur Rosuul atau taatlah kepada Allah dan kepada Rasul. Barangsiapa yang taat kepada Allah dan tidak taat kepada Rasul-Nya maka ketaatannya tidak diterima.
Kedua, Aqimus sholaata waaatuz zakaata atau tegakkan sholat dan keluarkan zakat. Barangsiapa yang menegakkan sholat tapi enggan berzakat, sholatnya tidak akan diterima. Ketiga, Anisykurlii wali waalidaika atau bersyukur kepada Allah dan kepada orang tua. Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah tapi tidak bersyukur kepada kedua orang tua maka tidak diterima syukurnya. (hajinews.id)
Mengutip artikel berjudul Hikmah Malam: Pentingnya Berterima Kasih dan Bersyukur kepada Oang Tua yang diposting hajinews.id pada hari Rabu (25/08/2021) lalu, Ustadz Syamsuddin Noor menjelaskan bersyukur adalah memanfaatkan segala fasilitas yang diberikan oleh Allah sesuai dengan kehendak-Nya. Bersyukur kepada orang tua adalah taat dan patuh kepada mereka selagi itu tidak menyimpang dari perintah dan larangan Allah.
Segala ketaatan dan kepatuhan kepada orang tua disebut Birrul Walidaini yang berarti berbuat baik dan bakti kepada ibu dan ayah ketika mereka masih hidup dan meninggal. Jika anak telah membuat hati mereka tidak ridho maka anak itu telah durhaka dan ia melakukan perbuatan Uququl Walidaini. Jadi, nyata bahwa tempat utama kita bersykur adalah kepada kedua orang tua selain kepada Allah Swt.***