2 Views

SETELAH berlangsung selama enam hari sejak dibuka Wakil Bupati, H. Anwar Hasyim secara resmi Rabu (07/07/2021) lalu, Ahad (11/07/2021) malam TC (Trainning Center) Kafilah Kabupaten Karimun ditutup secara resmi oleh Bupati, H. Aunur Rafiq. Didampingi asisten I, Kakankemenag Karimun, Kabag Kesra, Ketua LPTQ dan beberapa pejabat Pemda Karimun lainnya Bupati menutup secara resmi bakda magrib mengingat bakda isya (sesuai rencana awal) dia ada agenda lain.
Kegiatan TC yang dilaksanakan pembukaannya di Gedung Nasional, untuk penutupannya langsung dilaksanakan di ruang meeting Hotel Karimun City sebagai tempat pelatihan dan pembinaan selama TC berlangsung pagi, siang dan malam selama enam hari ini. Ruang pertemuan di lantai III, itu memenuhi syarat untuk pertemuan yang diikuti sekitar 30-an peserta dengan menggunakan protokoler kesehatan.
Prosesi penutupan diawali dengan haflah alquran oleh empat orang peserta TC sebagai acara pembukaannya. Dilanjutkan dengan laporan oleh Ketua Harian LPTQ, M. Rasyid Nur. Lalu pengarahan bupati sekaligus menutup secara resmi TC Kafilah Kabupaten Karimun sebagai persiapan STQH IX Provinsi Kepri tahun 2021. Acara terakhir ditutup dengan doa yang dipandu oleh Ustaz H. Sahari.
Dalam laporan Ketua Harian LPTQ menyampaikan bahwa dari 23 orang peserta TC yang terdaftar ada dua orang yang tidak bisa ikut karena berada di luar Provinsi Kepri. Penyebab utamanya adalah mengingat jadwal STQH Provinsi yang tiba-tiba berubah dari jadwal awal, 13-17 Juli menjadi 23- 27 Juli yang akan datang. Keduanya berada di Medan dan Jakarta. Diperlukan persiapan berbagai hal, termasuk vaksin dan swab atau PCR untuk kepulangan mereka –naik pesawat– ke Karimun. Maka diputuskan, akan kembali pada saat mendekati STQH nanti saja. Begitu disampaikan di awal laporannya oleh Ketua Harian LPTQ.
Sementara itu, Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq dalam pidato pengarahannya pertama-tama mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dalam keadaan pandemi covid saat ini. Dia menjelaskan bahwa Provinsi Kepri termasuk salah satu provinsi yang cukup tinggi masyarakat terpapar covid-19 diantara provinsi yang ada di Indonesia. Bahkan empat dari tujuh kabupaten/ kota yang ada di Kepri diberlakukan PPKM Darurat oleh Pemerintah Pusat.
Untuk itu, setelah TC ini tetaplah menjaga dan waspada terhadap penyebaran virus yang berbahaya ini. “Untuk sementara peserta akan kembali ke rumah masing-masing dulu sebelum STQH Provinsi dilaksanakan,” jelasnya kepada peserta. “Kita tidak bisa langsung berangkat seperti biasa karena jadwalnya harus diundur oleh sebab banyaknya warga Kepri yang terpapar virus corona. Lagi pula kemungkinan akan menggunakan sistem virtual,” tambahnya menjelaskan perihal tidak langsung berangkatnya kafilah Kabupaten Karimun ke provinsi. 
Kelazimannya, setelah TC ditutup kafilah Kabupaten Karimun langsung berangkat ke provinsi untuk mengikuti STQ atau MTQ. Namun karena jadwal STQH tahun ini mendadak berubah disebabkan maraknya pandemi covid-19 di Kepri, khususnya Tanjungpinang sebagai lokasi lomba maka para peserta ini untuk sementara dititipkan dulu ke orang tua masing-masing. Artinya mereka dikembalikan terlebih dahulu ke orang tuanya sambil menunggu pengumuman resmi akan dimulainya STQH di provinsi.
Dalam pidatonya bupati juga berharap kepada semua peserta untuk terus berlatih. Dengan menyebut beberapa kali Karimun berhasil sebagai juara umum MTQ atau STQ, bupati berharap kiranya tahun ini Karimun juga mampu mempertahankan juara umum yang diraih dua tahun yang lalu. Karimun sendiri sudah dua kali berturut-turut merebut Piala Bergilir Gubernur untuk STQ. Jika tahun ini mampu mempertahankannya maka piala itu akan menjadi piala tetap di Kabupaten Karimun.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *