2 Views

Catatan M. Rasyid Nur

AHAD berduka. Ya, hari Ahad (23/05/2021) kemarin itu adalah hari bersedih bagi keluarga besar SMK Negeri 1 Karimun, khususnya dan bagi masyarakat Kabupaten Karimun pada umumnya. Salah seorang guru sekolah kejuruan tertua di Kabupaten Karimun, itu kini telah tiada. Saya sendiri mendapat berita dari anak saya, Kiky yang menajdi salah seorang guru di SMK Negeri 1 Karimun.
“Pak Budiono meninggal,” katanya sambil menunjukkan status temannya di FB kepada saya. Ternyata Guru Olahraga yang sudah senior itu berpulang ke rohmatullah paginya. Katanya, mayat Pak Budiono akan dibawa ke Tanjungbatu untuk dikebumikan di sana. Keluarganya ada di sana. Tentu saja kita ikut sedih membaca informasi melalui facebook itu. Saya kenal dia setelah melihat wajahnya pada foto saat dia mengawas ujian di salah satu ruang ujian di SMK Negeri 1 Karimun.
Budiono, M MPd yang lahir di Sawang, Kundur Barat pada tahun 1969 meninggalkan kita semua dalam usia 52 tahun. Ia meninggalkan seorang isteri dan seorang anak. Dia adalah guru yang sudah lama mengabdi di sekolah. Memulai karier sebagai guru honorer pada tahun 2001 dan mendapatkan kesempatan menjadi PNS (ASN) sejak bulan Juli 2007 Pak Budiono melaksanakan tugasnya dengan baik. Terakhir Pak Budiono dengan NIP 196907092006041020, itu sudah menyandang pangkat Penata Tingkat Satu dengan golongan III/d.
Kehilangan seorang guru olahraga atau sebutan sekarang dengan Penjas (Pendidikan Jasmani) bagi SMK Negeri 1 Karimun sekaligus menjadi kehilangan bagi kabupaten ‘berazam’ juga. Bagaimanapun, Pak Budiono juga aktif di berbagai kegiatan olahraga di Kabupaten Karimun. Informasi dari para guru SMK mengatakan bahwa Pak Budiono sangat dekat dengan anak-anak. Pergaulannya dengan sesama guru juga cukup akrab. Dia mudah bergaul.
Mari kita doakan ‘kepergian’ Guru Olahraga SMK ini dengan harapan semoga Allah mengampuni segala dosanya. Dilapangkan kuburnya dan diberikan pahala yang setimpal dengan berbagai pengabdiannya sebagai seorang guru selama ini. “Sudah dua guru kami meninggal dalam waktu yang tidak terlalu lama ini,” kata Kiky menambahkan sambil menyebut salah satu guru lainnya yang juga sudah pergi untuk selamanya dalam masa kurang lebi satu tahun ini. Selamat jalan, Pak Budiono.*** 
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *