2 Views
TANAIKARIMUN.COM – KARIMUN, RAPAT koordinasi (Rakor) Satuan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karimun yang dipimpin langsung oleh Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq memutuskan akan menutup sementara tempat-tempat wisata di Kabupaten Karimun. Keputusan ini diambil setelah pembahasan alot berkaitan meningkat drastisnya positif covid di Kabupaten Karimun sejak sepakan terakhir. Dari 0 (nol) posistif dua bulan lalu, kini justeru meningkat tajam menjadi 40 orang positif. Kembali ke zona oranye dari sebelumnya sudah hijau.
Rakor yang dilaksanakan di Ruang Cempaka Putih Kantor Bupati Karimun, Kamis (29/04/2021) pagi dihadiri oleh Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, Forkopimda dan pejabat teras kabupaten lainnya. Hadir juga tokoh agama dan masyarakat. Ada 60-an peserta rapat yang khusus membahas penanganan covid-19 terutama berkaitan dengan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri yang akan datang.
Sebelumnya sudah diputuskan dalam Rakor yang sama sebelum puasa lalu bahwa untuk ibadah tarawih tahun 1442 (2021) diizinkan dilaksanakan di masjid atau musolla dengan syarat menerapkan protokoler kesehatan yang ketat. Namun dalam pembahasan tadi dilaporkan bahwa ternyata setelah separoh Ramadhan terbukti ada banyak masjid dan musolla yang jamaahnya tidak menerapkan protokoler kesehatan.
“Untuk itu rapat ini menegaskan ulang kalau penerapan protokoler kesehatan itu wajib diterapkan oleh setiap masjid dan musolla,” tegas bupati. Kata bupati, Pemerintah tidak lagi menutup masjid seperti tahun lalu namun hendaklah memperhatikan kesehatan. Dengan tingginya jumlah posotif covid saat ini dikhawatirkan menjelang Idul Fitri ini jumlahnya bertmbah terus. Boleh jadi akan dilarang kembali ke masjid sebagaimana Idul Fitri tahun lalu. Begitu dia mengingatkan.
Berkenaan tempat-tempat wisata seperti pantai dan lainnya sementara disepakati untuk ditutup dulu khususnya menghadapi libur menjelang dan selama Idul Fitri. Lebih baik mencegah penyebarannya dengan di rumah saja dari pada penyebarannya semakin tinggi. Semoga covid19 segera berakhir di daerah kita dan Indonesia umumnya. Demikian bupati menutup rapat yang berlangsung kurang lebih tiga jam itu.*** (M. Rasyid Nur)