Catatan M. Rasyid Nur
MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) Tingkat Kecamatan di Kabupaten Karimun untuk tahun 2021 sudah hampir selesai untuk semua kecamatan. Buat kita yang selalu menyempatkan ikut pada kegiatan MTQ tersebut pasti meraskan perbedaannya. Inilah perbedaan MTQ di era covid dengan MTQ di waktu-waktu lalu, sebelum covid. Di masa
lalu, saat itu suasana normal-normal saja karena tidak ada covid yang
mewajibkan masyarakat berkehidupan sehari sehari-hari ala protokler kesehatan
(prokes). Pesan Ibu 3M menjadi ciri khas di era corona ini. Salah satunya
menjaga jarak di setiap ada perjumpaan dengan orang lain.
Karena keharusan
menjaga jarak dan tidak boleh berkerumun, itulah maka MTQ tahun 2021 ini oleh
Pemerintah diharuskan menggunakan ketentuan prokes itu. Untuk pelaksanaan MTQ
di setiap kecamatan di Kabupaten Karimun, misalnya terdapat beberapa perbedaan mencolok
yang dirasakan oleh masyarakat. Itu dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan
prokes itu tadi.
Jika di era normal pada
momen MTQ selalu ada acara bazar dan pawai taaruf maka di era covid ini
kegiatan itu ditiadakan. Padahal kedua acara yang merupakan rangkaian acara MTQ
selama ini tidak pernah ditiadakan. Baik MTQ Tingkat Kecamatan maupun Kabupaten
selalu ada. Kegiatan inipun merupakan acara yang digemari oleh masyarakat
sebagai pengunjung MTQ.
Satu perbedaan lainnya
adalah tidak hadirnya pejabat kabupaten di acara pembukaan dan atau penutupan
MTQ Tingkat Kecamatan. Seremoni di malam pembukaan dan penutupan MTQ Tingkat
Kecamatan lazimnya di Kabupaten Karimun dibuka oleh bupati atau wakil bupati. Jadwal
resminya di malam pembukaan oleh bupati dan di malam penutupan oleh wakilnya. Bisa
berubah jika salah satu beralangan sesuai jadwal. Pastinya selalu hadir
(diundang) pejabat kabupaten di acara MTQ Tingkat Kecamatan.
Kini tradisi ini juga
sudah ditiadakan. Sampai akan selesai MTQ di semua kecamatan melaksanakan MTQ 2021 Tingkat Kecamatan yang diawali dari Kecamatan Kundur, lalu Moro,
Tebing, Meral dan seterusnya tidak satu kecamatan pun yang dihadiri pejabat kabupaten, termasuk Bupati dan atau Wakil Bupati. Menurut panitia MTQ Kecamatan semuanya hanya dibuka resmi
oleh camat saja. Tidak ada yang dihadiri bupati atau wakilnya.
Seperti pembukaan MTQ
Tingkat Kecamatan Meral yang dihelat di aula Darunnadhwah, Masjid Agung
Kabupaten Karimun Selasa (16/02/2021) malam yang saya kebetulan ikut terlibat sebagai salah seorang Dewan Hakim juga hanya dibuka oleh Bu Camat,
Herisa Anugerah. Para undangan yang hadir juga hanya pejabat setingkat
kecamatan seperti Kapolsek, Danramil, Ka KUA, Ka Puskesmas dan tokoh-tokoh masyarakatnlainnya
di kecamatan.
Boleh jadi covid menjadi
positif juga di arena dan pelaksanaan MTQ karena akan membuat pemerintah
sedikit ringan dari sisi biaya. Anggaran bisa diirit karena ada banyak acara
yang tidak bisa dilakukan. Itu artinya biayanya sangat signifikan jumlah iritnya. Untuk acara bazaar,
pawai taaruf dan kehadiran rombongan bupati/ wakil bupati di setiap kecamatan
bukanlah berbiaya ringan. Kini, itu tidak dilakukan karena menyesuaikan dengan ketentuan protokoler kesehatan yang tidak membolehkan berkerumun dalam jumlah banyak.
Dengan keadaan seperti itu akan ada penghematan
yang cukup signifikan. Arena MTQ dengan pembangunan astaka yang memakan biaya
besar juga tidak dilakukan. Semua kecamatan melakukan kegiatan MTQ di dalam
masjid atau musolla yang pentasnya dibuat sederhana saja. Tidak ada astaka
utama yang berbiaya tinggi seperti selama ini. Apakah ini rahasia Tuhan untuk
mengingatkan kita berhemat? Boleh jadi. Atau hikmah lain yang sesungguhnya juga
berguna untuk kita. Wallahu a’lam.***