INILAH Musbaqah
Tilawatil Quran (MTQ) pertama terjadi di Provinsi Kepri dalam masa pandemi
covid-19, MTQ VIII Tahun 2020. Menjadi perhatian masyarakat yang pro dan kontra
karena adanya pandemi covid-19. Tentu saja karena ketakutan akan saling
menularkan virus berbahaya ini.
Yang pro karena MTQ
adalah program resmi Pemerintah dalam usaha syi’ar agama. Melalui LPTQ (Lembaga
Pengembangan Tilawatil Quran) Pemerintah melaksanakan MTQ berjenjang dari
tingkat desa atau kelurahan sampai ke Nasional. Setiap tahun ada lomba membaca
dan memahami kitab suci itu. Namanya bisa SYQ (di tahun ganjil) dan bisa MTQ
(di tahun genap). Selalu diselang-selingkan antara MTQ dan STQ.
Tahun 2020 ini
pelaksanaan MTQ kebetulan bersamaan datangnya musibah corona alias covid-19,
yang sudah ada sejak Maret lalu di negeri ini. Jadi, MTQ di tingkat provinsi
atau kabupaten/ kota yang dilaksanakan setelah bulan Maret harus dilaksanakan
bersamaan masih adanya covid-19 ini.
Perlu dijelaskan bahwa
MTQ tingkat desa/ kelurahan, kecamatan hingga sebagian kabupaten/ kota sudah
terlaksana menjelang Maret lalu. Lanjutannya, MTQ Tingkat Provinsi dan
Nasional, itulah yang harus bersamaan dengan hadirnya covid ini.
MTQ VIII Provinsi Kepri
yang dihelat dari 18 s.d. 23 September 2020 saat ini adalah MTQ yang harus
dilaksanakan di tengah-tengah corona yang masih marak. Maka muncullah tentangan
dari sebagian masyarakat, tapi sebagian lainnya setuju dengan protokoler
kesehatan. Pendapat terakhir inilah yang Pemerintah Kepri lakukan.
Bertempat di Kota
Tanjungpinang semua Kabupaten/ Kota se-Kepri mengirimkan kafilahnya ke ajang
dua tahunan ini. Dan mulai hari ini akan berkumpullah ramai orang di Ibukota
Provinsi Segantang Lada ini. Akankah MTQ ini menambah orang terinfeksi virus
corona, inilah yang dikhawatirkan oleh yang menentangnya.***